Mawar Jingga

45 5 0
                                    

Seperti biasa, Fado mengantar Sycilia kuliah sebelum berangkat ke kampusnya sendiri. Fado mencium pipi Sycilia dan melambai sebelum menjalankan mobilnya kembali. Tiara, teman sekampus Sycil, mengira jika Fado adalah pacar Sycil. Bukan hanya Tiara yang mengatakan hal itu.

Sejak SMP Fado dan Sycil memang selalu dikira pacaran. Padahal mereka adalah dua sahabat yang sangat dekat. Fado dan Sycil bersahabat sejak SMP. Mereka sudah seperti kakak dan adik. Keluarga mereka juga sangat dekat layaknya saudara. Fado sangat menyayangi Sycil dan memanjakannya. Begitu juga dengan Sycil.

Bagi Sycil, Fado adalah orang yang paling mengerti dia. Sycil selalu mengatakan apa pun yang menjadi uneg-uneg di dalam hatinya pada Fado. Jika dia membutuhkan sesuatu, maka Fadolah yang menjadi tempatnya meminta pertolongan. Begitu juga jika Sycil sedang bahagia. Fado orang pertama yang akan mendengar kabar bahagia itu.

Sebenarnya ada satu orang lagi yang sangat dekat dengan Fado dan Sycil. Dia Bagas. Namun, kini Bagas sedang melanjutkan studinya di Austria. Walaupun tidak sedekat hubungan Fado dan Sycil namun Bagas juga sahabat mereka sejak duduk di bangku SMP. Sycil baru dua bulan menjadi mahasiswa baru. Tapi, namanya sudah terkenal di seantero kampus. Sycil memang cantik, pintar, dan ramah. Sejak SMA dia sudah menjadi most wanted di sekolahnya.

Tyo, senior Sycil yang keren dan ganteng, tertarik dengan Sycil. Tentu saja, siapa pun yang melihat Sycil akan menaruh perhatian lebih. Sycil akan menjadi sahabat yang menyenangkan bagi siapa pun. Teman-teman cewek bakal betah ngobrolin seputar dunia perempuan dengannya.

Sycil hapal tempat shopping yang murah, salon yang bagus, dan distro terupdate. Teman cowok pun akan mendapat tanggapan yang nggak ngebosenin kalau ngajak Sycil ngobrolin tempat tongkrongan yang asyik, otomotif, atau pun teknologi.

Singkatnya, Sycil orang yang ramah dan pandai bergaul. Wawasannya luas dan enak diajak ngobrol. Ngobrol lama-lama dengan dia nggak bakal kehabisan bahan obrolan.

Sycil nyambung aja kalo diajak ngomong mulai dari warung pecel lele sampai restoran bintang lima, dari puisi sampai filsafat, dari becak sampai mobil mewah. Hari ini Tyo mengirimi Sycil seikat bunga mawar yang dia titipkan pada Reyda, teman sekelas Sycil. Sycil senang sekali menerima bunga, apalagi dari cowok sekeren Tyo.

Seperti biasa, Sycil menceritakannya pada Fado. Sycil terlihat senang sekali menerima bunga dari Tyo. Beberapa hari kemudian Tyo semakin sering mendekati Sycil. Nggak lama kemudian mereka jadian. Fado terpaksa mengalah. Rutinitasnya selama bertahun-tahun mengantar Sycil ke mana pun kini digantikan oleh Tyo. Fado tidak keberatan asalkan Sycil bahagia.

Siang ini sepulang kuliah Sycil langsung ke rumah Fado. Fado yang sedang ngobrol di teras dengan Farah, adik kandung Fado, heran melihat Sycil berlari sambil menangis. Sycil bilang kalau dia baru saja putus dengan Tyo. Tyo ketahuan mabuk- mabukan dengan Vera, senior Sycil yang setingkat dengan Tyo. Fado marah mendengar Sycil dikhianati Tyo. Tanpa pikir panjang Fado melarikan mobilnya mencari Tyo dan menghajarnya sampai babak belur. Berkat Fado, Sycil berhasil melupakan sakit hatinya dengan cepat.

Kini Sycil kembali menjalani rutinitasnya bersama Fado, sahabat yang tidak pernah mengkhianatinya. Suatu hari Sycil menemani Fado fitnes. Ketika Fado sedang fitnes, Sycil membaca majalah di ruang tunggu. Ketika mengambil minuman di lemari pendingin, Sycil bertabrakan dengan Yega, mantan drumer group band Sycil dan Fado semasa SMA.

Pertemuan yang tidak disangka itu membuat Sycil dan Yega menjadi akrab kembali. Mereka saling berkirim SMS dan BBM. Fado tersenyum saja ketika Sycil mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada Yega. Di hari ulang tahun Yega, Sycil dibantu Fado mencari kado ulang tahun untuk Yega. Tak lama kemudian mereka jadian.

Namun, umur hubungan Sycil dan Yega nggak bertahan lama karena Yega terlalu cemburu dengan Fado. Ketika Sycil disuruh memilih untuk melanjutkan hubungannya dengan Yega atau tetap bersahabat dengan Fado, Sycil memilih putus dari Yega. Dia tidak bisa lepas dari Fado, orang yang selalu mengerti dirinya melebihi siapa pun.

Hari-hari selanjutnya, Fado tetap menjadi orang pertama di kehidupan Sycil. Ketika Sycil sedang berbincang dengan Fado dan Farah di rumah Fado, Bagas, sahabat mereka yang sedang kuliah di Austria tiba-tiba menelepon Fado. Fado dan Sycil menjemput Bagas di airport. Kedatangan Bagas untuk berlibur dan mengunjungi kedua sahabatnya.

Kini hari-hari Sycil diisi oleh dua sahabatnya. Seperti dulu ketika masih SMA, mereka selalu bersama ke mana pun mereka pergi. Namun, sikap Bagas agak berbeda sekarang. Bagas mengganggap Sycil lebih dari seorang sahabat. Bagas mencurahkan perasaannya pada Fado. Fado yang sangat menyayangi kedua sahabatnya mengatakan bahwa dia akan merasa senang jika Bagas mau menjaga Sycil dan benar-benar serius menjalin hubungan. Bagas menepati janjinya.

Dengan berbagai pertimbangan, Sycil menerima Bagas sebagai pacarnya. Meskipun Bagas dan Sycil kini berpacaran, tapi mereka selalu mengajak Fado ke mana pun mereka pergi karena Fado tetaplah sahabat mereka. Fado tetap orang pertama bagi Sycil. Awalnya hal ini tidak menjadi masalah bagi Bagas. Namun, lama-kelamaan Bagas jengah dengan sikap Sycil. Dia ingin mempunyai privasi hubungan. Fado boleh saja menjadi sahabat Sycil sampai kapan pun tapi pacar Sycil hanya Bagas.

Gara-gara masalah itu Sycil dan Bagas menjadi sering bertengkar. Fado yang mengerti pokok masalah pertengkaran Sycil dan Bagas sedikit demi sedikit menarik diri. Dia tidak ingin menghancurkan hubungan dua sahabatnya. Melihat pengorbanan Fado, Sycil dan Bagas ingin menjaga hubungan mereka.

Namun, hal yang mengejutkan tiba-tiba terjadi. Suatu hari Sycil ditelepon oleh mama Bagas. Mama Bagas bilang kalau Bagas akan segera menikah dengan wanita yang sudah dipilih oleh orang tua Bagas. Sycil meminta kejelasan pada Bagas namun dengan entengnya Bagas bilang kalau dia tidak bisa menolak permintaan orang tuanya. Sycil kecewa dengan Bagas. Sycil ingin mengadu pada Fado tapi dia tidak sampai hati. Seolah-olah Fado hanya menjadi pelariannya ketika dia sedih.

Sycil menceritakan kesedihannya pada Farah. Farah hanya menghela napas. Dia tidak sanggup menahan rahasia yang selama ini disimpannya rapat-rapat.

Dengan penuh emosi Farah mengatakan bahwa selama ini Fadolah yang dengan tulus mencintai Sycil. Selalu ada kapan pun Sycil butuh, selalu menuruti apapun yang Sycil minta meskipun permintaan itu membuat hatinya sakit. Fado rela melihat Sycil bahagia bersama orang lain meskipun hatinya menangis. Tapi, Sycil tidak pernah mau mengerti Fado. Sycil tetap saja merengek dan menjadikan Fado pelarian jika sedang sedih. Sycil tega melihat Fado menderita sedangkan dia bahagia.

Fado memang tidak pernah mengatakan hal itu pada Sycil karena Fado tidak ingin memaksakan perasaannya pada Sycil. Fado nggak mau Sycil mencintainya karena terpaksa. Fado ingin dicintai Sycil dengan caranya sendiri. Fado hanya menceritakan perasaannya pada Farah dan meminta adiknya menyimpan rapat-rapat rahasianya.

Fado yang baru muncul dari dalam kamar membentak Farah karena kaget mendengar pengakuan Farah pada Sycil. Fado salah tingkah memandang Sycil yang ada di depannya. Fado keluar dan segera melarikan motornya. Tanpa berpikir panjang, tangan Sycil meraih kunci mobil Farah dan cepat-cepat menyusul Fado. Fado berdiri diam menghadap ke pantai di tepi kota. Sycil menghampirinya pelan-pelan tanpa tahu harus mengatakan apa pun. Fado tetap tidak menoleh meskipun dia tahu Sycil ada di belakangnya. Fado sangat ingin mencurahkan perasaannya dan memeluk Sycil namun dia tidak ingin kecewa jika Sycil ternyata tidak mencintainya.

Lambat-lambat Sycil memeluk Fado dari belakang. Mengatakan bahwa sejak SMA Sycil sangat mencintainya. Namun, Sycil menyangka bahwa Fado hanya menganggap dia seperti gadis kecil yang lemah yang harus dilindungi seperti adiknya, tidak lebih. Fado merasakan air mata Sycil merembes di punggungnya lalu berbalik memeluk Sycil dan mengecup keningnya.

Sycil serupa bunga mawar yang selalu takut Fado genggam karena durinya. Namun, ternyata duri itu tak menyakitinya. Fado memeluk mawarnya. Memeluk erat sejak senja ini hingga beribu senja setelahnya.

Warteg Menu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang