Four

10.1K 718 9
                                    

"Haahahahaha!!!!" Tawa Carlos pecah seketika mendengar tanggal pernikahan Leo. "Astaga! Bahkan calon istrimu sendiri tidak melakukan bimbingan pranikah?!"

Leo mengangkat bahunya. Lagi pula, kalau dia melakukan bimbingan pranikah selam 6 bulan di gereja, dia juga tidak akan memiliki waktu yang banyak untuk melakukan hal semacam itu.

Jadwal operasi dan pasien-pasiennya akan telantarkan kemana memangnya?

"Setidaknya kalian berdua benar-benar serius untuk pernikahan ini bukan?" Tanya Kris. "Maksudku, kalian menikah di hadapan Pendeta, mengucapkan janji nikah kalian di depan jemaat. Dan hanya maut yang dapat memisahkan kalian, bukan cerai atau karena hal lain. Mengerti?"

"Sebenarnya kau ini sahabat atau Ayahku, Kris?" Tanya Leo kesal.

"Leo tidak akan menceraikan istrinya, aku yakin." Suara Rhea tiba-tiba memenuhi pembicaraan mereka. "Walaupun Leo tidak mau melakukan hal seperti melakukan perjanjian sebelum pernikahan, tapi aku tahu betul kalau Leonardo Shibasaki bukanlah orang yang akan dengan mudahnya menceraikan istrinya kelak."

Leo tersenyum pada Rhea. "Ya. Kau tahu betul apa yang kupikirkan ternyata."

"Tentu saja, Leo!!" Seru Rhea lalu memeluk temannya ini dari belakang.

Carlos memasang wajah sinisnya, kemudian berdeham cukup keras, karena dia kesal. "Suamimu disini, Rhe..."

Rhea tersenyum nakal, "Ya, aku tahu. Tapi aku menyayangi Leo, juga Los..."

"Kau menyayangi kita semua Rhe," kata David. "Buktinya kau selalu menemani Carlos saat kita sedang berkumpul bersama. Coba kau lihat Steffi dan Gaby yang sibuk dan tak mau berkumpul dengan kita?"

Rhea mengerucutkan bibirnya, "Jangan bilang begitu! Gaby pasti sibuk mengurus Clement yang sudah bisa jalan kesana-kemari sekarang. Dan Steffi juga sibuk dengan pekerjaannya. Kalau aku memang tidak punya kerjaan sejak menikah!"

Leo jadi berpikir. Ngomong-ngomong apa sebenarnya pekerjaan calon isteimu ya?"

"Le, pekerjaan calon istrimu apa?" Tanya Rhea, yang sudah melepaskan pelukannya dan kini duduk di sebelah Carlos.

Leo menggeleng. Dia baru sadar kalau dia belum menanyakan pekerjaan Eugene selama ini.

"Tanya, Le!" Perintah Rhea. "Aku, pembalap yang pensiun, kerjaanku hanya shopping, makan, gym, karena aku tidak memiliki pekerjaan, alias menganggur sejak menikah. Melakukan pekerjaan rumah tangga? Yang benar saja! Mana mungkin Carlos membiarkan aku melakukan ini dan itu di rumah saat dia bilang sudah punya pengurus rumah tangga sendiri di rumah."

Leo terkekeh. Yang dikatakan Rhea memang benar, selama dia menyandang nama Mrs. Takamasa, dia tidak pernah terlihat tomboy seperti dulu. Bahkan dia merawat tubuhnya selalu. Selalu!

"Sayangnya aku bukan orang kaya dan memiliki banyak harta layaknya Carlos, Rhe."

"Kau menikahi putri Presdir rumah sakit tempat kau bekerjakan?" Selidik Rhea untuk kesekian kalinya. Lalu di jawab dengan anggukan Leo. "Putri tunggal dari Regium Hospital, sudah pasti dia juga sepertiku nantinya setelah menikah. Mana mungkin dia pernah melakukan pekerjaan yang memakan tenaga besar?"

Leo berpikir sejenak dan memang kenyataan yang diktakan oleh Rhea benar adanya.

"Dimana dia tinggal?"

Leo mengingat-ingat dimana tempat tinggal Presdirnya. Namun kemudian bayangannya sampai pada apartemen Alex. "Apartemen Motagne, lantai 7, nomor 1."

"Wah, itu hanya beda dua lantai dari apartemen Alex! Alex ada di lantai 5 bukan?" Balas Rhea riang.

Leo tersenyum masam. Itu berarti Alex seharusnya sudah sering bertemu dengan Presdir dan keluarganya?!

Mr. Surgeon and The Cooking GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang