"Kau" ucap Shawn sedikit ciut. aku membelalakan mataku . Kurasakan panas yang menjalar di pipiku. Dan sedikit membuka mulutku . "Apa kau serius Shawn?" Tanya ku terlihat seakan tidak percaya atas semua ini .
"Ehmm ... " Shawn terlihat seperti memikirkan apa yang ingin ia katakan .
"Kau curang sekali Hailee " Shawn berbicara dengan ekspresi kecewa .
"Ehmm.. Aku minta maaf Shawn . Mungkin untuk saat ini aku... Ehmmm... Aku .... Aku tidak tahu , kumohon maafkan aku " ucapku berusaha agar Shawn tidak marah kepadaku atau bahkan kecewa . Jujur saja aku tidak mau ia kecewa kepadaku .
"Ehmm... Aku bisa mengerti Hailee , yaaa aku bisa mengerti " kata katanya seakan akan aku menyukai orang lain dan aku takut menyakiti hatinya .
"Percayalah ini tidak seperti yang kau duga, percaya padaku Shawn , Kumohon" ucapku dengan yakin .
Dengan cepat ia meminum sisa oreo iced blended nya yang tersisa sedikit lagi , lalu ia berdiri "terima kasih banyak Hailee sepertinya aku harus pulang sekarang , terima kasih untuk minumannya , minuman yang kau buat enak " dengan cepat Shawn memutarkan badannya dan bergegas keluar "Shawn.." Ucapku sambil menahan Shawn dengan memegang tangannya ."kenapa?" Tanya Shawn dengan tatapan TIDAK melihat Ku . "Ehmm .. Hati hati dijalan " "eh-hm" jawab Shawn dingin.
Waktunya makan malam tiba , entah mengapa aku teringat kejadian tadi sore . Saat ia mengatakan suka padaku .dan juga saat ia yang seperti mengira bahwa aku menyukai orang lain . Bahkan ingat saat Shawn menjawab ku dengan dinginnya .ingatan itu terus menerus membekas diingatanku .Nafsu makanku sama sekali tidak ada sekarang . Kurasa aku ingin berdiam diri dikamar saja . "Ehm.. Mom .. Kurasa aku belum merasa lapar , boleh kan aku ke kamar?" Ucapku dengan lesu . " kau kenapa nak? Kau baik baik saja kan?" Tanya mama "tentu" " yasudah bergegaslah ke kamar nak ." "Baiklah , mom , dad aku ke kamar duluan ya?selamat malam!" Ucapku kepada mereka kecuali ke kakak ku ,aku cuma memberikan tatapan sinisku . Habisnya ia melihatku seperti mencurigaiku ,dan aku tidak suka itu .
terus menerus aku memikirkannya , aku bingung apakah aku harus bicara kepada Shawn tentang perasaanku yang 'juga' menyukainya? Hmm ... Kurasa itu harus , tetapi mungkin tidak sekarang .
CEKLEK
aku langsung mengalihkan tatapanku ke pintu yang sebelumnya menatap ke pojok kamar .
Terlihatlah sosok Nash dibalik pintu yang langsung berjalan ke samping tempat tidurku.
"kau ini kenapa sih? tidak biasanya sekali kau melewatkan makan malam berama ." tanya Nash sedikit cemas . "tidak apa Nash .. hmm aku hanya.. aku hanyaa .. aku tidak apa apa" ucapku berbohong pada Nash . walau sebenarnya aku sangat ingin bercerita pada nash . "ehmm.. kau ingin lebih memilih berbohong dari pada mendapatkan solusi dariku?" tanya Nash sembari menyunggikan senyuman liciknya padaku.yaaa sebenarnya yang aku butuhkan sekarang adalah solusi . tetapi aku sangat malu pada Nash , tetapi aku fikir lebih baik aku bercerita padanya saja "okee, aku ingin menceritakannya padamu . tetapi disini yang kubutuh kan hanyalah kau mendengarkan ceritaku dan solusinya . bukan cemoohan mengerti? ohiyaa dan jangan bilang pada siapapun " ucapku seakan akan memberitahu aturan sebuah permainan yang harus ia taati . disitu juga aku berfikir betapa tidak tahu dirinya aku , aku yang butuh dan aku juga yang ingin ia mengerti apa mauku. "baiklah.. jadi bagaimana?" tanya Nash yang berpose seperti yang ingin mendengarkan sebuah dongeng . yaa , sekarang tangannya udah ia gunakan untuk menopang dagunya . "tunggu sebentar disini nash " aku berlari menuju pintu dan menguncinya yang sedari Nash masuk tidak ditutup dan langsung berlari ke kasur lagi .
"apa kau kenal dengan Shawn?" tanyaku memulai untuk bercerita pada Nash.
"yang mana? yang tadi ke rumah ?" tanya Nash padaku
"yaa , dia orangnya " jawabku pada Nash
"okee , ada apa dengannya?" tanyanya padaku
"tadi pagi ia mengajakku bermain TOD , dan saat bagianku , aku mendepat truth ia menanyakan padaku aku suka dengan siapa"
"lalu kau jawab apa?" potong Nash
"lebih baik kau mendengarkan ku dulu , jangan memotong . yaa jujur saja sudah lama aku menyukainya , jadi aku tidak berani untuk memberitahu siapa orang yang kusukai itu" Nash terlihat menahan tawanya dan akhirnya pecah "HAHAHAHA" Nash tertawa , dengan langung aku melempar guling yang dari tadi aku pegang ke mukannya , dia langsung menahan tawanya
"lalu?" tanya Nash memintaku untuk melanjutkan omonganku tadi
"aku menguji nya , seberapa penasarannya ia pada orang yang kusukai itu , jadi aku menyuruhnya kerumah, dan benar saja ia kerumah . karena aku malu aku mengajaknya untuk bicara bersama sama , ia mengatakan orang yang ia suka . dan aku mengucapkan nama orang yang kusukai itu . saat aku ingin berbicara Shawn lebih dulu mengucapkan 'KAU' dan aku hanya diam . Aku tidak jadi katakan siapa orang itu . Dan entah mengapa aku merasa bahwa Shawn marah padaku dan mengira aku menyukai orang lain , jadi menurutmu bagaimana?"tanyaku pada Nash
"Sebenarnya menurutku kau katakan saja besok , tetapi sebagai lelaki aku pun tidak suka pada cewek yang terlalu berterus terang tentang perasaan kagumnya pada lelaki " ucap Nash menggantung
"Lalu?, aku harus bagaimana?!" Tanya ku lagi pada Nash
"Katakan saja , tetapi jangan terlalu berterus terang . Katakan dengan perlahan , atau mungkin kau bisa memperlihatkan gerak gerikmu yang seakan akan menyukainya , sehingga ia mengerti dengan sendirinya " solusi Nash yang menurutku masuk akal .
"Kurasa aku akan menelefonnya sekarang , bisa kah kau keluar sebentar Nash?"ucapku perlahan pada Nash agar ia tak tersinggung . Ia keluar dengan sebelumnya menjentikan jarinya depan wajahku dengan tersenyum .
"TUTUP LAGI PINTUNYA RAPAT RAPAT " teriak ku pada Nash . Nash hanya menjawab dengan berlaga seperti menembak dengan sebuah pistol .
Okee sekarang sepertinya akan ku telefon dulu cam . Aku takut saat aku menelefon Shawn , cam sedang bersamanya .
Aku mulai menekan layar tepat di sebuah aplikasi untuk minyimpan nomor nomor orang . Aku menuliskan nama 'shawn' pada dinding pencarian dan menelfonnya
"Tutttt..tuttt....tuttt......."telefon yang berdering tututut tersebut berganti menjadi suara orang yang sedang terbatuk batuk
"Uhuuk uhuuuk" cam kenapa yaa?
"Hallo cam? Apa kau baik baik saja?" Tanya ku memastikan . Dan jawaban dari orang itu hanyalah
"Tut..tut..tut.." Cam mematikan telefonnya .
"Loh kok cam matiin telfonnya ya?"
Aku pun menyimpan telefon ku di meja samping kasurku . Tak seberapa lama ada suara getaran
"Drrrt.. Drrrtt" akupun mengambil handphone ku yang tergeletak di meja tersebut dan melihatnya
'One message from Shawn❤️'
Shawn meng-SMS ku?! Hmm, akan kubuka pesannya . Sms tersebut berisi... WTF?!
"Seleramu memang seperti cam , jelas aku tidak ada apa apanya dengan cam . Jika kau mau akan ku bantu kau dengan cam " Isi pesan dari Shawn .
Aku pun memeriksa apa yang salah, dan?! Ternyata aku salah menelfon orang , seharusnya aku menelfon Cam . 'Pasti Shawn makin salah pengertian padaku' pekikku dalam hati
__________________________________________________________________________________
Dear Readers tercinta❤️
Kalian bantuin aku dong , caranya pencet tombol gambar bintang yaaa. Makasih
Semoga ceritanya bagus
KAMU SEDANG MEMBACA
Theater
Fanfiction"Ibarat bermain tarik tambang, sebenarnya aku tak kuat lagi menahan beban nya, tapi jika dilepas maka kemenangan ta kan mungkin ada kemenangan dan perjuanganku akan sia-sia. Itulah diriku, ya dan mungkin takkan pernah berubah." Baca Shawn pada seca...