(Multimedia : Kevin Lukas - Lingga)
•||•||•||•
Seorang gadis cantik, berambut lurus hitam sepinggang, yang diikalkan di ujungnya itu tertawa sesekali, menjadi pusat perhatian banyak orang. Gadis itu asik berbincang dengan teman-temannya, mereka akan pergi ke kantin untuk makan bersama.
Gadis cantik itu terlihat paling mencolok diantara seluruh teman-temannya, karena dia mempunyai daya tarik yang begitu besar. Dia sama sekali tidak menyadari perhatian para cowok yang berada dikoridor terlihat begitu memuja. Dia tidak risih jika diperhatikan seperti itu, toh itulah yang ia harapkan.
"Len, lo sadar nggak sih? Daritadi tuh cowok-cowok disini tuh merhatiin lo terus! Kayak cuma lo aja yang ada di koridor ini!" Salah satu teman gadis itu menyerocos tiba-tiba.
Lena terkikik geli saat mendengar temannya iri padanya seperti ini. Ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat rambut ikal buatannya ikut bergoyang.
"Apaan sih lo? Nggak usah ngomong gitu juga kali Fran ... Gue nggak tertarik sama mereka," balas Lena santai. Membuat Franda mendengus sebal.
"Lo tuh aneh banget ya? Segitu banyak cowok yang suka sama lo dan berani ngasih apapun yang lo mau, lo malah nolak mereka semua, bahkan sebelum mereka nyoba deketin lo! Heran deh gue." Franda berdecak pelan sembari melipat kedua lengannya didepan dada.
Kedua temannya yang lain--Agnes dan Ivone--pun mengangguk setuju.
Lena berhenti melangkah, membuat ketiga temannya pun ikut berhenti, mereka keheranan.
Lena menarik nafas sebelum berkata, "Gue ... Udah suka sama seseorang."
Pekikan tertahan dari ketiga temannya terdengar saat itu, membuat beberapa pasang mata beralih memperhatikan keempat gadis populer itu.
"S-seriusan lo?!"
"Gue speechless...."
"S-siapa?!"
Pertanyaan bertubi-tubi dari ketiga temannya membuat Lena memutar bola matanya dengan malas. Ia sebenarnya tidak suka menceritakan rahasianya pada teman-temannya yang hobi bergosip ini. Tapi apa boleh buat? Ia tidak ingin teman-temannya terus menerus iri terhadap dirinya yang disukai banyak lelaki karena hati Lena memang sudah tertambat pada seseorang. Dan itu adalah...
"Dia--"
Baru saja Lena ingin membuka mulut untuk menjawab pertanyaan bertubi-tubi dari teman-temannya, mata hitam bulatnya menangkap sesosok cowok yang selalu berhasil membuat jantungnya berdisko.
Cowok itu selalu terlihat sempurna dimata Lena, walaupun dimata orang lain cowok yang ia sukai ini memiliki penampilan fisik yang biasa saja, bahkan banyak cowok lain yang jauh lebih tampan dibandingnya, tapi dalam penglihatan Lena, dialah yang tertampan.
Lena jatuh cinta pada cowok itu pada pandangan pertama.
"Hello? Yoohoo~ Lena to earth!"
Seruan Agnes yang begitu kencang ditambah suara yang cempreng agak memekakkan telinga Lena. Sebuah tangan melambai-lambai di depan wajah Lena, dan Lena menemukan wajah ketiga temannya dipenuhi dengan berjuta tanda tanya.
"E-eh? Apaan?" Lena agak gelagapan ketahuan memperhatikan cowok tadi.
"Siapa sih Len cowok yang lo suka? Lo gak pernah cerita sebelumnya sama kita-kita!" protes Ivone.
Agnes dan Franda mengangguk setuju.
Lena bingung harus menjawab apa. Jika ia menjawab jujur, maka pamornya akan turun karena ia menyukai cowok biasa-biasa. Kepala Lena berputar kearah dimana cowok itu tadi berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aeritys
Fantasy[•] "Dunia kita berbeda," Fhreii memberi jeda, menarik napas lebih dalam dan berusaha menahan rasa sesak di dadanya, "kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Di Athyra, maupun di duniamu. Aku takkan pernah bisa melawan para Dewa. Maka dari itu...