By chance : "Forget it"

4.6K 132 4
                                    

Warning : 18 +++ content

aku buat cerita ero untuk pertama kalinya, maaf kalau jelek, aku buat short aja.

Happy reading!

"Devinaa... tolong kamu anterin box kondom ini ke kamar 1509, pelanggan kita sudah nelfon dari taadi.. tolong ya devv... " Mohon Gina teman baikku saat ini. Aku pun menuruti permintaannya dan naik elevator ke lantai 15. Sumpah, semenjak magang di Hotel Carl ini, aku semakin hari semakin tahu sisi gelap tiap hotel. Hotel bintang lima ini selalu ditempati oleh pejabat yang berhidung belang. Aku takut banget tiap kali kalau harus ke kamar mereka. Hiii... ngeri banget....

Dengan cepat aku mengantarkann kondom itu dan mengetuk kamar 1509. Sewaktu terbuka, Aku kaget melihat Pria itu setengah telanjang, tanpa sadar aku teriak dan mulutku akhirnya dibekap oleh dia. Lalu pada saat aku mulai tenang aku memberikan kondom kepada pria itu, yang langsung di ambilnya dan diberikannya uang yang melebihi harga seharusnya, dan berkata sebagai tip.

tiba-tiba terdengar suara dari dalam kamar "Luucasss... cepat.... ak... akuu... sudah ngga tahan lagi.. tutup pintunya" aku pun langsung segera pergi dan menutup telingaku. Dengan cepat aku menggeleng-gelengkan kepala membayangkan apa yang terjadi disana. Aku takut sekali, dan tanpa sadar air mataku jatuh. Dengan sigap aku mengusapnya kasar dann kembali ke meja resepsionis dan memberikan uang yang tadi diberikan oleh pelanggan kami.

Sesampainya aku di kantor front office , aku mengistirahatkan kakiku, dan langsung meneguk segelas air.Gina pun masuk ke dalam kantor lalu meminta terima kasih padaku karena sudah membantunya. Aku pun hanya mengangguk dan berkata tidak apa-apa kepadanya. padahal tdi aku panik dan takut sekali.

Keesokan harinya...

Aku sampai di Hotel ini lebih awal dari biasanya. Lalu aku memutuskan untuk memulai shiftku untuk menjaga meja resepsionis. tiba- tiba telepon di meja berbunyi, aku langsung segera mengangkatnya

"Halo.. Dengan hotel Carl, ada yang bisa kami bantu?"

"Tolong bawa gadis ini pergi dari kamarku sekarang. seperti kemarin 1509"

"baik tuaan...." seketika pelanggan itu mematikan telepon. Langsung saja aku menekan langsung ke cleaning service untuk membantu mengangkat gadis itu.

5 menit kemudian para cleaning service menelpon bahwa gadis itu ditinggalkan tanpa busana. What a jerk!!! at least pakaiin baju kek... dengan kesal aku langsung naik ke kamar 1509 dengan emosi, langsung aku melihat para cleaning service tidak berani menatap tubuh wanita ini. aku saja yang melihatnya sangat kasihan kepada wanita ini.... akhirnya aku mengambil kimono hotel dan menyuruh yang lain untuk membawanya keluar.

Pada siang hari menunjukkan pukul 12.44, akhirnyaa aku bisa pergi untuk istirahat makan siang. Akhirnya aku makan sambil bercerita bersama para pekerja lainnya. Dan tanpa di ketahui, salah seorang senior datang menghampiriku untuk memberitahukan bahwa aku dipanggil oleh Direktur hotel ini.

Aku langsung pergi ke ruangan kantornya di lantai 20. Dengan hati yang deg-degan, aku menghampiri sekretarisnya. Akhirnya setelah di persilahkan masuk, aku menegakkan dan meneguhkan hatiku untuk masuk ke dalam ruangan direktur hotel ini.

Setelah aku masuk, aku ditinggalkkan oleh sekretaris direktur ini. Dalam hati aku berharap iaa tidak pergi.

"Miss Devina Sanjaya?"

"ya pak, ada yang saya bisa bantu?"

"Silahkan duduk, ini bukan sesuatu yang formal kok..."

"tidak apa pak, saya berdiri saja"

Sang direktur langsung menegakkan kepalanya menghadapku. Dasar pria brengsek!

"adegan yang kemarin tolong dilupakan saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Shot- by chanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang