Pertarungan Majijo vs Yabakune dimulai?

1.9K 100 1
                                    

Seperti biasa, kedatangan Elaine selalu disambut oleh murid-murid yang langsung membicarakannya. Tentu saja, belum genap sebulan, Elaine sudah berurusan sama 3 ‘orang’ yang cukup dianggap di Majijo. Lama-kelamaan, kuping Elaine pun sudah terbiasa dengan berbagai celotehan murid-murid Majijo.

Pagi itu, Elaine sudah berada di kelas 2-4, duduk di kursi milik Nabilah tentunya sambil membaca Novel yang cukup berat kali ini. Di dekatnya, tentu saja Tim Gesrek sedang membuat sate.

“Kangen banget gw bray sama lu pade!” Ucap Nabilah sambil merangkul Sisil.

“Ahh~~ Nabilah my oshi~ Sisil juga kangen~”

“Kemane emang lu kemaren deh?” Tanya Jeje sambil menyiapkan daging-daging.

“Ada deh, biasa urusan per-bajay-an se-Jakarte.” Nabilah melirik sekilas Elaine yang tersenyum lembut padanya itu. “Udehlah yang penting kan sekarang gw udah masuk. Jadi tenang aje. Nih Len, duluan.”

Nabilah memberikan piring berisi beberapa tusuk sate dengan bumbunya pada Elaine.

“Gak kamu aja dulu?”

Woles elah! Gampang ogut mah.”

“Makasih, Bil.”

Elaine pun mengambil piring tersebut, menaruh piringnya di meja.

Elaine mengambil satu tusuk sate, dan saat ingin memakannya…

“ELAINE~~” Panggil seseorang sambil berlari ke arah Elaine melewati Gracia lalu memeluk Elaine.

BRUG!!

Piring plastik berisi sate-sate untuk Elaine itu jatuh ke lantai. Dan sate yang dipegang Elaine juga terlempar mengenai Ayana yang seperti biasa sedang tidur.

“Aw.” Erang Ayana pelan.

“Maaf Ayana.” Ucap Elaine yang masih dalam dekapan…

“Grrr. KADONGGGG!!!” Teriak Nabilah yang sudah berdiri di belakang Ghaida.

“Aduh!” Ghaida melepaskan pelukannya pada Elaine. “Gak usah teriak-teriak juga dong, Dedong~”

“Kadong? Dedong?” Tanya Dena, Sisil dan Jeje kompak dalam bingungnya.

“GIMANE OGUT GAK TERIAK-TERIAK BANG?! Liat dong, lo udah jatohin sate buatan anak-anak buat Elaine. Belum pernah tau rasanya di lindes bajay lo!”

“Wa-Waduh ma-maaf, Len. Maaf Nab.”

“Maap, maap bae lo kek mpok Minah. Udeh keluar lu, keluar!” Nabilah mendorong badan Ghaida. “Keluar lu! Masuk-masuk udah rusuh bae lu.”

“Maaf deh, Bil. Maafin Kadong.” Ucap Ghaida sambil memohon.

“Gak ada. Gak ada! Balik sana, balik aje lu!!” Nabilah terus mendorong.

“Gracia~” Sempat-sempatnya Ghaida menyapa Gracia yang hanya menggeleng itu.

“Ett dah!! Genit banget lu! Sempet-sempetnya modus! Keluar!!” Nabilah terus mendorong Ghaida sampai pintu depan lalu menendangnya. “Pergi lau sana!” Ghaida yang ada depan pintu itu memanyunkan bibirnya. “Ape?”

“Len, nanti aku-”

“GAK ADA!!” Teriak Nabilah memotong ucapan Ghaida yang akhirnya pergi sambil mendengus kesal. “Cih! Dasar pleier cap bebek!” Nabilah berbalik, pandangannya bertemu dengan Gracia yang ternyata memperhatikannya. “Eh, Sorry ya Gracia.” Gracia hanya tersenyum tipis.

Nabilah kembali menghampiri dan duduk bersama Tim Gesrek.

“Kadong sama Dedong apaan Nab?” Tanya Sisil.

Majisuka Gakuen (JKT48)Where stories live. Discover now