SATU

1.1K 64 3
                                    

Hari Senin, pertengahan Juli...

Aku mengawali pagi ini dengan sedikit aneh. Tahun ini aku baru masuk SMK dan harus mengikuti MOS. Aku masuk jurusan terfavorit, jurusan akuntansi. Untuk mengikuti MOS, Aku harus menguncir dua rambut panjangku, memakai tas dari kantong plastik yang disambung tali rafia, memakai kaos kaki sebelah kanan putih dan sebelah kiri hitam, rok rumbai, dan gelang dari petai cina yang telah kering. Parahnya lagi, aku harus memakai semua atribut gila ini dari rumah. Benar-benar memalukan. Aku harus berjalan diiringi ejekan dan tawa geli orang-orang yang melihat dandanan gilaku.

Sesampainya di sekolah, aku mengelilingi sekolah untuk mencari di kelas mana aku akan belajar. Ada selembar kertas berisi daftar nama di tiap jendela kelas. Daftar itu berisi nama penghuni kelas baru. Sudah tujuh kelas yang ku lihat daftarnya, namun aku tak melihat namaku dalam daftar penghuni kelas. Dan sekarang aku sudah sampai kelas ke delapan. Aku memandang daftar nama yang terpampang di jendela kelas itu. Sambil menyeret telunjukku menurun, aku mencari namaku. Adam, Andi, Alin, Ari, Bimo, Cici, Cindy, Citra, David, Devon Dimas, Emily....... Aha! Lily Safira. Akhirnya aku menemukan kelas baruku.

Dengan langkah penuh semangat, aku memasuki kelas baruku. Mataku jelalatan mencari tempat duduk. Tampaknya aku tersesat terlalu jauh saat mencari kelas sehingga aku sedikit kesiangan sampai di kelasku. Tidak ada tempat untukku. Kecuali bangku kosong di pojok nomor tiga dari depan. Tidak ada seorangpun yang menempatinya. Syukurlah, aku masih mendapat tempat duduk di kelas ini.

Aku duduk sendirian di bangku itu. Diam seperti orang terkecil di dunia. Aku menunggu siapa orang yang akan duduk di sampingku dan menjadi teman terdekatku.

Namun sampai guru pembimbing datang pun, aku tetap duduk sendirian. Tampaknya aku memang tidak kebagian teman sebangku. Huh! Ini akan menjadi tahun paling membosankan selama aku sekolah. Apa enaknya duduk sendiri tanpa teman sebangku?

***

Seminggu kemudian...

Akhirnya MOS selama seminggu berakhir. Lega sekali rasanya. Seluruh ploncoan, malu, dan di kerjai kakak kelas berakhir sudah. Aku juga sudah mengenal sekolah baruku dan beberapa anak di kelas ini. Walau ada sedikit kesan tidak mengenakkan, bagiku MOS ini tetap mengasyikkan. Kurasa aku takkan melupakan MOS SMK yang kujalani.

Aku mempunyai seorang sahabat dekat, namanya Citra. Dia duduk tak jauh dari tempat dudukku. Meski kami tidak duduk sebangku, kami sangat akur dan seringmenghabiskan waktu bersama di sekolah.

Jam istirahat ini Citra mengajakku ke kantin.

"Enaknya makan apa nih?" Gumam Citra

"Mm... gue sih pengen makan bubur ayam." Usulku.

"Waah, boleh tuh."

Setibanya di kantin, aku dan Citra memesan semangkuk bubur ayam dan segelas minuman. Kemudian mencari bangku di kantin. Untung masih ada tempat kosong untuk kami berdua. Kami segera duduk dan makan disana. Selama makan, Citra terus melirik meja kantin yang di penuhi sekelompok anak laki-laki. Kurasa mereka adalah teman sekelas kami.

"Cieee... cuci mata nih yee.." Godaku.

"Ih, kagak." Bantah Citra.

"Itu, dari tadi ngapain coba dari tadi nyuri pandang ke anak-anak cowok mulu?" Tanyaku.

"Kayaknya salah satu dari mereka ngelihatin kita deh." Kata Citra curiga.

Penasaran, aku mengikuti arah pandangan Citra ke meja yang dipenuhi anak laki-laki itu. Tapi tampaknya mereka asyik mengobrol dan bersenda gurau. Tidak ada satu orangpun yang bahkan peduli dengan kehadiranku dan Citra.

CINTAKU KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang