YunDo
KyuWook
;;; ;;; ;;;
Ryeowook menyambut senang uluran tangan panjang Kyuhyun yang membawanya pada pelukan hangat penuh kasih dipagi hari cerah disaat dia baru saja membuka kelopak matanya, pemuda tampan itu memeluknya erat sambil mengayunkan tubuh mereka kekanan dan kekiri. Ryeowook tersenyum samar, memeluk erat leher Kyuhyun dan menghirup dalam aroma favoritenya ditubuh tersebut. Tidak ada yang lebih menyenangkan disaat semua impian indah ada didalam pelukan mu, dunia yang bahkan mustahil sekalipun kini sedang membalas pelukan mu. Bagi Kyuhyun, Ryeowook bukan hanya wanita rapuh yang menghadapi dunia dengan keegoisan, tapi baginya Ryeowook adalah wanita istimewa yang diciptakan untuk melengkapi hidupnya. Pelukan mereka merenggang, Ryeowook menatap wajah Kyuhyun dengan jarak dekat untuk memuaskan diri menatap wajah yang membuat dia tak pernah berhenti terpesona.
"tidur mu nyenyak?". Ryeowook mengangguk, memberikan ciuman selembut sayap kupu kupu dipipi Kyuhyun yang membuat pemuda itu memasang wajah kaget karna tingkahnya. "sepertinya tidur mu benar benar nyenyak".
Ryeowook tidak tahu apakah tidurnya benar benar nyenyak atau hanya terlalu senang karna melihat Kyuhyun dipagi hari. Ryeowook masih menatap wajah Kyuhyun lekat, memuaskan dirinya sendiri dengan wajah pemuda tersebut. Dia tidak tahu dari sekian banyak orang didunia kenapa harus Kyuhyun yang bersamanya sekarang. Kenapa harus pria sempurna seperti Kyuhyun yang membuat harinya lebih baik dan membuat penasaran bagaimana hari selanjutnya. Ryeowook terkesiap saat tiba tiba Kyuhyun mengangkat tubuhnya, menggendongnya menuju kamar mandi. Ryeowook hanya diam sambil melingkarkan erat lengannya dileher Kyuhyun.
"hari ini akan menjadi sangat panjang karna mulai hari ini kita akan berada dalam satu kantor". Seperti yang sudah diduga, tidak ada pekikan senang atau ekspresi yang berbeda dari wajah datar Ryeowook akan berita itu. Kyuhyun menurunkan Ryeowook dibawah shower, mengecup dalam sudut bibir gadis itu dan menatap wajah tersebut lekat. "mandilah!". Setelahnya dia keluar dan meninggalkan Ryeowook disana untuk membersihkan diri.
.
"bagaimana? Apa kau menyukai ruangan mu disini?".
Kyuhyun mengangguk singkat dengan mata yang menatap lurus pemandangan kota dari atas melalui dinding kaca koridor lantai tujuh NEO Companny. Perusahaan besar itu berada ditempat yang strategis, tak salah kalau banyak perusahaan asing yang menginginkan kerja sama dengan perusahaan tersebut. Kyuhyun menoleh sekilas kearah Soehyun yang berdiri disampingnya, wanita itu tampak tersenyum melihat beberapa burung yang berterbangan diluar sana. Waktu istirahat akan segera habis dan Kyuhyun sedari tadi belum melihat Ryeowook dimanapun. Dia ingin bertanya pada Soehyun tapi saat mengingat bagaimana hubungan keduanya dia urung dan memilih menunggu sampai waktu yang akan membuat dia bertemu dengan gadis yang dirindukannya.
Soehyun berdehem pelan sebelum membalikkan badanya untuk menatap jelas sosok menawan Kyuhyun didekatnya. Sekarang tak ada yang lebih dia inginkan selain Kyuhyun, pemuda itu benar benar sudah menarik perhatiannya sejak pertemuan pertama. "ada sesuatu yang akan kulakukan saat press nanti. Apa kau akan keberatan?". Soehyun tersenyum lembut, menyampaikan beribu maksud tanpa ucapan pada pemuda itu.
Kyuhyun mengangkat bahunya, tak ada yang perlu dianggap berat baginya selagi tak merugikan dia disegala aspek. "kurasa tidak!".
Anggap saja Soehyun gadis polos yag baru merasakan jatuh cinta dimasa remaja, saat Kyuhyun menjawabnya acuh dia beranggapan kalau pemuda itu akan memberikan apa saja yang dia mau. Tanpa bertanya dan curiga. Dan sepertinya wanita itu melupakan bagaimana sikap Kyuhyun yang dingin dan tak ambil pusing soal apapun selain seseorang yang dia ingin temui sekarang. Soehyun semakin mendekat pada Kyuhyun, dia ingin melakukan sesuatu yang dulu pernah dia lakukan saat di Jeju. Waktu itu Kyuhyun tak menolaknya dan sekarang dia juga berpikir begitu. Kyuhyun hanya diam, memperhatikan Soehyun yang semakin mendekat dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Ryeowook's story
Fiksi Penggemartanpa kata cinta, hanya perbuatan dan saling membutuhkan kehadiran satu sama lain yang membuat kita bersama. diakhir cerita nanti, aku akan menyatakannya.