"Apa ibu yakin ingin pindah ke Jakarta?" Tanya seorang gadis kepada ibunya
"Iya ibu yakin. Di Jakarta ibu bisa cari uang lebih banyak dari pada di kampung Le." Jawab wanita yang dipanggil ibu oleh gadis di sampingnya.
"Tapi bu, nanti sekolahku bagaimana? Sekolah di Jakarta kan mahal-mahal semua bu. Kita mana punya uang? Lalu nanti ibu mau bekerja apa? Apa tidak sebaiknya kita tetap di kampung saja bu?" Tanya gadis itu kembali.
"Untuk sekolahmu kita bisa menggunakan uang tabungan kita dulu Le. ibu sudah minta bantuan kepada bibimu yang di Jakarta. Dia bilang dia sudah mendapatkan pekerjaan untuk ibu. Ibu akan bekerja sebagai asisten rumah tangga di tempat bibimu bekerja." Jawab wanita itu.
"Apa uangnya cukup bu? Lebih baik aku tidak usah bersekolah saja. Aku ingin membantu ibu aku juga tidak ingin menghabiskan uang tabungan kita bu."
"Tidak. Kamu harus bersekolah agar masa depanmu cerah nak. Kamu bisa membantu ibu setelah pulang sekolah."
"Baiklah."
Percakapan antara ibu dan anak itu terus berlanjut sampai akhirnya mereka tertidur di dalam bus. Bus itu menuju sebuah kota metropolitan. Ya Jakarta, mereka berniat beradu nasib di kota itu. Akankah keputusan sang ibu untuk pergi ke Jakarta dan meninggalkan kampungnya itu merupakan pilihan yang tepat atau sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat? ( Completed )
Novela Juvenil"Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Jangan berjanji jika kau tidak bisa menepatinya. Jangan pikirkan aku, kembalilah jika hatimu memang masih untukku."