Do You Like Me?

174 2 0
                                    

Langkah-langkah lebar seorang gadis di lobi sekolah membuat sepatunya menimbulkan suara yang nyaring. Dan si empunya sepatu tidak memperdulikannya, malah mempercepat langkah kakinya. Dia harus menemui seseorang, dan harus sekarang. Kalau tidak dia akan menyesal selamanya.

Tok.. Tok..

"Ya silahkan masuk!" Ujar seorang ibu-ibu tua yang duduk disingga sananya. Dengan hormat gadis yang dipersilahkan masuk tersebut duduk didepan meja wanita tua tersebut. Setelah berdehem pelan gadis itu memulai aksinya.

"Aduh... bu Vero! Maaf banget ya bu! Saya lupa banget bu kerjain tugas tadi! Bukannya saya melanggar bu, tapi tadi malam saya capekkkk banget bu abis acara keluarga. Dan saya tidak sempat mengerjakannya bu. Saya minta maaf bu, saya janji tidak akan mengulanginya lagi." Ucap gadis itu dengan berapi-api. Yang mendengarnya hanya bisa manggut-manggut dan bergumam tidak jelas.

"Kamu sudah tidak membuat tugas yang saya berikan sebanyak tiga kali jennifer anastasia. Kamu sudah melewati batas ketentuan yang saya berikan. Saya hanya akan meminta kamu untuk membersihkan lapangan sekolah pulang ini. Ingat! Tanpa bantuan pekerja sekolah. Mengerti?!" Gadis yang dipanggil Jennifer Anastasia tadi hanya bisa mengangguk sekilas dan menghela nafasnya pelan.

Dia sama sekali tidak bermaksud melupakan tugas bu Vero. Keadaan yang membuatnya lalai. Bukan hanya dipelajaran bu Vero dia berulah. Hampir disemua guru dia membuat ulah. Ulahnya hanya satu. Tidak membuat tugas. Tapi begitu fatal karena sebagian guru di SMA Barita mengutamakan tugas. Sehingga Jen, sapaan hangat untuk jennifer sering mendapat peringkat bawah disekolah. Walaupun nilai ulangannya selalu sempurna, tetapi itu tidak terlalu membantu.

Keadaan yang dimaksud adalah bekerja sambilan. Tentang acara keluarga hanyalah bohong semata untuk merayu bu Vero. Tapi memang sedang sial, Jen malah dihukum membersihkan lapangan sekolah. Ya, Jen kerja sambilan sebagai waitress yang letaknya jauh dari sekolah. Semenjak kedua orang tuanya meninggal gadis ini selalu memenuhi kebutuhannya sendiri. Walaupun harta yang ditinggal kedua orang tuanya masih bisa menghidupinya sampai dia lulus kuliah. Tapi dia ingin menghemat, agar apabila ada hal-hal tidak terduga bisa diselesaikan.

Kenapa dia memilih tempat kerja yang jauh dari sekolah? Jawabannya satu. Agar teman-temannya tidak tahu dan melaporkannya pada pihak sekolah. Sekolahnya melanggar muridnya kerja sambilan karena dianggap belum cukup umur dan akan mengganggu proses belajar murid. Jen tidak punya pilihan lain selain mengubah namanya di tempat kerja menjadi Carla dan membuat imagenya berbeda setiap di cafè.

Jen hanya bisa pasrah saat bu Vero, guru yang terkenal luar biasa baiknya menghukumnya. Menurutnya memang sudah pantas bu Vero marah. Karena dia selalu mangkir dari tugasnya. Setiap hari Jen pulang jam 10 dan perjalanan dari cafè kerumahnya memakan waktu 1 jam dengan bus kota. Sampai dirumah dia akan langsung terlelap karena lelah. Sehingga tidak sempat membuat tugas. Segera saja Vero keluar dari ruangan itu setelah memberi salam pada bu Vero. Sesampainya diluar kelas Jen bertemu sahabat baiknya. Kevin. Kevin Ocknaldo.

"Gimana kata bu Vero?" Tanya Kevin saat melihat perubahan raut wajah Jen. Kevin sudah mewanti-wantikan Jen akan tugasnya tadi malam. Tapi tetap saj gadis itu lupa dan malah keasikan tidur.

"Gila men! Gue disuruh bersihin lapangan. Capek banget dong! Mana ga dibantu sama pekerja sekolah lagi!" Gerutu Jen dengan ekspresi cemberut yang kontan membuat Kevin tertawa.

"Muka lo lucu banget sih waktu marah! Makanya neng, tugas tuh diekrjain kan udah gue sms masi aja lo lupa!" Jawab Kevin sambil tetap menahan tawa. Bagaimana mungkin gadi ini bisa dengan bodohnya melupakan tugas yang sudah diperingati sang sahabat?

"Ya gue kan capek Vin! Kan lo tau gue tuh sibuk banget! Gue aja pulang kerja jam sepuluh, gimana gue mau inget tugas coba!" Ujar Jen panjang lebar. Raut kesal terus terukir diwajahnya. Ya, Kevin memang tau kalau Jen kerja sambilan. Awalnya Kevin melarang karena takut sekolah Jen terbengkalai. Tapi bukannya menurut malah balik marah-marah yang akhirnya malah membuat Kevin mengalah. Bagaimana mungkin Kevin balas marah pada sahabatnya ini?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Do You Like Me?Where stories live. Discover now