Rappapa akhirnya bergerak?!

1.6K 101 3
                                    

Semenjak pertarungan dengan SexySter, Elaine tidak lagi masuk sekolah. Kabarnya sih luka di tubuhnya cukup parah. Menyebabkan gadis itu harus beristirahat. Sudah 4 hari semenjak Elaine tidak masuk dan seperti biasa, Ghaida dan Duo ChelVan ikut nimbrung makan sate bersama Tim Gesrek di kelas 2-4.

*Elaine-nya istirahat dulu gan!*

"APA?! KALIAN BERANTEM SAMA ANAK YABAKUNE?!" Kaget Tim Gesrek dan Ghaida bersamaan.

"Ssstt!! Aduh jangan teriak-teriak! Rachel juga ngapain sih cerita-cerita." Omel Vanka.

Ditengah obrolan mereka, Gracia tiba. Dan tentunya dapat mendengar obrolan mereka yang cukup keras itu. Mendengar Yabakune disebut, Gracia langsung mendekat ke arah mereka.

"Kalian berantem sama anak Yabakune?" Tanya Gracia to the point.

Mereka semua langsung menoleh ke arah Gracia. Entah kenapa Vanka dan Rachel terlihat takut.

"Ciri-ciri anak Yabakune-nya seperti apa? Apa memiliki tahi lalat di pipinya? Atau-"

"Bukan. Gak ada tahi lalatnya. Anaknya tinggi-tinggi." Ceplos Rachel.

"Tinggi-tinggi? Lebih dari satu orang?"

"Iya ada dua-"

Pletak!

Kepala Rachel pun dijitak oleh Vanka.

"Aduh! Sakit Tacil." Ucap Rachel sambil mengusap-usap kepalanya.

Gracia hanya menggeleng lalu kembali keluar setelah menaruh tas dan mengambil tas kameranya. Dia berjalan melangkahkan kakinya menuju atap sekolah mereka. Tempat paling favorit untuk menenangkan diri. Saat Gracia tiba disana, sudah ada seorang Melody yang sedang memandangi langit di atas sekolah mereka yang sedikit mendung.

"Gracia." Panggil Melody pelan lalu menatap Gracia yang reflek langsung membungkuk hormat. "Apa kamu tahu rasanya berpisah dengan sahabat karena kesalah pahaman?" Tanya Melody tanpa menatap Gracia. Gracia mendekatkan dirinya pada Melody.

"Mungkin." Jawab Gracia lalu memandangi pemandangan di bawah sana.

"Yabakune mulai bergerak. Dan mereka mengincar anak baru yang belum ada dua bulan disini. Kamu tahu kenapa? Dia sahabatmu, kan?" Kali ini Melody bertanya sambil menatap Gracia.

Gracia melirik sekilas pada Melody lalu tersenyum. "Dia cuman mantan sahabat."

"Hmm. Tapi, pada nyatanya, kau tidak akan pernah melupakan benar-benar seseorang yang sudah dianggap sahabat itu. Iya, kan?"

Saling tatap terjadi antara Melody dan Gracia. Keheningan tercipta diantara keduanya. Angin yang berhembus mengibaskan rambut panjang keduanya.

Melody tersenyum miris. Di pikirannya dia memikirkan, seseorang yang kini menjadi petinggi sekolah yang menjadi rival sekolahnya....

BRAK!!

Di hadapan Desy, ketuanya memukul keras tembok sampingnya sambil menatapnya tajam. Di belakang Desy, seorang Okta bersembunyi dengan menahan tangisnya. Terlihat begitu ketakutan. Desy terus menunduk, tahu atas kesalahannya.

"Udahlah, Je. Okta sama Desy kan gak sengaja dan gak ada maksud. Mereka juga dipancing, kan." Ucap Naomi yang sedang mengupas kulit apel.

Tiba-tiba tangan yang sedang sibuk mengupas itu, ditarik seseorang, badannyapun di dorong hingga menabrak tembok. Tangannya dicengkram kasar, sampai pisau yang dipegang Naomi jatuh.

"Tetep aja mereka melakukan sesuatu yang belum gw izinkan!" Bentak gadis yang tubuhnya lebih tinggi dari Naomi itu.

"Kak Je, Desy minta maaf. Desy siap terima hukuman kalau memang itu harus. Tapi, mohon jangan hukum Okta." Ucap Desy sambil membungkuk, begitu juga Okta di belakangnya.

Majisuka Gakuen (JKT48)Where stories live. Discover now