Chapter 16

3.8K 338 2
                                    

Sandra membuka matanya perlahan. Ia menoleh kearah jam yang menunjukan pukul 03.00 pagi. Ia mendudukan dirinya dengan setengah sadar. Tatapannya menangkap Sehun yang masih tertidur pulas diatas sofa. Pria itu terlihat menggigil kedinginan. Walaupun pemanas ruangan ini sudah dinyalakan. Dengan perlahan Sandra membawa selimut. Ia menutupi tubuh Sehun dengan selimut tebal tersebut. "Kau bodoh sekali Sehunie, jika kau kedinginan seharunya kau mengambil selimut." ucap Sandra pelan.

Sejujurnya, ingatan wanita itu sudah pulih dua hari yang lalu. Namun, ia berpura-pura seakan ia masih hilang ingatan. Ia ingin tahu seberapa berjuangnya kah Sehun untuk membuat ingatannya kembali pulih.

Sandra melangkah keluar kamar. Langkahnya seketika terhenti saat melihat seisi ruangan masih gelap. Ia menutup kembali pintu kamar. Sejujurnya rasanya sangat haus sekarang dan ia ingin turun kelantai satu untuk mengambil minum. Namun, saat melihat suasana menyeramkan dirumah besar Sehun ini, ia mengurungkan niatnya dan kembali merebahkan diri diatas kasur.

Ia berusaha memejamkan mata, tetapi tidak bisa. Ia sangat haus sekarang. Rasanya ia ingin sekali membangunkan Sehun untuk menemaninya kedapur. Tetapi sangat tidak tega setelah melihat pria tersebut tertidur dengan nyenyak.
"Ahh.. Aku sangat haus sekarang!!" Sandra kembali bangkit dari tempat tidur. Ia melangkah perlahan keluar kamar. Matanya melihat kekanan dan kekiri. Ia menuruni anak tangga menuju dapur. Sandra menyalakan lampu sehingga kini dapur terlihat terang.

"Ohh.. Aku sudah tak tahan." Sandra mengambil gelas dan membuka lemari es. Ia menuangkan air kegelas tersebut.

Ckrekk..

Tiba-tiba saja lampu dapur kembali mati.

"SEHUNIE!!!" teriak Sandra dan tak sengaja menjatuhkan gelas.

***

Sehun POV

Aku masih memejam kan mata. Dingin sekali udara malam ini. Namun, aku memutuskan untuk menahannya. Aku berusaha terus memejamkan mata walaupun tubuhku bergetar.

Aku merasakan seseorang menutupi tubuhku dengan selimut. Aku tahu kalau ia pasti Sandra.
"Kau bodoh sekali Sehunie, jika kau kedinginan seharunya kau mengambil selimut." ucapan itu terdengar ditelinga ku. Walaupun suaranya sangat kecil sekali. Tunggu? Ia memanggil ku Sehunie? Apa itu bertanda ia sudah mengingat ku seutuhnya? Ku harap itu benar. Aku masih memejamkan mata. Aku mendengar ia membuka pintu kamar, tetapi kemudian Sandra kembali menutupnya. Aku membuka mata perlahan, aku lihat wanita itu cukup gelisah. Ia kembali bangkit dari tempat tidur dan keluar kamar.

Aku membuka mata seluruhnya. Kemana wanita itu? Aku mendudukan diri diatas sofa.

"SEHUNIE!!!" teriakan Sandra sangat kencang. Aku juga mendengar suara pecahan kaca.

Dengan cepat aku berlari menuju asal suara dan menyalakan lampu hingga seluruh ruangan kembali terang, kecuali dapur. Aku segera menghampiri dapur dan melihat Sandra menekuk lututnya sembari memejamkan mata.

"Sandra?"

Ia menoleh kearah ku.

"Sehunie! Aku takut!" ia segera menggenggam lengan ku.

"Sudah tenanglah, mari ku antar keruang tengah." aku mengantar Sandra menuju ruang tengah dan mendudukinya diatas sofa. Wanita itu terlihat ketakutan.

"Apa yang kau lakukan di dapur pagi-pagi buta seperti ini?" tanya ku.

"Aku haus jadi aku mengambil minum sendiri. Namun, tiba-tiba saja lampu dapur mu mati dan itu membuat ku takut sehingga menjerit."

Aku tersenyum kecil dan mengelus rambutnya.

SEHUN??? (Exo Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang