You're My Sun

5K 203 18
                                    

Fic Sequel dari Campunction
_________________________________________

Hinata POV

Aku selalu menyukai pagi setelah hujan, selain membuat tanaman tampak segar, aku suka matahari yang terbit setelah hujan akan tampak lebih cerah, udara yang terasa lebih bersih, daun dan bunga yang tampak lebih segar, namun yang paling aku sukai diantara itu semua adalah wangi tanah setelah hujan yang memiliki aroma khas dan aku selalu menyukai itu. Di sini, di tanah ini aku selalu merasa nyaman, desa tempat kelahiranku. Konoha, iya Konoha desa kecil dan sebagian hidupku telah aku lewatkan di sini.

Aku tersenyum simpul, beberapa tahun yang lalu aku pernah berada di sini, ini adalah tempat yang paling aku sukai, namun kini telah menjadi rumahku, tempat berlindungku, tempat berkumpul kami, keluarga kecil kami, karena sekarang aku bukan lagi seorang Hyuuga Hinata, tapi kini aku telah menjadi keluarga Namikaze. Sudah 8 bulan aku menyandang marga itu di belakang namaku.

Kalian pasti bertanya mengapa aku bisa bersamanya? Bukankah seharusnya aku bersama Sasuke-kun?.

Sekali lagi aku tersenyum.

Flashback On

Apartemen Naruto

"Nggghhhh..." seorang gadis menggeliat di balik selimut tebal yang menutup seluruh tubuhnya. Rasa sakit, lelah dan berat menjalari tubuh si gadis, amethys itu kini telah terbuka lebar, entah mengapa hatinya merasa senang mendapati ia tak sendiri. Alih-alih bangun dan mencuci muka, si gadis yang baru saja terjaga itu memilih berguling dan menghadapkan tubuhnya pada pemuda yang tertidur lelap sampingnya. Merasa sedikit tidak nyaman karena tangan kekar pemuda itu menangkup sebelah payudaranya.

"Jika kau menatapku seperti itu terus, kau akan semakin jatuh cinta padaku Hinata!" ucap Naruto sambil membuka sebelah matanya. Lalu ia menyernyit merasakan sakit dibagian kepalanya.

"Na...Naruto-kun su...sudah bangun? Se...sejak kapan?" tanya Hinata tergagap, dia malu tertangkap basah menatap Naruto, dia tak menyangka semudah itu Naruto bisa menggodanya.

Naruto beringsut , menarik tubuh Hinata kedalam pelukannya, tak ingin wanita itu pergi, tubuh telanjang mereka bergesekan. Naruto membenamkan wajahnya pada lekukan leher jenjang Hinata, menyesap aroma tubuh serta rambut Hinata yang kini menjadi candu baginya. Sungguh aroma lavender itu terasa menenangakan seolah mengobati pusing akibat hang over karena minuman yang ditenggaknya semalam.

"Ceritakan padaku Hinata?" ucap Naruto serak, oh sungguh, melihat wajah sayu dan menyadari bahwa tubuh mereka telanjang di balik selimut membuat sesuatu dalam diri Naruto bergejolak.

"Eh...?" Hinata bingung.

"Ceritakan padaku, kenapa kau berbohong."

"Be...berbohong?" tanya Hinata bingung.

"Ok bukan kau yang berbohong tapi Teme!" jelas Naruto sambil sekali lagi mengirup aroma tubuh Hinata.

"A...apa maksud Na...Naruto-kun?"

"Kau tak pandai berbohong Hime, kau mengerti maksudku." Jawab Naruto masih memeluk tubuh Hinata.

"..."

"Jika kau tak mau jujur, kau akan ku hukum Hinata." Ucap Naruto sambil menyeringai.

Wajah Hinata memerah "Hu...hukum? a...apa hukumannya?"

"Hm, sepertinya kau memang suka ku hukum, baiklah kalau begitu." Ucap Naruto lalu menjelajahi tubuh Hinata dengan jemari kekarnya di balik selimut. Jemarinya menjamah puncak dada Hinata dan menggesek-gesekkan ibu jarinya di sana.

You're My SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang