Serupa tapi tak sama. Pertarungan antara ambisi, pembuktian dan gengsi.

1.6K 102 5
                                    

Tidak ada yang berbeda dengan keadaan Majijo, hanya saja suasana terasa makin mencekat dan tegang pasca menyebarnya berita kekalahan Nobi atas Elaine. Tentu saja Majijo diserang kepanikan dan kegegeran. Karena untuk pertama kalinya, setelah sekian lama, ada yang berhasil lagi kembali mengalahkan Rappapa.

Tahun lalu, posisi Elaine diisi oleh Melody. Dengan perlahan Melody menaiki satu persatu anak tangga menuju tempat dimana Rappapa berada. Usahanya tak sia-sia, bersama Kinal yang akhirnya dijadikan wakil ketuanya, Melody berhasil meraih puncak tertinggi di Majijo.

Namun sejujurnya, ada satu nama lain yang lebih diinginkannya ada disampingnya saat dirinya berhasil menjadi ketua Rappapa, seseorang yang dulu pergi meninggalkan Majijo dan berakhir menjadi ketua di sekolah yang merupakan rival Majijo, sang ketua Yabakune, Jessica Veranda.

Suatu sore di tahun lalu, langit terlihat begitu berwarna orange, panas begitu mencekat. Di bawahnya, sebuah pertarungan sengit sedang terjadi. Kedua gadis yang sedang bertarung itu terlihat sama-sama kuat. Salah seorangnya kita kenali sebagai Melody.

Keringat dan darah telah membasahi tubuh keduanya. Namun belum terlihat adanya tanda-tanda kekalahan. Sampai akhirnya, Melody yang berlari mengarahkan tendangan berputar yang sangat keras. Jatuh. Lawannyapun terjatuh. Perlahan tubuh Melody ambruk. Walau begitu senyuman manisnya tetap terukir disana.

Saat Veranda yang memperhatikan itu dari kejauhan ingin menolong sahabatnya, ia didahului oleh seseorang yang merupakan sahabat mereka, kekasih hatinya, Devi Kinal Putri. Ya, Kinal yang berlari dengan khawatirnya menuju Melody.

Dari tempatnya, Veranda terus memperhatikan dalam diamnya sang kekasih yang perlahan memeluk, mengusap wajah dan berakhir mencium bibir seorang Melody....

BRUG!!

Dengan kerasnya, Jessica memukul meja yang ada disampingnya.

PRANG!

Gelas kaca berisi Hibiscus Tea miliknya itu terjatuh dan pecah di lantai. Kagetkan Naomi yang sedang duduk disamping Jessica dan juga Desy-Okta. Adik kelas berwajah shota itu langsung bersembunyi kembali dibalik tubuh Desy saat melihat Jessica menatap mereka bergantian dengan tajamnya setelah berdiri.

"Je, kenapa?"

"Yona sama Viny dimana?"

"Mereka udah pergi jalanin tugas mereka."

"Hmm. Yaudah kalau gitu." Tiba-tiba Jessica berjalan menuju pintu ruangan mereka.

"Mau kemana, Je?"

"Cari angin." Jawab singkat Jessica sebelum akhirnya pergi dari ruangannya, meninggalkan Naomi dan kedua adik kelasnya dalam keheranan.

~~~

Di taman sekolahnya, Jessica duduk seorang diri sambil memejamkan matanya. Angin semilir berhembus menerbangkan daun-daun yang berguguran. Menerpa dan menghempaskan rambut panjang Jessica yang di gerainya. Jessica menghela nafasnya. Angin benar-benar menyejukkan pikiran dan juga hatinya.

"Tumben sang ratu keluar dari sarangnya." Ucap seseorang, langsung saja Jessica membuka matanya dan menoleh.

Terlihat Michelle duduk di sampingnya sambil tersenyum. "Michelle? Mau apa lagi?"

"Tidak ada. Hanya duduk disini. Tidak masalah kan, Kak?"

Jessica hanya melengos malas. Sampai seseorang yang lewat di dekat mereka, curi perhatian keduanya. Jessica pun bangkit mengikuti sosok adik kelasnya itu. Begitu juga Michelle yang diam-diam mengikuti.

Majisuka Gakuen (JKT48)Where stories live. Discover now