Chapter 3: Best Friend Tears

20 0 0
                                    


Benci...

Benci...

Benci...

Benci...

Aku benci semuanya. Aku benci manusia. Akanku lenyapkan...
Akan kuhancurkan...
Akan kuhancurkan semua manusia didunia ini...
Tak akan kubiarkan...
Dunia ini hancur karena tangan kotor manusia, niat jahat mereka,dan kedengkian mereka. Akanku bunuh...
Bunuh...
Bunuh...
BUNUUHH!!!!

Apa ini? Perasaan apa ini? Menyesakkan hati sekali. Ini bukan hati manusia. Ini hati Iblis? Benarkah ada Iblis turun dari dunia ini? Bukan...ini bukan Iblis. Iblis tidak punya keinginan untuk melindungi dunia dari hati manusia yang gelap dan dengki. Iblis hanya menggoda manusia untuk melakukan dosa juga kejahatan.
Aku pun segera melupakan hal itu sambil jalan-jalan disebuah taman. Manusia sekarang sudah terampil rupanya dalam mengelolah dunia ini. Ditengah jalan-jalan aku melihat sepasang kekasih yang sangat serasi melebihi sepasang kekasih lainnya.

"Akemi, hari ini mau main game bersama dirumahku?"

"Boleh nih Syu? Nanti ayahmu salah paham kalau kita ini pacaran. Tempo hari ibumu bilang kalau aku ini pacarmu."

"Jangan khawatir. Ibuku bilang kalau ibu akan menjelaskan semuanya pada ayah supaya tidak salah paham seperti ibu."

"Oh...baguslah kalau begitu. Sebab banyak yang salah mengira kita ini sepasang kekasih padahal hanya sahabat." Jawab Akemi sambil tertawa bersamaan dengan Syu.

Upss...kurasa aku salah, mereka adalah sahabat rupanya. Kurasa agak jarang ada manusia bersahabat dengan lawan jenis. Karena tertarik aku mulai membuntuti mereka berdua. Jujur saja, mereka terlihat seperti sepasang kekasih dari pada sahabat. Dari tingkah laku mereka, kata-kata mereka, dan sebagainya mereka benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih.
Tak lama kemudian terlihat dua orang wanita yang menyapa kedua sahabat itu. Mereka berdua melihat kedua sahabat itu dan berkata

"Lihat tuh. Laki-laki itu ganteng ya. Tapi sayang dia sudah punya pacar."

Syu yang mendengar itu, tersenyum pada kedua wanita itu dan berkata
"Terima kasih tapi maaf ya, kita ini tidak pacaran melainkan hanya sahabat."
Kedua wanita itu segera meminta maaf dan pergi meninggalkan Syu serta Akemi

"Seperti biasa banyak yang salah paham ya." Kata Syu sambil tertawa kecil

Akemi hanya tertawa itu tapi mendadak pandangannya menjadi sedih mendengar hal itu.
Akupun berpikir, kurasa Akemi menyukai  Syu tapi sayangnya ia tidak jujur pada Syu dan akhirnya hanya dijadikan sahabat.
"Manusia itu selalu saja rumit dalam percintaan." Kataku sambil menghela nafas dan menggeleng-geleng.

Aku terus mengikuti mereka sampai mereka selesai bersenang-senang, wajah perempuan masih merasa sedih karena hanya dianggap sahabat oleh Syu. Syu sepanjang perjalanan terus bertanya-tanya kenapa Akemi berwajah muram, tetapi Akemi hanya berkata bahwa dia hanya lapar sambil tertawa kecil.
Ditengah perjalanan pulang mereka aku melihat ada orang yang cukup mencurigakan. Selama ini aku melihat dia terus membuntuti Akemi dan Syu, itu makanya selama aku mengawasi mereka berdua selalu ada pandangan menusuk. Lalu aku melihat orang itu mulai bergerak mendekati mereka berdua saat mulai berpisah. Saat mereka berpisah, orang itu mendekati Akemi dan mengayunkan pedang katana kepada Akemi yang tidak menyadari keberadaanya.

"AKEMII!!!" Teriak Syu.

Syu pun segera melindungi Akemi dan tebasan katana itu mengenai Syu. Orang itu segera kabur meninggalkan Akemi dan Syu yang terluka.
Akemi pun segera berteriak meminta pertolongan sambil menangis. Utamanya aku hanya cuek saat Syu ditebas orang itu tapi karena perempuan itu menangis karena laki-laki itu kondisinya krisis, maka aku tak punya pilihan lain untuk menolongnya.

ShinigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang