Megan POV
Jika kalian menanyakan apa aku bahagia mendengar berita kehamilanku? Jawabannya tentu saja aku bahagia.
Bahkan aku tak sabar memberitahukan tentang kondisiku ke Mom dan Dad, mereka juga akan turut berbahagia.Akhir -akhir ini aku mulai menolak berkumpul dengan Beauty shaker di Scarlet dengan alasan aku harus hidup sehat jika tidak ingin Asam lambungku semakin parah.
Tak ada satupun dari mereka yang ku beritahu tentang kehamilanku, aku hanya ingin tenang dan tak mau di ributkan apapun.
Aku mulai merencanakan segala hal untuk masa pengasinganku dan pindah ke bagian amerika yang lain atau bisa jadi ke luar negeri tapi itu opsi terakhir mengingat ada banyak pekerjaan yang harus aku urus di negara ini.
Setelah semuanya selesai, aku bisa pulang ke Inggris sambil memikirkan alasan yang tepat untuk kabur dari teman - temanku.Dan sekarang aku sedang meneliti laporan bulanan dari berbagai cabang WO atau EO ku sambil memakan salad, tugas ku yang paling sulit adalah memilih beberapa orang yang ku percaya untuk pendelegasian dengan kurun waktu yang tak bisa di tentukan seharusnya ini tugas Saralee, berhubung dia berbaik hati membantu bos-nya untuk kabur, jadi dengan amat sangat terpaksa aku membawanya juga. Lagipula akan sangat sulit beradaptasi dengan orang baru bukan???
"Kau menghindarku!" Desisnya.
Aku mendongak dan mendapati Dustin menatap sengit padaku, sejak kapan dia ada disini?Aku melepas kacamata ku dan berjalan menuju mini bar.
"Kau mau minum apa?""Whiskey please..." Dia berjalan menuju sofa sambil mengendurkan dasinya.
"Ini masih pagi Dustin, jangan harap aku memberikanmu itu!" Sebenarnya aku gugup saat ini, takut ia menyadari keanehanku sekarang.
"Ku beri kau rose wine, itu lebih baik." Kata ku.
Selama aku berjalan ke arahnya ia hanya menatapku tajam tanpa berkedip, hari ini Dustin sangat berantakan dan seksi. Aku suka sekali saat dia mengenakan tuksedo abu-abu seperti sekarang.
Dustin menarikku ke pangkuannya, aku tak menolak sama sekali justru aku ingin lebih sekarang!
Katakan aku gila memanfaatkan hormon kehamilanku untuk memuaskan si jalang dalam tubuhku.
Well, Apa peduliku? Aku hanya seorang ibu hamil yang tak berdaya..."Maafkan perkataanku kemarin." Bisiknya pas di telingaku lalu mengendus-endus leher ku.
"Euhh, tak masalah. Itu memang benar adanya." Jawabku santai.
Dustin berhenti mencumbuku, memaksaku menatapnya lalu bibirnya menciumku kasar, tak tahan dengan siksaannya aku membalas ciumannya tak kalah bergairah, lidah kami saling membelit, tangannya mengelus punggungku.
Aku menggesek-gesekkan kewanitaanku di atas kejantannya yang sudah mengeras, tanganku mulai nakal melucuti dasinya lalu membuka kancing kemejanya."Katakan kau menginginkanku Megan?" Dustin menghentikan tanganku yang sedang meraba-raba putingnya yang mengeras.
Aku benci jika Dustin mulai bersikap menyebalkan pada saat seperti ini.
Tidak taukah ia bahwa anaknya ingin sekali di kunjungi daddy-nya? Sialan!
"Ya, aku menginginkanmu. Jadi cepat lakukan tugasmu tuan!" Perintah ku. Ku lihat ia memutar bola matanya sebal."Bagaimana aku bisa cepat bertugas kalau ucapanmu malah memadamkan gairahku!" Tukasnya.
SUNGGUH AKU TAK TAHAN!!!
Dengan cepat aku berdiri lalu melepas stiletto-ku dan melemparkannya ke Dustin.
"DASAR KAU BAJINGAN KEPARAT, KAU KESINI SENGAJA MENYIKSAKU KAN??? HIKS. KAU JAHAT! AKU BENCI PADAMU! MATI KAU SANA!"Dustin mendelik kaget melihat tingkahku sambil berusaha melindungi tubuhnya dengan tangan dari lemparan stiletto-ku, setelah puas menyiksanya aku beranjak ke Private room-ku yang ada di kantor. Dustin memelukku dari belakang ketika aku sudah berbaring di ranjang.
YOU ARE READING
My Sugarplum (Shimmer & Glitter)
RomanceMereka saling mencintai tapi sulit bersama... Anak-anak yang harusnya bisa menyatukan mereka malah memperumit masalah... -Megan Lou Peterson -