Bagian 18

8.7K 135 27
                                    

Kau berbisik dengan hatimu
Kau mengecup dengan jiwamu
Aku sangat bahagia

***

Sarah menatap Lenno tajam, berulang kali dia menghela napasnya meredakan emosinya yang sedang diubun - ubun

"Apa kau dan Syahnaz berselingkuh?" tanya Sarah

Lenno menatapnya dengan pandangan malas "Aku hanya mencintai Sherin, aku tidak akan menghianatinya!"

Sarah melipat kedua tangannya di dada "Lalu kenapa kau bisa mengantarnya pulang?"

"Dia kontrol padaku tadi, karena saat pulang mobilnya mogoj jadi aku tawarkan bantuan. Syahnaz itu sudah aku anggap sahabatku Ma"

"Dia itu Psikopat, kau tau itu kan!! Dia itu tidak normal! Dia bisa saja membunuhmu jika tau kau sudah menikah"

"Ma, Syahnaz itu bukan psikopat dia.."

"Apa sikap arogansinya itu bukan menunjukkan dia psikopat yang terobsesi padamu?" Lenno menghela napas

"Jika 7 tahun lalu aku masih berpendapat sama dengan Mama, tapi sekarang? Syahnaz sudah jauh berbeda Ma. Dia terlihat tenang dan mampu mengontrol emosinya"

"Tapi mama tetap menilainya berbahaya untukmu"

"Percaya deh Ma, Syahnaz sudah berubah jangan terlalu berlebihan menilai orang" Sarah menunduk dia memang merasa jika Syahnaz jauh berbeda dari sebelumnya mungkin benar kata Lenno. Sarah menghela napasnya

"Sebaiknya kau pulang sekarabg sebelum Sherina mencarimu" Lenno mengangguk dan pergi meninggalkan Sarah di rumahnya. Sarah menerawang pikirannya mengingat - ingat Syahnaz

Syahnaz dulu dengan yang sekarang memang sangat jauh berbeda, dulu dia wanita angkuh dan kaku. Dia juga keras kepala dan Arogan. Bila Lenno dekat dengan wanita lain dia akan marah besar bahkan tidak jarang melukai wanita yang dekat dengan Lenno. Sarah sempat berpikir untuk memasukkan Syahnaz ke Rumah sakit jiwa namun diurungkannya. Biar bersikap seperti itu dalam lubuk hati Syahnaz begitu mencintai Lenno. Sarah tau itu.

"Tapi.. Apakah Syahnaz bisa hamil? Jika bisa, maukah dia membantu Lenno memberikan keturunan untuk Adhirajasa? Dan apakah Syahnaz menerima bila menjadi istri kedua Lenno? Atau apakah Syahnaz masih mencintai Lenno?"

******

"Awasss..... " Syahnaz menarik lengan Sherina

Bugh!!

Kedua wanita cantik itu terjatuh tersungkur di pinggir jalan

"Kau tak apa?" tanya Syahnaz menatap khawatir pada Sherina. Sherina menggeleng pelan. Syahnaz berdiri dan membantu Sherina untuk bangkit

"Terima kasih kau sudah menyelamatkan hidupku" ujar Sherina tulus, Syahnaz tersenyum

"Aku melihatmu melamun, sepertinya banyak pikiran di kepala cantikmu?" Sherina tertawa dengan omongan Syahnaz

"Ya otakku sangat ruwet, oh ya kenalkan aku Sherina Adhirajasa" ujarnya mengulurkan tangan. Syahnaz menyambutnya

"Syahnaz Syafira" Syahnaz tersenyum manis. Sangat cantik. Batin Sherina "Baiklah, lebih berhati- hatilah Sher, aku pulang dulu oke"

"Tunggu.." Syahnaz menoleh menatap Sherina

"Bolehkah aku meminta nomeplr ponsel dan Pin BBM mu? Aku ingin berteman denganmu" ujar Sherina dengan mata berbinar.

"Tentu" Syahnaz mengetikkan beberapa nomer di ponsel pintar Sherina dan menginvite pin bbmnya lalu menyerahkannya kembali pada Sherina

"Terima kasih, apa kau sibuk? Aku ingin makan siang bersamamu" tawar Sherina

CINTA KEDUA (Second Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang