PROLOG

76.5K 2.3K 57
                                    

WARNING! CERITA INI ADALAH CERITA LAMA. DIPUBLIKASIKAN TAHUN 2015. CERITA TIDAK SEBAIK CERITA BARU SAYA DAN EBI MASIH BERANTAKAN.

Clara O'Connel mendengus-untuk kesekian kalinya-seraya menarik-narik rok span yang ia kenakan dengan kasar. Gadis itu mencoba menepis asap rokok disekitarnya dengan mengibas-ngibaskan tangannya. Beberapa kali asap rokok itu terhisap olehnya, dan rasanya benar-benar begitu mematikan. Ia ingin keluar dari tempat ini, segera.

Jika bukan karena uang dan ayahnya, ia tak akan sudi berada disini. Rasanya menyesakkan. Sesak ketika ia harus berlama-lama digoda oleh pria hidung belang, sesak jika ia harus terus menghisap bau alkohol dan juga asap rokok, dan lebih sesak ketika ayahnya bahkan akan menjualnya jika ia tak mau bekerja disini.

Clara melangkah dengan terseok. Ia hampir terjatuh jika saja seseorang tak memeluk pinggangnya. Pria dengan mata biru safir itu menatapnya dengan dingin. Nafasnya terasa menggelitik di wajah Clara. Gadis itu sempat menahan nafasnya menatap wajah dewa yunani dihadapannya. Walau sinar cahaya di club berkilat-kilat, ia masih bisa melihat sosok tampan itu.

"Hati-hati Nona."

Pria itu hanya mengucapkan tiga kata yang biasa, namun entah kenapa efeknya membuat Clara membeku dan darah gadis itu berdesir. Clara menjauh dari pria itu; tak ingin berlama-lama, yang hanya akan membuatnya semakin 'tak waras'. Pria itu pun menjauh; menghilang entah kemana.

Clara kembali melanjutkan langkahnya. Ponselnya sempat bergetar dibalik saku rok spannya. Ia melihat nama "Rachel Smith" disana. Dan Clara hanya menyentuh tombol merah; mematikan sambungan telepon. Setelahnya, Clara mematikan ponselnya, memasukannya ke dalam sakunya.

Ia menghela nafas. Ia terpaksa berbohong. Tiap hari Clara tersenyum dihadapan seorang Rachel Smith, bertingkah seakan-akan ia adalah gadis yang bahagia. Mengatakan kepada Rachel bahwa ia sama dengannya; Clara adalah penikmat dunia bebas juga. Namun semua itu salah, Clara bukan Rachel, Ia adalah dirinya.

Clara tak menyukai dunia malam, Clara tak menyukai hal-hal yang semua Rachel sukai. Ia hanya mencoba untuk menjaga dirinya. Agar ia tak menyusahkan Rachel jika kelak gadis itu tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Ayahnya mengalami kebangkrutan setelah Ibunya meninggal dunia. Pria paruh baya itu mengalami depresi berat; membuat dirinya berubah. Sosok manis yang selalu menatapnya penuh kasih sayang itu kini telah berubah menjadi sosok yang tak berperasaan. Sosok 'ayah' yang bahkan berniat menjualnya.

Clara tersenyum pedih. Rachel Smith selalu menganggap bahwa Clara bahagia dengan kekayaannya. Namun ternyata semuanya hanya ilusi, sama sekali bukan kenyataan. Hidup Clara tak lebih baik daripada pengamen di jalanan sana. Ia lebih menderita daripada mereka.

Clara tersadar ketika seorang bertender memanggilnya. Ia segera mendekat.

"Pelanggan setiamu menunggu Clara. Bawakan ini untuknya."

Lagi-lagi malam ini kembali seperti malam kemarin. Pria tua bernama Geremino itu datang kembali. Clara mendengus. Ia telah mengerahkan seluruh wajah tidak sukanya kepada Geremino. Namun pria paruh baya itu tak pernah menyerah.

Dengan berat hati Clara melangkah, mendekati Geremino dengan membawa minuman kesukaan pria itu. Pria paruh baya itu menyambutnya dengan hangat bak Clara adalah kekasihnya. Clara mengernyit jijik.

Ia menyerahkan segelas anggur ketika pria itu meminta.

"Bagaimana tawaranku, Clara?" Pria itu menatapnya dengan senyuman.

Clara mengerutkan keningnya. Ia hampir saja lupa dengan tawaran itu. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, Geremino dengan lembut mengusap bibir bawahnya dengan ibu jarinya. Clara menghindar perlahan.

"Tuan.. Aku--" Gadis itu memejamkan matanya sejenak. Ia teringat dengan ayahnya, "aku akan kesana jika aku bersedia, tapi... Menjadi pelayanmu."

Di lain sisi, seorang pria dengan mata biru safir tampak tengah mematung. Menatap sosok Clara dengan penuh kebencian.

A/n :
Ceritanya Revisi ya! Jadi bacanya langsung ke Prolog ini! :D sesuai janji. Cerita ini nyambung sama cerita badgirl vs nerdboy. Yang mau baca bvn, biar nyambung sama cerita ini. nanti akan author posting ulang. Tenang kok.
Gak baca cerita BVN nya jga gpp
Cmn lebih enak kalo dibaca dulu :D heheh...

Clara O'Connel itu temennya Rachel Smith.

Dirty Rich ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang