PART 1

16 1 1
                                    

Kringggg....... kringggg.......

Jam weker ku berbunyi kencang, membangunkan ku dari mimpi-mimpi indah, "Oaaaaahhhhhh......." aku menguap ngantuk sekali, padahal aku tidur jam 7 malam he...he....he..., lalu aku melihat lemari pakaian ku, disana tergantung seragam SMP baru ku, menatap dan, "Oh My GOD.... ini 'kan hari pertama sekolah!!" sekejap aku teringat, aku langsung lari menyambar handuk dan masuk kamar mandi, aku heboh sekejap dan pastinya terburu-buru.

Tak lama kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan memakai seragam sekolah baru ku, lalu aku keluar kamar dan menuju ruang makan, disana mama, papa, dan kak Ryan sudah menunggu ku, aku langsung duduk di sebelah kakak ku, "Huhhh......selalu saja terlambat!" kata kakak ku yang menyebalkan itu, "Biarin terserah aku donk... bleeee....." jawab ku sambil mengejek, "Heyyy... sudah-sudah jangan bertengkar, lebih baik habiskan sarapannya ya.." kata mama melerai, aku pun memakan roti berselai cokelat kesukaan ku ini dengan lahap.

Setelah Sampai Di Sekolah ....

"Huffff.... untung belum terlambat.." ucap ku pelan, aku langsung masuk tanpa ada pendampingku, aku melihat-melihat sambil mencari dimana ruang kelasku, kata papa aku belajar di ruang kelas 7.4, aku terus mengelilingi sekolah itu meskipun kadang aku diliatin sama kakak kelas-kakak kelas baru itu, tanpa ku sadari ada seorang gadis berkacamata dan berambut panjang seperti aku mengikuti dan memandangi ku dari jauh, lalu akhirnya aku menghampirinya, "Hei... kau ngikutin aku terus ya??" tanya ku kepadanya, "Maaf, aku mengikuti mu, karena sepertinya kau juga kebingungan mencari ruang kelas.." jawabnya, "Ohhh... begitu, oh ya perkenalkan aku Ryanna Elizabeth panggil saja Rya" ucap ku memperkenalkan diri dengan semangat, "Aku Theresia Alexander panggil saja Tere" ucapnya semangat, "Bagaimana kalau kita mencari ruang kelas bareng, tapi aku kelas 7.4 dan kamu kelas berapa?" tanya ku, "Aku juga kelas 7.4 ayo kita cari bareng" jawabnya semangat, aku dan Tere pun mulai mencari ruang kelas bersama-sama, tak begitu lama setelah kami mencari, akhirnya kami menemukan ruang kelas kami, kami duduk sebangku di barisan ke-dua, di ruang kelas aku dan Tere hanya melototi siswa baru yang masuk satu-persatu, diam dan tenang bagaikan patung yang melotot.

Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi kencang mengagetkan aku dan Tere yang dari tadi menjadi patung, satu-persatu siswa menduduki bangkunya masing-masing dan terjadilah suara riuh gaduh bin banyak perkataan yang keluar dari mulut mereka 'mentang-mentang punya temen baru', aku dan Tere pun melanjutkan menjadi patung sambil melihat sekeliling tanpa menggerakkan leher (hanya bola mata yang bergerak), 10 menit berlalu untuk melamun jadi patung dan mendengarkan riuh gaduh bin mulut ember itu, tiba-tiba kelas jadi sunyi bagaikan mulut yang pada ngoceh itu kesumpelan kertas, ternyata guru kelas kami datang, "Selamat pagi anak-anak......" sapa guru tak kami kenal itu, "Perkenalkan nama ibu, Bu Syida, saya akan mengajar kalian sebaik mungkin dengan apa adanya dan mohon dimaafkan jika suatu saat saya berbuat menyakitkan hati kalian" lanjut Bu Syida, lalu aku berbisik kepada Tere, "Ibu ini terlalu khawatir, bukan???", "Ehe.... bisa juga" jawab Tere singkat, "Oh ya.. anak-anak, karena ibu tidak mengetahui nama kalian, ibu ingin kalian menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan satu-persatu mulai dari paling kiri, "Nama saya....*bla...bla..bla", kemudian giliran Tere, "Nama saya Theresia Alexander panggil saja

 



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEST FRIEND FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang