presented by
Deestoria
.
.
.
Main Cast : Baekhyun - Chanyeol
Category : Gender Switch
Genre : Smut - Romance - Hurt
Rated : M
Length : Oneshot
Note : AU - OOC - Explicit Smut -
Mature Content - Bad Words
..
.
-oOo- -oOo- -oOo-
.
.
.
Hari sudah beranjak malam saat
Baekhyun terlihat melajukan
mobilnya memasuki halaman
sebuah rumah berkonsep minimalis
yang mewah dan besar.
Mobil sport berwarna merah yang
terbuka itu berhenti di depan garasi.
Baekhyun memarkirkan mobilnya di
antara deretan mobil sport lainnya.
Perempuan itu beranjak keluar dan
melangkah menuju pintu utama.
Beberapa pelayan tersenyum dan
memberi hormat saat melihat
kedatangannya.
"Selamat datang nona." sapa kepala
pelayan Jung.
Baekhyun mengulas senyum,
matanya mengedar seolah mencari
seseorang.
"Apa kakakku belum pulang?" tanya
Baekhyun.
Kepala pelayan Jung menggeleng,
"Tuan tadi menelfon bahwa beliau
akan langsung menghadiri pesta
rekan kerjanya malam ini. Beliau
juga berpesan agar nona datang.
Nona akan dijemput jam 8."
Baekhyun mengangguk lalu menatap
jam besar di ruang tengah yang
menunjuk setengah 7.
"Baiklah kepala pelayan Jung.
Terima kasih. Aku akan bersiap
dulu." ucap Baekhyun seraya menuju
ke kamarnya.
.
.
.
Baekhyun mematut dirinya di depan
cermin. Malam itu dia mengenakan
dress sederhana tanpa aksen yang
rumit berwarna hitam, dengan
panjang setengah paha yang sangat
pas di tubuhnya sehingga
memperlihatkan lekuk Baekhyun
yang proporsional. Bagian atasnya
berupa off the shoulder sebatas
dada. Rambut hitamnya dibuat
bergelombang dan ditata ke samping
kanan. Dia memakai anting-anting
diamond putih berkilau berukuran
sedang senada dengan kalung yang
melingkar di lehernya. Wajahnya
dipoles make up minimalis.
Perempuan itu meraih heels hitam
setinggi 10 cm dengan aksen glitter
diamond. Seksi dan elegan. Itulah 2
kata yang cocok menggambarkan
penampilan Baekhyun malam ini.
Tok! Tok!
Mata Baekhyun beralih ke arah pintu
kamarnya.
"Siapa?"
"Saya, nona.", suara kepala pelayan
Jung menyahut.
Baekhyun beranjak setelah
memastikan sepatunya sudah
terpasang dengan benar. Tangannya
meraih knop pintu dan membukanya.
"Ada apa?"
"Jemputan anda sudah datang." ucap
kepala pelayan Jung.
"Baiklah. Sebentar lagi aku turun.
Terima kasih."
Kepala pelayan Jung membungkuk
hormat dan permisi.
Baekhyun kembali masuk ke
kamarnya, memastikan
penampilannya dan meraih pouch
hitam dengan hiasan diamond putih
di bagian depan dan belakangnya
serta pada bagian atasnya.
Perempuan itu menuruni tangga.
Kehadirannya sudah ditunggu oleh
supir jemputannya, kepala pelayan
Jung, dan beberapa pelayan.
Baekhyun memasuki mobil sedan itu
dan tak lama, mobil itu pun melaju
ke lokasi pesta.
.
.
.
Kaki indah Baekhyun memasuki
sebuah ruangan di mana tengah
berlangsung sebuah pesta. Beberapa
mata sempat menatap kehadirannya.
Oh ayolah, siapa yang tidak kenal
Byun Baekhyun? Anak bungsu
keluarga Byun, pemilik Royal Infinity
Corp. Perusahan multi nasional yang
bergerak di berbagai sektor,
perusahaan incaran para pengusaha
untuk dapat bekerja sama serta
idaman setiap orang untuk dapat
bekerja di sana.
"Nona Baekhyun."
Sebuah suara menyapa Baekhyun.
Perempuan itu menoleh dan
tersenyum saat mengetahui siapa
yang menyapanya.
"Chanyeol."
Chanyeol, nama laki-laki itu pun
tersenyum. Dia menatap Baekhyun
yang terlihat sangat cantik, anggun
dan juga seksi malam itu.
"Apa nona mencari tuan?" tanya
Chanyeol.
"Tentu saja aku mencarinya. Dia
yang menyuruhku datang kemari. Di
mana dia sekarang?"
"Terakhir saya lihat, tuan tengah
berbincang dengan tuan Choi. Mari
saya antar nona." ajak Chanyeol.
Baekhyun mengikuti langkah laki-
laki di hadapannya. Keduanya
berjalan beriringan hingga Baekhyun
melihat sosok yang dicarinya.
Perempuan itu pun melangkah
mendekat.
"Donghae oppa!" panggil Baekhyun
saat dia sudah berada dekat dengan
kakaknya.
Donghae, laki-laki yang dipanggil
Baekhyun, menoleh. Senyumnya
melebar kala melihat sosok
Baekhyun.
"Ah, Baekhyunnie. Kau sudah datang
rupanya.", Donghae menyambut
Baekhyun.
"Kau tega sekali!" gerutu Baekhyun.
Donghae mengerutkan keningnya,
"Apa salahku?"
"Kau menyuruhku datang tapi tidak
menemaniku, bahkan aku tadi
seperti orang bodoh saat pertama
datang. Untungnya ada Chanyeol
yang menghampiriku."
Donghae terkekeh, "Hahaha.
Maafkan kakakmu ini ya. Aku
sedang berbicara dengan Siwon."
Baekhyun menatap laki-laki di
sebelah kakaknya, sedikit
menganggukkan kepala dan
mengulas senyum untuk memberi
hormat.
"Donghae, sepertinya Jungsoo dan
Zhoumi sudah datang. Ayo temui
mereka." ajak Siwon.
Donghae mengangguk lalu menatap
Baekhyun, "Aku tinggal dulu ya Baek.
Nikmatilah pestanya.", mata
Donghae beralih ke Chanyeol,
"Chanyeol, tolong temani Baekhyun
ya."
Chanyeol mengangguk paham, "Baik
tuan."
Baekhyun tidak sempat menyela
ucapan kakaknya. Laki-laki itu
berlalu pergi bersama Siwon.
Baekhyun hanya bisa mendengus
kesal.
Setelah kepergian Donghae dan
Siwon, Baekhyun pun berkeliling
untuk melihat siapa saja tamu yang
hadir dengan di dampingi Chanyeol
tentunya. Beruntungnya dia bertemu
dengan beberapa teman kampusnya.
Mereka pun berbincang ringan,
sesekali terdengar gelak tawa
renyah. Sementara dari jarak yang
tidak jauh, Chanyeol mengawasi
Baekhyun. Dia sengaja tidak berdiri
terlalu dekat dengan Baekhyun
bermaksud memberikan privasi
kepada perempuan itu.
.
.
.
Chanyeol masih memperhatikan
Baekhyun saat salah satu pelayan
tanpa sengaja tersandung dan
menumpahkan minuman yang
dibawanya ke Baekhyun. Melihat itu,
Chanyeol langsung mendekati
Baekhyun.
"Oh, shit!" pekik Baekhyun.
Perempuan itu menatap bajunya
yang basah. Wajah Baekhyun merah
padam menahan emosi.
"Nona, maafkan saya. Maafkan
saya. Saya tidak sengaja." ucap
pelayan itu.
Tamu yang hadir menatap kejadian
itu. Donghae dan teman-temannya
pun mendekati Baekhyun.
"Ada apa-, astaga! Baekhyun, kau
kenapa?", Donghae menatap adik
perempuannya. Bajunya basah,
penampilannya berantakan.
"Pelayan itu sepertinya tersandung
dan tanpa sengaja minumannya
tumpah mengenai nona Baekhyun."
jelas Chanyeol.
Siwon, si pemilik acara menatap
pelayan itu.
"Kau tidak sopan sekali. Pergi. Kau
dipecat." ucap Siwon. Pelayan itu
tersentak kaget, dia hendak berucap
kembali namun diurungkan saat
Siwon menatapnya tajam. Pelayan
perempuan itu meminta maaf lagi
kepada Baekhyun lalu beranjak.
"Baekhyun, maaf atas kejadian ini.
Aku akan menyuruh orang untuk
membereskan kekacauan ini dan
memberimu baju ganti."
Baekhyun menghela nafas untuk
meredakan emosinya, lalu menatap
Siwon, "Tidak perlu Siwon oppa. Aku
tidak apa-apa.", mata Baekhyun lalu
beralih menatap Donghae, "Oppa,
bolehkah aku pulang?" pinta
Baekhyun lirih.
Donghae mengangguk, "Chanyeol
akan mengantarmu. Aku masih ada
urusan. Tidak apa-apa kan?"
Baekhyun mengangguk.
Donghae menatap Chanyeol,
"Chanyeol, antar Baekhyun pulang."
Chanyeol mengangguk patuh. Laki-
laki itu lalu melepaskan jasnya dan
menyampirkannya ke tubuh
Baekhyun.
"Silahkan nona.", Chanyeol
mempersilahkan Baekhyun untuk
berjalan lebih dulu. Laki-laki itu lalu
berpamitan pada Donghae dan
mengikuti Baekhyun.
.
.
.
Kondisi rumah Baekhyun sudah
hening saat mobil Chanyeol berhenti
di rumah tersebut. Mata Chanyeol
melirik perempuan yang ada di
sampingnya. Baekhyun terlihat
sudah tertidur.
Chanyeol keluar dari mobil dan
menggendong Baekhyun masuk ke
rumah. Laki-laki itu sudah terbiasa
keluar masuk rumah ini. Bahkan
Chanyeol memiliki kamar sendiri.
Posisinya sebagai orang
kepercayaan Donghae
mengharuskannya untuk selalu siap
jika dibutuhkan, baik oleh Donghae
atau Baekhyun.
Perlahan Chanyeol membawa
Baekhyun menaiki lantai 2, melewati
beberapa ruangan dan sebuah
jembatan kecil sehingga sampai di
sebuah paviliun yang merupakan
kamar khusus Baekhyun. Dengan
masih menggendong Baekhyun,
Chanyeol membuka knop pintu.
Laki-laki itu lalu membaringkan
Baekhyun di tempat tidur. Baekhyun
menggeliat dalam tidurnya.
Chanyeol menatap paha Baekhyun
yang sedikit tersingkap saat dia
meletakkan perempuan itu. Paha itu
terlihat mulus dan putih. Mata
Chanyeol bergerak naik ke belahan
payudara Baekhyun yang entah
sejak kapan terlihat. Chanyeol
beralih menatap bibir Baekhyun yang
menggoda. Dan itu membangkitkan
birahi Chanyeol sehingga membuat
organ vitalnya bangun.
Tubuh Chanyeol mendekati
Baekhyun dan dia mencium bibir
perempuan itu. Persetan jika
Baekhyun nanti akan bangun karena
ulahnya. Chanyeol awalnya hanya
menempelkan bibirnya namun rasa
bibir Baekhyun yang manis dan
nikmat membuatnya melumat bibir
itu. Mata Chanyeol terpejam
menikmati kegiatannya.
Baekhyun menggeliat tak nyaman
merasakan sesuatu di bibirnya. Mata
perempuan itu terbuka dan membulat
saat melihat Chanyeol dalam jarak
yang sangat dekat tengah mengulum
bibirnya. Tubuh Baekhyun ingin
berontak tapi ciuman Chanyeol
mengalahkan logikanya. Dia hanya
diam memandang laki-laki itu.
Merasa dipandangi, Chanyeol
menghentikan kegiatannya. Dia
membuka matanya dan langsung
berhadapan dengan manik Baekhyun.
Tak ada kata yang terucap dari
keduanya. Mereka hanya saling
memandang, menyelami pikiran
masing-masing.
"Lanjutkan.", kata itu terlontar lirih
dari mulut Baekhyun setelah
keheningan yang cukup lama. Tidak
munafik bagi Baekhyun bahwa dia
menikmati ciuman Chanyeol dan ada
keinginan dalam dirinya untuk
berbuat lebih.
"Kau yakin?" tanya Chanyeol.
Mata Baekhyun menelusuri wajah
laki-laki di hadapannya lalu
mengangguk.
Melihat tanggapan Baekhyun,
Chanyeol langsung melumat bibir
perempuan itu. Baekhyun pun
sukarela membuka mulutnya agar
lidah keduanya dapat bertemu.
Tangan Baekhyun mengalung ke
leher Chanyeol sementara laki-laki
naik ke atas tempat tidur.
"Euuungh...", Baekhyun mendesah
ketika tangan besar Chanyeol
meremas payudaranya. Baekhyun
menggesekkan kakinya ke
selangkangan Chanyeol di mana
penis laki-laki itu sudah ereksi
penuh.
Jari lentik Baekhyun meremas
rambut Chanyeol saat lidah laki-laki
beralih menjilati leher serta
bahunya. Sesekali bibir laki-laki itu
menghisap di satu titik dan berujung
dengan warna merah pekat.
"Aaarrrgh...", Chanyeol mengerang
ketika lidah Baekhyun menggelitik
telinganya.
Melihat respon Chanyeol membuat
Baekhyun semakin gencar
mengulum telinga laki-laki yang
menindih tubuhnya saat ini. Kaki
keduanya masih bergesekan dan
saling melilit. Penis ereksi Chanyeol
yang masih tertutup menekan
selangkangan Baekhyun.
Tangan Chanyeol mengeluarkan
payudara Baekhyun dan mulai
memainkannya.
"Yeoool, aaah..."
Baekhyun melengkungkan tubuhnya
saat merasakan puting payudara
kirinya di hisap kuat oleh bibir
Chanyeol. Tangan kanan Chanyeol
meremas payudara Baekhyun,
memainkan putingnya. Sementara
tangan Chanyeol yang lain membelai
vagina Baekhyun yang masih
tertutup celana.
Chanyeol menghentikan aktivitasnya
bermain dengan payudara Baekhyun,
laki-laki itu kembali mencium bibir
Baekhyun. Perempuan itu dengan
senang hati menerimanya. Dia
menangkup wajah Chanyeol dan
membalas ciuman Chanyeol dengan
penuh gairah. Kaki Baekhyun
melingkar sempurna di pinggang
Chanyeol.
Perlahan Chanyeol merubah posisi
keduanya menjadi duduk. Chanyeol
masih mencumbu setiap jengkal
kulit Baekhyun. Tangan Chanyeol
membuka restleting baju Baekhyun
dan secepat kilat menanggalkannya
sehingga Baekhyun hanya memakai
celana dalam. Tangan Baekhyun pun
turut membuka satu per satu kancing
kemeja Chanyeol sementara bibir
mereka masih saling melumat.
Chanyeol melepas kemejanya. Dia
bisa merasakan payudara montok
milik Baekhyun menempel pada
dada bidangnya. Laki-laki itu
menciumi wajah Baekhyun dan area
sekitar leher ketika kembali
membuat keduanya dalam posisi
tidur. Saat itu pula Chanyeol
melepaskan celananya secara
keseluruhan hingga akhirnya dia
telanjang bulat.
"Euuungh...Aaahhh..."
Desahan Baekhyun mengalun ketika
Chanyeol menenggelamkan
wajahnya di belahan payudara
Baekhyun. Chanyeol menciumi
payudaranya, menghisap putingnya
dan meremasnya.
Tubuh Baekhyun menggelinjang tak
karuan merasakan serangan
Chanyeol pada buah dadanya.
Ciuman Chanyeol beranjak turun ke
daerah kewanitaan Baekhyun. Bibir
Chanyeol mengecup paha dalam
Baekhyun.
"Assshhh..."
Sembari menciumi paha Baekhyun,
Chanyeol melepaskan celana dalam
perempuan itu.
Mata Chanyeol mengamati sejenak
kewanitaan Baekhyun yang bersih
dan berwarna pink. Chanyeol
bergerak ke vagina Baekhyun,
menghirup bau harum yang menguar
dari sana.
"Aaaaaahhhh..."
Baekhyun memekik ketika lidah
Chanyeol mulai menjelajahi
vaginanya. Bibir Chanyeol
menghisap klitoris Baekhyun,
sesekali lidah Chanyeol memasuki
lubang surga itu dan bermain-main
di sana.
Chanyeol membuka lebar paha
Baekhyun lalu mengalungkan kaki
jenjang tersebut ke leher Chanyeol.
Tangan Chanyeol meraih bantal dan
meletakkannya di bawah pinggul
Baekhyun. Dengan posisi seperti itu,
Baekhyun bisa melihat bagaimana
bibir Chanyeol bercumbu dengan
vaginanya.
Slruuup!
Chanyeol menghisap kuat vagina
Baekhyun, berusaha mengeluarkan
cairan orgasme perempuan itu.
"Aaahhh...Yeoool...deeper
pleaseee..."
Tangan Baekhyun menekan kepala
Chanyeol agar memperdalam
kulumannya pada kewanitaannya.
Pinggul Baekhyun bergerak-gerak
naik turun saat dia merasa akan
mencapai puncak.
Tangan Chanyeol mengocok
penisnya seiring dengan gerakan
pinggul Baekhyun dan bibirnya yang
masih setia mencumbu organ vital
itu.
"Aaah...ahhh...oh, shiiit..."
Baekhyun pun klimaks dan Chanyeol
pun menyedot habis cairan orgasme
perempuan itu. Lidah Chanyeol
menjilati setiap inchi bagian dalam
vagina Baekhyun, bermaksud
membersihkannya.
Chanyeol kembali berhadapan wajah
dengan Baekhyun. Mata perempuan
itu menatap sayu dan penuh gairah.
"Kau hebat Baek.", Chanyeol
mengecup leher Baekhyun.
"Kau cantik sekali.", kali ini
Chanyeol mencium bibir tipis
perempuan itu lalu menjilati
telinganya.
"Yeoool...aaahhh..."
Chanyeol menatap Baekhyun, "Apa
kau ingin sesuatu eum?"
Manik kedua beradu. Baekhyun
menangkup wajah Chanyeol dan
menjilat telinga laki-laki itu, "Aku
ingin penismu Yeollieee..."
Chanyeol tersenyum, dia lalu
membawa penisnya ke hadapan
Baekhyun. Tangan Baekhyun
mengurut penis panjang dan besar
itu.
Baekhyun mulai menjilati batang
milik Chanyeol, menghisap testis
laki-laki itu. Chanyeol berpegangan
pada sandaran tempat tidur menjaga
keseimbangannya.
Penis Chanyeol mulai masuk ke
dalam mulut mungil Baekhyun.
Plop! Plop!
Bunyinya seperti tengah bermain
dengan lolipop. Chanyeol merasakan
kenikmatan ketika mulut hangat
Baekhyun membungkus penisnya.
Laki-laki itu memejamkan matanya,
menikmati servis yang diberikan
Baekhyun. Sensasi menggelitik
ketika sesekali penis Chanyeol
bertabrakan dengan gigi Baekhyun.
"Mmmhhh...assshhh..."
Tangan Chanyeol menuntun kepala
Baekhyun agar tidak melepaskan
penisnya. Mata Chanyeol menatap
Baekhyun yang bekerja di bawahnya.
Laki-laki itu bisa melihat bagaimana
penisnya tidak sepenuhnya bisa
masuk ke dalam mulut Baekhyun.
Bagaimana perempuan itu meremas
payudaranya sendiri.
Chanyeol menggerakkan pinggulnya,
membuat penisnya bergerak keluar
masuk dari mulut Baekhyun.
Gerakannya semakin cepat saat
Chanyeol merasa hampir pada
puncaknya.
"Aaah Baek...terusss...ahhh..."
Crot!
Sperma Chanyeol tumpah di mulut
Baekhyun. Chanyeol menatap
perempuan di bawahnya yang
memandangnya sayu.
"Aku suka rasanya."
Chanyeol menyeringai dan mencium
bibir tipis Baekhyun.
"Aku rasa appetizernya sudah cukup.
Kita ke main course?"
Baekhyun mengangguk. Chanyeol
mempersiapkan penisnya sementara
Baekhyun membuka lebar pahanya.
Pinggulnya masih berada di atas
bantal. Chanyeol menggesekkan
penisnya di vagina Baekhyun.
"Euuunghhh...masukkan Yeooolll..."
Penis Chanyeol sudah menegang
sempurna dan berada di pintu masuk
kewanitaan Baekhyun.
Jleb!
"Aaarrrggghhh..."
Baekhyun mengerang ketika penis
Chanyeol masuk ke dalam tubuhnya.
"Assshhh...shit...you're so tight
Baek..."
Tubuh Baekhyun bergerak mencoba
terbiasa dengan keberadaan penis
Chanyeol. Perempuan itu mulai
menggerakkan pinggulnya dan
dianggap lampu hijau untuk
Chanyeol.
Laki-laki itu bergerak ke arah
berlawanan dengan gerakan
Baekhyun.
"There...ahhh...terus
Yeooolll...euuungh..."
Baekhyun mencengkeram sprei saat
hujaman penis Chanyeol semakin
cepat dan mengenai titik nikmatnya.
"Oh fuck! This is so
good...arghhh..."
Posisi pinggul Baekhyun yang
sedikit naik membuat penis
Chanyeol menghantam batas dinding
vaginanya dan Chanyeol pun
merasakan kenikmatan saat
kejantanannya menumbuk dinding
atas vagina Baekhyun.
Chanyeol merunduk dan melumat
bibir Baekhyun. Keduanya saling
membelit lidah dan berbagi saliva.
Kaki Baekhyun melingkar di
pinggang Chanyeol meminta agar
laki-laki itu bergerak semakin
dalam.
"Aaah aaah...Yeoool...fuck...i wanna
come...aaahhh...shit..."
"Come to me Baek...squirt for me
baby..."
Gerakan Chanyeol semakin cepat
saat mendapat isyarat Baekhyun
akan mencapai puncaknya.
"Let go Yeooolll...let go...ahhh..."
Chanyeol pun melepas penisnya dari
vagina Baekhyun dan vagina itu pun
ejakulasi. Cairannya menyembur
mengenai tubuh Chanyeol.
Tubuh Baekhyun menegang setelah
ejakulasi yang di dapatnya.
Bles!
"Aaarrrgh..."
Baekhyun mengerang saat Chanyeol
kembali memasukkan penisnya
sementara dirinya masih bisa
merasakan kontraksi pada otot
vaginanya karena ejakulasi yang di
dapatnya.
Chanyeol memiringkan badan
Baekhyun dan meraih satu kaki
perempuan itu lalu menyangganya di
bahu.
Hentakan penis Chanyeol yang tepat
mengenai G-spot Baekhyun
membuat perempuan itu kalap dan
turut menggerakkan pinggulnya.
Bibir Chanyeol menciumi kaki
Baekhyun. Perempuan itu sendiri
meremas payudaranya. Tanpa
Baekhyun sadari, Chanyeol
mempersiapkan jarinya di lubang
belakang Baekhyun.
Laki-laki itu memperlambat
gerakannya seraya membelai anus
Baekhyun. Perlahan Chanyeol
memasukkan jarinya. Baekhyun
reflek mengetatkan otot vaginanya
saat mengerang merasakan jari
Chanyeol di lubang belakangnya.
Pinggul Chanyeol bergerak agak
cepat saat jari kedunya sudah
masuk ke dalam anus Baekhyun.
Double penetration. Baekhyun
merasakan kenikmatan yang luar
biasa saat ini. Jari-jari Chanyeol
mengobrak-abrik dinding anus
Baekhyun sementara penis Chanyeol
masih setia bersarang di vagina
Baekhyun yang sangat basah.
Pinggul keduanya masih bergerak
berlawanan arah.
"Oooh...Yeoool...terusss...ahhhh..."
Cepat dan brutal. Itulah deskripsi
gerakan pinggul Chanyeol.
"Damn it Baek! You're so fucking
good...aaarrrggghhh..."
Baekhyun terus mengerang,
mendesah di bawah kendali
Chanyeol.
"Yeoool...i wanna come
again...ahhh...fuck..."
"Let it come baby...assshhh..."
Dan seiring tempo yang cepat,
Baekhyun kembali mendapatkan
ejakulasinya.
Chanyeol memperhatikan bagaimana
cairan itu menyembur dari vagina
Baekhyun dan bagaimana tubuh
Baekhyun menegang dengan
tangannya yang mencengkeram
sprei seakan ingin merobeknya.
Chanyeol mendekati Baekhyun dan
mencium bibir perempuan itu.
"You're amazing Baek.", Chanyeol
mengulum telinga Baekhyun.
"Euuungh..."
"Sekarang, naiki aku Baek."
Chanyeol menidurkan tubuhnya,
dengan hati-hati Chanyeol menuntun
Baekhyun untuk berada di atasnya.
"Berbalik. Aku ingin melihat lubang
belakangmu." titah Chanyeol.
Baekhyun pun menurut dan
memposisikan dirinya di atas penis
Chanyeol dengan memunggungi laki-
laki itu. Tangan Baekhyun meraih
penis Chanyeol dan memasukkannya
ke dalam vaginanya.
"Mmmmmmhhh..."
Tubuh Baekhyun bergerak naik turun,
Chanyeol dapat melihat dengan jelas
bagaimana vagina Baekhyun
melahap penisnya. Tangan
Baekhyun meremas payudaranya
sendiri dengan masih tetap
memompa penis Chanyeol dengan
vaginanya.
Chanyeol kembali mempersiapkan
jari-jarinya di lubang belakang
Baekhyun yang berkedut.
"Euuungh...assshhh..."
Baekhyun mendesah hebat saat jari-
jari Chanyeol masuk kembali ke
lubang analnya. Chanyeol
merasakan anus Baekhyun yang
menghisap jarinya.
Pinggul Baekhyun kembali bergerak
dan Chanyeol pun menggerakan
jarinya keluar masuk seirama
dengan tempo gerakan Baekhyun.
Chanyeol menarik jarinya dari anus
Baekhyun dan mendudukkan
tubuhnya. Memeluk Baekhyun dari
belakang sementara pinggul
perempuan itu memanjakan
kejantanannya. Tangan Chanyeol
meremas payudara Baekhyun, lidah
Chanyeol bergerilya di punggung dan
sekitar bahu juga leher Baekhyun.
Dengan cepat Chanyeol menidurkan
tubuh Baekhyun tanpa melepaskan
penyatuan mereka. Chanyeol meraih
kedua kaki Baekhyun dan
menegakkannya. Laki-laki itu
menciumi kaki perempuan yang
disetubuhinya itu sementara
penisnya terus menghujam titik
kenikmatan Baekhyun membuat
perempuan itu mendesah dan
mengerang memohon lebih. Untung
saja kamar Baekhyun kedap suara
dan terletak di bangunan terpisah
yang hanya terhubung oleh jembatan
kecil.
"Faster
Yeoool...ahhh...deeper...shit..."
Chanyeol menuruti permintaan
Baekhyun. Laki-laki itu
meningkatkan tempo permainannya.
Chanyeol menurunkan kaki
Baekhyun dan menghadap
perempuan itu. Dada keduanya
menempel erat. Chanyeol melumat
bibir Baekhyun, mengulum lidah
perempuan itu.
"Yeoool...i wanna...aaahhh..."
"Together Baek...hold me baby..."
Chanyeol menggerakkan pinggulnya
semakin brutal saat dia merasa
hampir pada klimaksnya. Baekhyun
semakin memeluk erat Chanyeol dan
memperdalam ciuman mereka.
Pelukan kakinya di pinggul Chanyeol
pun mengerat sebagai tanda agar
laki-laki itu memperdalam
gerakannya.
"Yeooolll...ahhh..."
"Oh shit...Baek..."
Keduanya pun klimaks. Chanyeol
melepaskan hasilnya ke dalam
vagina Baekhyun. Perempuan itu
bisa merasakan penis Chanyeol
berkedut-kedut.
Sembari menikmati klimaks,
keduanya berciuman lembut. Hingga
akhirnya Baekhyun berhenti
membalas ciuman itu, membuat
Chanyeol membuka matanya dan
mendapatkan dengkuran halus dari
Baekhyun pertanda perempuan itu
sudah terlelap.
Chanyeol melepaskan penisnya dari
vagina Baekhyun, mencium kedua
mata perempuan itu dan mengecup
bibirnya, lalu menyelimuti tubuh
mereka berdua dan menyusul
Baekhyun ke alam mimpi dengan
berpelukan.
.
.
.
Baekhyun membuka matanya saat
merasakan sinar pagi menembus
jendela kamarnya. Mata perempuan
itu mengerjap membiasakan diri.
Setelah matanya terbuka dan
kesadarannya pulih, Baekhyun
terduduk.
Dia merasakan tubuhnya pegal-
pegal tak karuan. Perempuan itu
mengingat kejadian semalam saat
dirinya bercinta dengan asisten
kakaknya. Tapi sungguh Baekhyun
tidak menyesal. Chanyeol adalah
partner sex yang hebat.
Percintaannya semalam adalah yang
terbaik dari yang selama ini pernah
Baekhyun lakukan.
Baekhyun tidak pernah bisa
mendapatkan ejakulasi sebelumnya
tapi dengan Chanyeol, dia bisa
ejakulasi 2 kali dan rasanya
menakjubkan. Baekhyun bahkan bisa
merasakan spreinya basah akibat
ejakulasinya itu. Pipi Baekhyun
memerah mengingat kejadian
semalam dan bibir tipisnya
mengulas senyum manis.
Perempuan itu lalu beranjak ke
kamar mandi untuk membersihkan
diri.
.
.
.
Dengan mengenakan pakaian casual,
Baekhyun menuju ruang makan
untuk sarapan. Namun perhatian
perempuan itu teralih melihat sosok
Chanyeol yang baru saja masuk.
Laki-laki itu tersenyum kepada
Baekhyun.
"Chanyeol, soal sema-"
"Good morning sayangku."
Kalimat Baekhyun terhenti saat
merasakan seseorang mengecup
pipinya. Sosok itu tersenyum lebar
sementara Baekhyun terlihat kaget.
"K-kau, sejak kapan kau di sini?"
"Pagi tadi."
"Kenapa?"
Laki-laki itu tersenyum lembut ke
arah Baekhyun, "Donghae hyung
memintaku untuk menemanimu
karena untuk 2 bulan ke depan dia
akan tinggal di Itali.", laki-laki itu
mendekati Baekhyun dan
memeluknya, "Lagi pula, aku
merindukan tunanganku.", laki-laki
itu berucap seraya mencium bibir
Baekhyun.
Sementara mata Baekhyun menatap
Chanyeol yang terlihat mengalihkan
pandangannya dari interaksi
Baekhyun dan tunangannya.
"Chanyeol, kau pergi saja dulu ke
kantor. Nanti aku akan menyusul.
Aku ingin melampiaskan rinduku
terlebih dulu." ucap laki-laki itu.
Chanyeol menatap 2 orang di
depannya lalu mengangguk dan
beranjak pergi. Baekhyun menatap
kepergian Chanyeol.
"Kita ke kamarku.", laki-laki itu
menarik tangan Baekhyun untuk
mengikuti langkahnya. Mata
Baekhyun tidak terlepas dari sosok
Chanyeol yang melangkah ke pintu
utama.
.
.
.
-oOo- -oOo- -oOo-
.
.
.
END