*START*

3.3K 92 5
                                    


Tuk..tuk.. tuk..

Begitulah kira-kira bunyi jari-jemari Chanyeol yang masih setia bermain-main diatas benda flat dalam gengamanya. Sesekali ia terkekeh kecil atau mengumamkan sesuatu. Entah hal apa yang membuatnya bersikap seperti itu yang jelas, Baekhyun tidak menyukainya. Sangat.

"Ba-baek.. berhentilah bersikap seperti anak anjing.." –Lihat?! Bahkan Chanyeol tak lagi suka saat Baekhyun bermanja-manja di pahanya. Padahal ia rela duduk bersimpuh diatas lantai yang dingin agar bisa menyandarkan kepalanya dipaha Chanyeol kemudian mengusapkan kepalanya disana.

Pria mungil itu mendongak menatap Chanyeol. Kedua mata sayunya semakin sayu saat melihat Chanyeol masih asyik dengan benda pipih itu. Hidung mungilnya memerah lucu. Menahan tangis sepertinya-

"Hikz.." –Atau dia tidak bisa menahanya. Chanyeol masih diam tak bergeming. Asyik dengan benda pipih itu. Ingin sekali Baekhyun merampasnya kemudian melemparkanya ke segala arah hinga benda itu hancur.

Lihat. Baekhyun menangispun Chanyeol tak tau.

"Hyung? Waeyo? Kenapa menangis?" Oh Tuhan, trimakasih Kyungsoo. Kau menyadarkan Chanyeol.

"Baekkie-ah? Ada apa? Apa seseorang mengangumu, huh? Katakan padaku?" Chanyeol menatap seongok pria manis yang duduk bersimpuh dilantai kemudian mengusap rambut kecoklatan itu sayang. Rambut keriting berwarna coklat itu membuat Chanyeol benar-benar gemas. Mirip dengan rambutnya sekarang.

"..."

"Baekkie? Kenapa diam saja? Bagaimana aku tau kalau kau hanya diam, eum?" Lagi, Chanyeol mengusap lembut rambut Baekhyun. Tak taukah kau Chanyeol, tindakanya itu semakin membuatnya-

"Huaaaaa!!!" –Menangis. Atau mungkin berteriak.

"C-chagiyaaa~ Waeyo??" Akhirnya. Chanyeol meletakkan benda pipih itu disampingnya. Mengendong Baekhyun layaknya bayi yang baru saja bisa merangkak kemudian meletakkanya dipangkuanya. 1 tanganya terulur. Mengusap pipi yang kini mulai basah.

"Hikz.. Ye-yeollie jahat.."

"Mwo? Waeyo?"

"Ye-yeollie mengacuhkanku~" Pria mungil itu mengusap air matanya dengan pungung tanganya. Mengemaskan sekali.

"Mengacuhkan, eum? Bagaimana bisa kau bilang aku mengacuhkanmu Baby Byunnie??"

Chu!

Chanyeol mengecup singkap pipi Baekhyun kemudian kembali diam. Menunggu Baekhyun bicara.

"Hikz.. Ye-yeollie.. mengacuhkanku karna itu.. hikz.." Hampir saja tawanya meledak saat Baekhyun menunjuk benda pipih disampingnya. Ditambah lagi tatapan cemburu yang ia berikan pada benda pipih itu seakan benda itu benar-benar hidup.

"Ini? Maksudmu ini??" Baekhyun menganguk kecil. Kepalanya tertunduk kebawah. Menyesal atau mungkin-Malu?

"Baek.. Lihat aku.." Memang dasar Baekhyun yang bebal. Ia masih menunduk namun kepalanya mengeleng kuat-kuat.

"Baek." Baiklah. Kali ini Baekhyun menurut. Ia menatap Chanyeol tepat dimatanya.

"Kau cemburu dengan sebuah- Ponsel?"

"Menyebalkan!" 1 pukulan sukses mengenai dada bidang Chanyeol.

"Benar. Kau cemburu dengan ponselku?"

"..."

"Baek. Jawab aku."

"Y-ya~ Kurasa."

Awalnya Baekhyun mengira Chanyeol akan menertawainya habis-habisan tapi ternyata dugaanya salah besar. Chanyeol justru menarik tubuhnya. Menciumnya tepat dibibir.

"Dengar. Ponselku ini.. tidak memiliki mata indah seperti mata pria mungil yang selalu menatapku. Ponselku ini.. tidak memiliki hidung mungil, yang akan selalu memerah saat aku mencubitnya." Chanyeol mencubit pelan ujung hidung Baekhyun. Lihat- Warnanya berubah merah!

"Ponselku ini.. tidak memiliki bibir yang selalu mengumamkan namaku dalam keadaan apapun. Dan yang terpenting-" Chanyeol mengambil jeda sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya. Ke 2 obsidian tajamnya menatap dalam kearah mata Baekhyun.

"Ponselku tidak memiliki perasaan seperti yang kau rasakan padaku.." Habis sudah. Air mata Baekhyun semakin deras mengalir. Secepat kilat ia menerjang tubuh Chanyeol. Memeluknya erat hingga pria itu terhuyung kebelakang. Untung saja pungungnya bisa bersandar di sofa.

"Hikz.. Ma-mafkan aku.. aku.. aku.. hikz.."

"Ssst.. Uljjima.. Aku tidak mau mendengar malaikatku menangis. Okay?" Pria mungil itu menengelamkan wajahnya dicuruk leher Chanyeol. Menanguk pelan disana.

"Terimakasih.. karna kau mencintaiku..hikz.."

"Terimakasih kau telah memberikan rasa yang paliiing~ indah untukku. Saranghae.."

"Nado..Saranghae.."

*FINISH*

Gimana – gimana? Gaje banget kan ya? Asurd banget kan ya? Pendek banget kan ya? Kalo itu sengaja soalnya author gak mau ada konflik berlebihan di dalam ff ini ^^

Udah Fluff kah? Nyambung-kah sama judul? Romantis-kah? Author Cantik-kah? *Abaikan.

Pertanyaan Author tadi dijawab ya temen-temen ^^

Review-Nya ditunggu~

Annyeong! Pai Pai ^^


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Hate Your Phone CHANBAEK/BAEKYEOL StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang