Chapter 2

77 8 4
                                    

*******

"Noona apakah aku terlalu mempesona? Hingga airmatamu menetes saat menari bersamaku?"

Kata Sehun lirih nyaris tidak tertengar, karna jarak antara Sehun dan Yoon ji terlalu dekat, membuatnya masih mendengar apa yang Sehun katakan.

"Hah?"

Yoon ji terperanga dengan apa yang Sehun katakan, mata mereka saling bertemu, memandang tajam satu dan lainnya, bahkan kini tubuh Yoon ji terasa gemetar, jantung bekerja secara abnormal, berdetak tak beraturan.

*******

.

.

==Shin Yoon ji POV==

Ruangan dance, terasa panas padahal cuaca begitu dingin, di tambah AC yang menyala.

"Siapa sebenarnya kamu?"

Aku terduduk di lantai, sedangkan sehun berbaring dengan memejamkan mata tertutup.

.

"calon namjacingumu"

Jawabnya enteng.

.

"kamu gila"

.

"Nde noona, aku sudah gila sepertinya, tidak pernah aku merasakan hal semacam ini, tapi entah mengapa perasaan aneh kini ada di sini" dia terlihat membuka matanya dan memukul-mukul dadanya.

.

Dengan cepat dia terduduk dan menatapku, "Namaku Sehun, siswa kelas 1, kamu Shin Yoon ji, salah satu murid terpandai di sekolah ini, sebenarnya kamu sudah duduk kelas 3. karna putus cinta, frustasi dan berhenti sekolah, lalu pindah kesekolah ini dan mengulang di kelas 2. Sekarang selalu menyendiri, seperti orang bodoh yang tak punya tujuan"

.

Aku menatap tajam ke arahnya, bagaimana mungkin dia tahu banyak tentangku, dan ada apa denganku?, biasanya sangat sulit untuk bs beradaptasi dengan orang baru setelah kepergian Luhan.

Tapi sekarang? Kenapa ada perasaan aneh yang membuatku berdiam diri di tempat ini, Aku masih mematung menyelami apa yang terjadi denganku, dan kini suaranya mengagetkan lamunanku.

.

"teman?" dia mengulurkan tangan kearahku

"bisakah kita berteman?" lanjutnya

Bingung! Itulah yang kini terjadi di benakku, dia meraik tanganku memaksa untuk bersalaman, anehnya lagi-lagi aku seperti terhipnotis.

.

.

-------------*********-------------

Beberapa minggu semenjak hari itu, aku dan Sehun begitu akrab, kami bahkan sering melewati waktu bersama, aku bisa dekat lagi dengan seorang namja, walau hatiku sulit melupakan Luhan. Namun kehadiran Sehun cukup membuatku bahagia.

.

Secangkir milk coffe menemani kami duduk di meja sebuah cafe di sudut kota seoul, semilir angin yang berhembus, membuat setiap inci tubuhku merasa sedikit kedingingan. Cafe outdoor iyalah menjadi tempat favorit kami di malam ini.

.

"Noona saranghae"

"Hah?"

Kalimat Sehun seketika membuatku merasakan ingin menghilang dari hadapannya, takut, ketika ungkanpan hati Sehun terdengar lembut di telingaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang