Part 7

536 18 0
                                    

Sesampainya di bioskop Zee segera naik ke lantai atas, dan melihat poster-poster yang terpajang di sepanjang studio.

 Akhirnya ia memutuskan untuk mengantri tiket dan yup! Zee memilih film ber-genre Horror, habis sisa filmnya hanya film kartun dan film romantis. Awalnya Zee berharap menonton film action, tapi berhubung tidak ada, horror adalah pilihan yang tepat daripada film cengeng.

Setelah mendapatkan ticket, tak lama kemudian Harry muncul dengan parfumnya yang khas, dan wangi.Saat itu Harry memakai beanie biru dengan skinny jeans dan kemeja andalannya. He looks good though. Hati Zee sudah tidak karuan di buatnya.

 “I’m really sorry, a lil bit late” Harry merangkaikan tangannya ke bahu Zee.

 “Nope, it’s okay hehe aku sudah mendapatkan tiketnya” Zee menunjukkan 2 lembar tiket di salah satu studio yang sebentar lagi akan di buka.

 “So, what movie did you choose?”

 “Horror”

 “Kau pilih film horror? Memangnya kau berani? Haha”

 “Tentu saja! Aku selalu berani menonton film horror apapun itu”

 “Wah, jagoan sekali rupanya..sebenarnya aku berharap kau takut, kalau kau takut aku bisa melindungimu”

 Zee got butterflies on her stomach, Harry blew her away…………………

 Zee akhirnya hanya bisa menyunggingkan senyum, sebab dirinya tengah di landa rasa deg-degan.

“Ya sudah ya..aku beli minuman dulu, kau tunggu di sini…” Harry memutar balik badannya dan memesan 2 gelas cappuccino milk shake serta 1 box popcorn manis.

***

Di dalam bioskop, Harry dan Zee duduk berdampingan. Saat itu suasana menjadi gelap gulita karena lampu di matikan dan semua orang menikmati film Horror itu dengan seksama.Sesekali terdengar teriakan dari penonton apabila adegannya sedikit mengejutkan.

Penonton yang membawa pasangan sebagian besar akan berpegangan tangan selama berlangsungnya film. Namun, apakah itu akan terjadi pada dirinya dan Harry?

Zee berharap iya.

WAIT……………..

 Tiba-tiba terlintas dikepalanya ucapan Kath beberapa hari lalu…

-Flashback-

“Zee, kau harus segera menjauhinya karena dia itu tidak baik untukmu. Dia itu playboy! Stay away from him. Kau ini gila apa, apa kau tega menduakan Liam, huh?”

 “Ya, justru itu. Aku tidak mau menduakan Liam Katherine, makanya aku lebih memilih untuk putus dan menyudahi hubunganku dengannya. Toh selama ini dia juga menduakan aku dengan sifat “khas” nya itu”

 “Hey, itu berbeda Zee. Tapi kau sudah selingkuh darinya. Walaupun tidak banyak yang mengetahui hubungan kau dan Liam, tetap saja itu namanya selingkuh”

 “Haduh, please Kath. Don’t you realize, aku dan Liam itu lebih terlihat seperti kakak-adik. Sudah berapa kali aku mengatakan ini padamu, dia lebih pantas jadi kakak dari pada pacarku”

-Flashback end-

“Zee, kau dingin?” Bisik Harry pelan tepat di telinga Zee. Ia meraih tangan mungil milik Zee, lalu menggosok-gosokannya, agar terasa sedikit hangat.

Dengan perasaan kaget sekaligus jengah, Zee buru-buru mengambil tangannya..”Ti-tidak apa kok, aku tahan dingin” ujarnya terbata-bata.

 Sekeras apapun usaha Zee untuk melepaskan tangan Harry darinya akan sia-sia, sebab genggaman tangan Harry sangat kuat.

Still The One [Liam Payne Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang