100th Day

2.6K 70 4
                                    

"Jaein-ah, maukah kau jadi pacarku?"

Kata-kata itu terus terngiang di kepala Jaein. Sudah hampir 5 tahun yang lalu sejak kata-kata itu dikeluarkan oleh tunangannya, tetapi tetap saja Jaein masih mengingatnya, persis seperti kejadian waktu itu.

-Flashback-

"Jaein-ah, aku mau mengatakan sesuatu." kata Baekhyun tiba-tiba yang membuat Jaein menoleh

pada sumber suara.

"Mwo? Apa yang mau kau katakan?" tanya Jaein, ia terlihat bingung.

Baekhyun menarik bibirnya ke atas. "Saranghae."

Jaein yang mendengar kata-kata itu jantungnya berdegup sangat kencang. Ia tidak tau mau membalas apa.

"N-nado saranghae..." jawab Jaein terbata-bata. Ia menundukkan kepalanya, mukanya sangat merah. Ia tidak berani menatap mata Baekhyun teman lamanya itu.

.

"Jaein-ah, maukah kau jadi pacarku?" tanya Baekhyun yang sekarang sudah berlutut dengan 1 kaki di depan Jaein. Jaein masih tersipu malu, ia mendongakkan kepalanya sedikit.

"Ne, aku mau." jawab Jaein. Ia pun berdiri, begitu juga dengan Baekhyun. Senyum menghiasi bibir keduanya. Mereka lalu memeluk erat satu sama lain.

-Flashback end-

Disinilah Jaein berada, taman tempat kedua pasangan itu menjadi sepasang kekasih. Jaein duduk tepat di bangku yang sama seperti 5 tahun yang lalu. Tidak banyak yang berubah, pemandangan asri bunga-bunga pun masih tetap ada di taman itu. Jaein tersenyum.

"Jaein-ah, tebak ini siapa!" seseorang tiba-tiba menutup mata Jaein dari belakang. Pertama-tama ia terkejut, namun ia tau itu siapa.

"Baekhyun-ah..." Jaein melepaskan tangan namja itu dari matanya, ia bangkit berdiri dan memeluk Baekhyun erat.

"Baekhyun-ah akhirnya bertemu juga!" teriak Jaein kegirangan. Baekhyun hanya tersenyum melihat tingkah kekanak-kanakan Jaein.

"Bagaimana kerjaanmu di Jepang? Sudah beres?" tanya Jaein antusias, maklum sudah 8 bulan Baekhyun meninggalkan Korea untuk urusan bisnis di Jepang.

"Sudah dong..." jawab Baekhyun sambil mengacungkan jempolnya. "Jaein-ah, bogoshipeoyo" lanjutnya.

"Nado, bogoshipeoyo Baekhyun-ah" jawab Jaein sambil melingkarkan lengannya pada pinggang Baekhyun. Baekhyun tersenyum senang.

"Jaein-ah, aku punya berita bagus!" seru Baekhyun. Jaein yang mendengar perkataan Baekhyun hanya menatapnya bingung. Baekhyun mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Jaein mengambilnya dari tangan Baekhyun.

"Jinjjayo?! Kita akan segera menikah?!" tanya Jaein kegirangan. Ia sungguh tidak percaya bahwa tunangannya ini ternyata telah mempersiapkan pernikahan mereka, padahal mereka saja baru bertunangan selama 3 bulan.

Baekhyun menganggukkan kepalanya. "Eomma dan appamu juga akan pulang ke Korea untuk menghadiri pernikahan kita."

Jaein masih membuka mulutnya tidak percaya. Tinggal menghitung hari lagi keduanya akan menikah dan Jaein akhirnya bisa bertemu dengan orang tuanya yang berada di Amerika setelah 2 tahun tidak bertemu.

"Baekhyun-ah gomawoyo! Aku sangat senang!" tanpa sadar Jaein sudah menempelkan bibirnya pada pipi Baekhyun, membuat Baekhyun kaget tidak percaya. "Sama-sama Jaein-ah."

~~

Baekhyun menarik Jaein memasuki sebuah toko. Yang jelas Jaein sudah tau toko itu menjual apa, toko itu memajang benda yang mereka jual di depan kaca.

100th DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang