12

735 111 8
                                    

Lelaki itu mengetuk pintu hotel milik sara dan grace. Tak beberapa lama seseorang diantaranya membukakan pintu membuat matthew tersenyum

"Diluar hujan, kau tidak apa apa?"

Matthew menggeleng, walaupun jaketnya terlihat cukup basah. Ia membuka jaket kulitnya itu

"Ayo masuk" ucap gadis itu mempersilahkan dan diikuti matthew dibelakangnya

"Bagaimana keadaannya?" Tanya matthew sambil menggesek tangannya kedinginan

"Well cukup baik"

"Tetapi entahlah,bagaimana reaksinya ketika tahu kamu yang menolong dia saat itu" ujar grace duduk disamping matthew dan melanjutkan memakan burger yang tadi sempat tertunda karena kedatangan matt

"Lucu sekali kalau sedang tidur" ucap matt saat melihat sara yang masih asik tertidur

"Well, karena kau menyukainya. Kalau kau tidak punya perasaan dengannya, mungkin dia tidak terlihat lucu" canda grace dengan mulut yang penuh burger membuat matt terkikik saat melihatnya

"Apa kata dokter?" Tanya matt lagi. Grace tampak berfikir cukup lama, keningnya berkerut.

"Lupa. Yang pasti dia baik baik saja, untung waktu itu kau cepat menyelamatkannya"

"Syukurlah" ujar matt pada akhirnya. Ia mengambil alih remote tv disamping grace

"Hei kenapa diganti sedang seruu" protes grace sambil memukul lengan matthew, yang kedengarannya cukup keras

Matthew meringis "masa nonton kartun sudah dewasa seperti ini" keritik matthew sambil mengotak atik program di tv, sekalian menunggu sara bangun

"Keluar sana kalau kau hanya mengacau disini" sewot grace dengan muka ditekuk

"Hei jangan marah begitu" ucap matthew sambil tertawa dan menggembalikan remote tv itu di samping grace

"Ugh" erangan itu membuat keduanya mengalihkan pandangan mereka dan melihat gadis diatas ranjangnya itu

"Sara?" Sahut matthew dan mendekat ke arah sara

Sedangkan gadis itu menoleh saat namanya di panggil

"Matthew?" Ujar sara membelalak tidak percaya

"Wait bagaimana kau tahu ak-"

"Dia yang menolongmu kemarin" potong grace santai

Sara tidak tahu apa yang perasaannya rasakan sekarang. Senang, marah, kesal, terharu semua menjadi satu ketika melihat wajah itu lagi.

Didepannya.

"dia menunggui kamu selama dirumah sakit dan terus menerus menggenggam tanganmu" sahut grace sambil tersenyum usil pada matthew

Sara tersenyum simpul. Ternyata matthew masih seperti yang dulu. Tapi senyum nya hilang seketika. Ia lupa

Matthew sudah berkeluarga.

"A-apa olivia tahu kau kesini?"

"Ya ia tahu. Tapi tolong jangan bicarakan olivia saat aku sedang bersamamu"

"Kenapa?"

"Aku merasa seperti orang yang sedang selingkuh. Mengunjungi mu, tapi membiarkan istriku mengurus george sendirian"

Deg.

Suasana tiba tiba hening. Berarti matthew menjaga perasaan livia. Matthew menghargai perasaan livia.

Namun matthew tidak perna menghargai perasaan sara.

"George?" Sahut grace sambil mengerutkan keningnya dan mendekati matthew

"Anakku"

Hati sara mencelos. Matthew sudah punya anak. Matthew sepertinya bahagia dengan keluarga kecilnya

Grace menatap matthew tajam. Ia berusaha membela temannya

"Aku tahu.. Aku tahu ini gila. Aku mencintai mu sara, tapi aku tidak bisa membiarkan olivia sendiri"

"Lalu untuk apa kamu masih menyimpan rasa padaku?! Untuk apa kau kembali lagi memperlihatkan batang hidungmu?!" Teriak sara emosi. Ia benar benar kecewa dengan sikap matt

Sara menarik selimutnya dan turun dari atas ranjangnya, ia mendorong matthew agar keluar dari kamar itu

"Pergi!" Teriak sara dengan airmata yang mulai mengalir dari pipinya

"pergi matt pergii!!" Ia mulai memukul matthew dengan sekuat tenaga

"Per-"

"BERHENTI!" Suara tegas matthew membuat sara berhenti memukulnya.

Sara terduduk dilantai dan berusaha menahan tangisannya. Matthew tidak pernah membentaknya seperti itu

"Apa yang harus aku lakukan jika keadaannya sudah seperti ini?" Tanya matthew melemah

"Pergi dari kehidupanku"

"Aku masih mencintaimu"

Plak

Sara menampar matthew begitu keras

"Jangan mengatakan hal itu lagi jika kamu masih menjaga perasaan olivia"
Sara mendorong matthew seakan ia benar benar tidak mau bertemu laki laki itu lagi dalam hidupnya

Sudah cukup matthew menyakitinya. Ia tidak mau dibodohi dengan matthew lagi.

Ia benci matthew.

Rahang matthew mengeras. Ia menarik nafasnya dengan kasar dan berdiri.

"Oke kalau itu yang kau mau"

"Aku akan mencoba mencintai istriku dan melupakanmu"

Disitu, hati sara seperti ditinju hebat.

***

"Mamama"

"Papapa"

Anak kecil bertubuh gempal dengan senangnya menepuk kedua tangannya dengan semangat ketika mengucapkan kata itu

Kedua orang itu tertawa melihat tingkah menggemaskan bayi didepannya

"Aww he's so fucking cute. I cant stand with it" ujar matthew gemas sambil menggendong anaknya

"Papapaaa" ucap george, bayi itu sambil memukul mukul wajah ayahnya pelan

"Aw george hates you" ucap olivia sambil tertawa melihat matt dan george

Matthew melirik olivia dengan wajah pokerfacenya membuat olivia semakin tertawa geli

"Come to mama" olivia mengambil alih george untuk digendong dan duduk di sofa sambil memainkan beberapa mainan yang ada disana, membuat george tertawa kegirangan.

Matthew tersenyum melihatnya

Namun, setengah pikirannya akan kembali ke gadis itu saat melihat wajah olivia.

Ya, ia masih mengingat sara













Anying ga sih si matthew labil bat😂
Anywayyy thank you guys for ur vomment.
Ga nyangka ada yang mau baca ff gajelas ini😭
Jangan bosen bosen ya vomment nya
Love xx💞💞

Friendzone ✖ Matthew EspinosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang