chapter 3

92 6 0
                                    

Nada p'ov

Aku hanya ingin tika bisa membatalkan permainan itu aku tidak ingin aku dan dia kenapa napa hanya gara gara permainan konyol itu. Ini semua gara gara aku juga yg memberitahu permainan itu ke tika. Aku terpaksa melangkahkan kaki ku kerumah tika.rumahku dan tika arahhan nya tidak terlalu jauh mungkin hanya 100 m tapi butuh kendaraan yg harus kunaikki untungnya aku mempunyai kendaraan pribadi yaitu mobil sport ku bukannya ku sombong ya.

Setelah kulihat kearah garasi tempat penyimpanan mobilku. Mobil ku sudah tiada aku tak tahu mobil itu dimana "bunda,bun???"teriakku dari arah kejauhan karena bunda ku berada didalam kamarnya
"Iya nak kenapa??jawab bunda ku dengan suara yg cukup kuat
"Mobilku dimana?ketusku
"Oh mobil kamu lagi di pake sama rey soalnya dia lagi ngantarin tetangga sebelah yg sedang sakit kerumah sakit soalnya mobil pribadi keluarga ban nya lagi kempes."jawab bunda lengkap
"Oh?ucap ku singkat.
Rey adalah supir pribadi keluarga kami kami sudah anggap dia seperti keluarga kami juga. Dia seumuran dengan dad ku.
Terpaksa aku harus membawa motor mio j ku. Aku memang anak gaul kalau megendarai motor tidak pake helm. Setelah di perjalanan aku hanya ingin cepat sampai di rumah tika. Dari arah kejauhhan aku sudah melihat polisi yg sedang berjaga jaga lalu lintas di pinggir lampu merah aku harus berhati hati biar polisi tidak menilang ku karena aku tidak memakai helm bodohnya diriku. "Hey anak muda berhenti? Teriak polisi itu sambil meniup priliutnya.
"Buset"gumamku dalam hati. Terpaksa aku berhenti dan polisi itu mulai mendekatiku.
"Anda saya tilang??jawab polisi itu
"Hah?ucapku dengan suara yg begitu keras
"Anda menerobos lampu merah dan anda juga tak menggunakan helm dan anda juga masih dibawah umur dilarang juga mengemudi motor,"telinga ku hampir pecah mendengar omelan konyol polisi itu.
"Nih pak?aku langsung memberikan kunci motor ku ke pak polisi itu. Dari pada aku menjelaskan sampai air liur ku kering polisi itu pasti tidak mau mendengarkanku. Dan aku langsung mulai pergi begitu saja. Ku tak menyangka rumah tika sudah dekat.

Hitori kakurenboTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang