RANI POV
Aku menutup pintu dan mengkuncinya. Setelah itu berbalik dan berjalan ke arah david yang sudah siap dengan motor dan helmnya. Seperti biasa david menjemputku pagi pagi.
Untuk yang pertama kali david menawarkan itu aku sempat menolak, karena takut david kerepotan untuk mengantar dan menjemputku. Tapi david nya aja tetap dateng setiap hari, jadi ya udah aku biarin aja. Aku udah nolak. Tapi kalau di paksa ya harus gimana lagi. Toh sekalian pendekatan.
Aku naik ke atas motor david "dav lo nggak kerepotan apa setiap hari jemput gue terus?"
David menjalankan motornya "Ya nggak lah. Kan biar sekalian"
Aku mengerutkan keningku. Setauku rumah david memang searah tapi lebih dulu rumah david dibanding rumahku. Masa iya david harus kesini dulu terus muter balik lagi. Kalau aku sih males banget
"Sekalian ngapain dav? Kan bukannya lebih dulu rumah lo"
Aku dengar david tertawa kecil. Walupun tidak terlalu jelas karena suara angin "Sekalian modus"
Aku yakin wajahku memerah. Padahal aku tau bahwa david belum tentu mengatakan itu untukku, tapi tetap saja wajahku memerah. Aku berharap dan berfikir bahwa david mengucapkan itu untukku
"Modus sama siapa?" Tidak ada salahnya kan aku bertanya
"Sama siapa aja" aku cemberut begitu mendengar jawaban david. Kenapa sih dia nggak mau kasih tau aja siapa cewek yang dia suka itu. Bikin penasaran aja
"Nggak seru lo ah!"
"Yee nggak udah ngambek kali. Lo tenang aja, lo pasti gue kasih tau siapa yang gue suka" david sedikit menoleh padaku "tapi nggak sekarang"
Aku hanya mendengus dan diam, begitupun dengan david. Dan selama perjalan sampai di sekolah kami tetap diam. Bahkan saat kami juga sudah sampai di kelas kami juga diam. Aku menaruh tasku di kursi dan menaruh palaku di meja. Gara gara kemarin soal stecy, aku jadi terus kepikiran. Dan malam harinya tidak bisa tidur.
"Rania!!" Aku memejamkan mataku begitu mendengar suara putri yang sangat ceria itu. Sekarang aku benar benar malas untuk bicara. Aku mengantuk "ran gue mau cerita dong"
"Gue lagi males put. Gue mengantuk" ucapku malas. Aku yakin putri cemberut
"Yah lo mah nggak seru" ucap putri dengan nada kesal "padahal gue mau cerita kalo ternyata rafka lagi suka sama orang"
Aku menolehkan kepalaku menghadap putri "masa? Siapa? Kok dia bisa ngomong gitu aja sih. Giliran ke gue buat kasih tau siapa mood booster nya aja susah"
Putri menjitak kepalaku "giliran rafka aja baru mau ngomong gitu. Semangat ya kalo rafka" aku dengar david tertawa kecil di belakang. Aku mendelik padanya
Tapi sedetik kemudian Putri melebarkan matanya, terkejut "serius rafka punya mood booster?" Putri tertawa dan aku mengernyit "hahaha nggak sangka gue. Lo tau kan rafka itu agak dingin sama cewek. Dan pas dia bilang kalo dia lagi suka sama orang gue kaget banget"
Aku mengangguk "tapi kok lo bisa tau sih? Nggak mungkin rafka kasih tau gitu aja"
Putri tersenyum lebar dan menepuk dadanya "iya dong gue. Gue mah selalu tau informasi terkini. Yang bahkan belom semua orang tau"
Aku mencibir "emang ratu gosip sih lo. Gimana coba kalo lo udah jadi model international terus ketahuan kalo lo itu ratu gosip di SMA"
Putri mendelik "enak aja lo! Gue bukan ratu gosip tapi update"
Aku mengibaskan tangan ku "terserah lah. Udah kasih tau aja kok lo bisa tau sih? Gimana ceritanya?"
Putri tersenyum lebar "kemarin gue main ToD sama reyhan sama rafka" wajah putri berubah ketus "Sama stecy juga sih"