¤Previous...
"Kau takkan kuizinkan pergi sebelum kaki itu mendapat pengobatan yang layak.Dan satu lagi..aku tak menerima penolakan!"Seringaian menyebalkan kembali menghiasi wajah pria itu. Setelah sebelumnya mengangkat paksa tubuh ringan tanpa beban itu kedalam gendongan bridalnya lantas membawanya melesat ke rumah sakit dengan mobil hitamnya.
"Arrgghh Shit!."
**********
"Lihatlah dirimu! bahkan sekedar untuk berjalan saja kau tak mampu Ck."Alih-alih menjawab Hyena yang mendengarnya justru memilih bungkam seribu bahasa seraya mengeratkan pelukkan tangannya dileher pria itu seakan takut terjatuh.
"Hey tenanglah..aku takkan menjatuhkanmu. Lagi pula berat tubuhmu ini tak seberapa. Aku bahkan ragu jika ini ukuran berat untuk gadis delapan belas tahun sepertimu."Dan Sehun belum ani!tidak akan benar-benar puas menggoda gadis aneh dalam gendongannya itu.
"Tak bisakah kau menolongku dengan tulus? Kau terlalu banyak bicara! Lebih baik kau turunkan aku sekarang juga!."Well..emosi Hyena kembali memuncak saat itu juga. Sehun tak pernah bisa membuatnya berhenti tersulut emosi. Everywhere and Everytime.
"Don't worry miss Jung..tak lama lagi aku akan segera menurunkanmu, hanya perlu lima belas langkah lagi untuk mencapai pintu ruangan itu."Pria itu berujar kalem lantas mengarahkan dagu runcingnya pada sebuah pintu kaca tak jauh dihadapannya. Sebuah ruangan tempat dimana Hyena akan mendapatkan pengobatan untuk luka dikakinya.
**********
Luka dikaki Hyena ternyata tak main-main. Lututnya yang sejak tadi terus mengeluarkan darah kini telah terbungkus apik dalam balutan perban. Namun yang jadi masalah adalah engkelnya. Ya..engkelnya terkilir cukup keras sehingga kini mau tak mau gadis itu harus rela menggunakan kruk sebagai penyangga tubuhnya untuk sementara waktu. Hyena tak bisa memungkiri bahwa sedari tadi engkelnya memang terus berdenyut tiada ampun. Sakit memang tapi gadis itu tak menunjukkan kesakitannya sama sekali. Harga diri terlalu penting baginya dibandingkan dengan apapun.
Perlahan tapi pasti, gadis itu bangkit dari ranjangnya. Berusaha sepelan mungkin tak ingin mengeluarkan suara sedikitpun yang nantinya bisa saja membangunkan sang singa -Sehun-yang tengah tertidur disofa sudut kamar rawatnya.
Mengendap..dan terus mengendap yang gadis itu lakukan. Kruknya itu memang menyusahkan tapi bagaimanapun Hyena takkan mampu berjalan tanpa kruknya. Sakit memang..memaksakan kakinya untuk berjalan, tapi tekadnya begitu bulat ingin sekali melarikan diri dari ruangan laknat dengan bau obat-obatan yang kian menyengat itu. Bagaimanapun caranya Hyena harus pergi dari sana.
"Huft..kupikir dia akan bengkak lagi."Gumamnya pelan miris melihat kondisi engkelnya yang kembali membengkak. Tapi gadis itu tak menyerah begitu saja. Kembali ia seret paksa kaki pincangnya itu untuk segera enyah dari sana.
Sementara itu sang singa yang sedari tadi tengah terlelap,kini telah terbangun dari tidurnya. Pria itu mengucek pelan kedua matanya mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya.
-01.52-
Sehun melirik sekilas jam Rolex dipergelangan tangannya. Ini masih terlalu malam baginya untuk bangun. Disaat kesadarannya telah terkumpul sempurna, pria itu menyadari sesuatu yang ganjil. Ranjang itu...Kosong. Segera ia bangkit dan mencari kemana objek yang tadinya tengah terbaring diranjang itu.
"Na-ya..kau didalam?."Sehun mengetuk pintu kamar mandi diruangan itu tak sabaran. Dan hanya keheningan yang ia dapat.Merasa tak ada respon, segera ia buka pintu itu yang nyatanya tak dikunci sama sekali. Kosong..gadis itu tak ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Away From Me! {OSH}
Fiksi PenggemarSehun hanya inginkan Hyena jadi miliknya, itu saja. Tapi kenapa begitu sulit?