Mencintai seperti layaknya jantung yang berdetak, aku memerlukannya untuk bertahan hidup apa yang akan terjadi kalau nanti aku kehilangan detakku ? Apa aku harus berhenti berdiri dan berharap ? Mungkinkah setiap hari detak itu akan semakin kencang atau sebaliknya ia akan berhenti dan menandakan aku harus pulang. Tapi bukan arti detak jantung yang sebenarnya yang aku permasalahkan melaikan kamu, sumber detak jantungku. Apa kabar kamu apakah masih seperti pertama kita bertemu atau kau sudah lelah dan memilih rumah lain untuk pulang, taukah kamu hari ini masih sama seperti saat aku menyapamu pertama kali.
"Udah sore ni pulang yuk"
Ucapnya yang membuyarkan lamunanku
"Lagi seru ni di lagian ngapain sih ngebet bgt pulangnya" sinisku
"Laper sal emg lu enggk laper? Eh iya besok tahun ajaran baru itu artinya kita bakal dpet temen baru, sekolah baru, lingkungan baru dan...."
"Dan apa ? Cewe baru?" Balasku
"Tu tau"
Iya mencolek pipiku dan berlari meninggalkanku
"Aldi" tegasku
Aldi? Iya aldi orang yang selalu mampu membuat jantungku berdebar kencang. Namaku Salsha anak yang mempunyai banyak obsesi di dunia lukis, hidupku melukis, hidupku kuas, hidupku cat minyak, hidupku pewarna kanfas dan hidupku kamu.