Hai Readers yang kece abizz,, ini cerita perdanaku yang aku publish loh. Please enjoy it, and don't forget to vote and comment. :D *peace
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Han Na
Namanya Woohyun. Senyumnya selalu mengingatkanku pada musim gugur. Orang bilang dia tidak pantas denganku karena berasal dari kasta rendahan. Tapi toh aku tak peduli. Yang aku tahu, aku menyukainya. Cukup.
Woohyun
Senyumnya sangat manis. Membuatku mabuk kepayang. Berapakalipun aku melihat kearahnya, yang kutemukan hanyalah keindahan penciptaan Tuhan. Aku benar-benar jatuh cinta.
Chun Sik
Ini salah, dan tidak boleh di biarkan terjadi. Aku menyesal telah membawanya kedalam hubunganku dengan orang yang kusukai. Tidak seharusnya aku seceroboh ini. Namun semuanya sudah terlanjur. Hanya tinggal menunggu waktu hingga dia akhirnya terluka.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Han Na
Namanya Woohyun. Namja berwajah oriental dengan senyum bak musim gugur itu telah berhasil menghipnotisku. Namun entah mengapa semua orang mengatakan bahwa aku tidak pantas bersama dengannya, ah, bukan. Dia yang tidak pantas bersama denganku, begitu kata mereka.
Namaku Han Na. In Han Na. Ayahku berkebangsaan Korea, sedangkan ibuku adalah seorang Jepang. Nama Han Na sendiri diambil dari bahasa Jepang yang berarti bunga. Sayangnya, meskipun berdarah Jepang, aku belum pernah sekalipun menginjakkan kakiku di Tokyo- kota kelahiran Eomma. Aku lahir, tinggal, dan tumbuh di Seoul. Bahasa Ibuku pun bahasa Korea, meskipun aku juga tahu sedikit- hanya sedikit- bahasa Jepang.
Teman-teman bilang, dia tidak pantas bersanding denganku karena aku adalah keturunan orang-orang terhormat, sedangkan Woohyun berasal dari kasta bawah. Entahlah, yang aku tahu pasti, hatiku telah memilihnya, dan aku menyukainya. Cukup.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siang begitu terik. Kurasa sang surya sedang berbahagia karena dengan bersemangat dia menyinari seluruh lapisan bumi yang kejatahan siang. Membuat wajahku menjadi semerah kepiting rebus, dan mataku yang sipit semakin terpicing.
Aku berjalan menuju tempat parkir sepeda motor. Aku berencana pulang bersama Chun Sik-sahabat baikku. Karenanya, aku tidak membawa mobil hari ini. Uh, sedikit menyesal aku.
Sesampaiku di tempat parkir, aku dapat melihat Chun Sik sedang mengobrol dengan seseorang. Aku tidak dapat melihat siapa orang itu karena dia berdiri membelakangiku. Segera saja aku berjalan kearah mereka.
"ya, Chun Sik-ah!!"ujarku sambil menepuk bahu Chun Sik.
"ya! Bisakah kau berhenti mengejutkanku seperti tadi? Kau hampir saja membuat jantungku copot!"
Aku tertawa.
"Oh iya, Woohyun-ah, kenalkan ini Han Na. Han Na, ini Woohyun"
Seketika itu juga tubuhku menegang. Mata sipitku melebar selebar yang ia bisa. Aku memang tidak memperhatikan siapa orang itu tadi. Ternyata dia...
"ya! Bisakah kau hentikan kebiasaanmu melamun ditengah pembicaraan? Lihatlah, tangannya pasti capek sekali menunggumu." ujar Chun Sik lagi.
Aku tahu dia sengaja mengerjaiku. Mana mungkin Chun Sik tidak tahu bahwa aku menyukai Woohyun? Dengan sedikit kesal namun lebih banyak senang, aku menjabat tangan kokoh itu dan menyebutkan namaku "In Han Na"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarang
Short StoryHan Na Namanya Woohyun dan senyumnya selalu mengingatkanku pada musim gugur.Orang lain selalu berkata bahwa dia tidak pantas bersamaku. Tapi aku tak peduli. Yang aku tahu, aku menyukainya. Cukup. Woohyun Senyumnya sangat manis. Membuatku mabuk kepay...