Aku, Sae Kirana, remaja 16 tahun. Telah lama kesepian dan patah hati akibat kerasnya perjalanan cinta.
Kini aku duduk dibangku kelas 3 SMA. Di penghujung masa remajaku.
Teman-temanku banyak yang sudah punya "Anjing", istilah lain dari sudah mempunyai Pacar.
Aku yang termasuk komunitas jomblo hanya bisa bersedih selalu gagal dalam masalah percintaan.
Di hari setelah sekian lama aku tak memegang buku catatan sekolah akhirnya aku masuk sekolah kembali dengan wajah-wajah yang sebagian asing untukku. Palingan hanya 10 orangan yang dulu pernah sekelas denganku, sisanya aku hanya tahu wajah saja.
Aku duduk sebangku dengan Faza, sama-sama seniman 'manga'. Tetapi dia berbeda denganku, dia lebih Pro. Dia punya berbagai jenis alat menggambar, tau alat-alat yang bagus, dll. Sedangkan aku bermodal Pensil kayu dan Perangkat bajakan Photoshop versi lama.
Hari itu aku bisa memilih tempat duduk yang aku mau, karena aku datang paling awal! aku pilih duduk deret nomor 2 dari depan. Aku punya kelainan myopi.
Aku bertegur sapa dengan teman-teman baru, itu hal bagus.
Ada teman yang pagi-pagi sudah ribut karena sekelas lagi dengan teman dekatnya, ada juga yang murung karena tidak sekelas dengan teman dekatnya ataupun doinya, seperi aku sekarang.Cowok ramah yang author ceritakan di Prolog berbeda kelas denganku. Kupikir bila kita sekelas selama 3 tahun itu sudah takdir, tapi Tuhan berkata lain. Aku berbeda kelas dengannya, ya walaupun kelasnya masih sebelahan.
Setelah seminggu di kelas 3-4 aku mulai kenal beberapa teman.
Rahman, Ketua kelas baik hati yang suka bagi-bagi Roti pas pulang sekolah.
Okto, Wakil ketua kelas yang selalu bawa bekal warna pink dan makan bersama 'Anjing'nya.
Nur, Bendahara galak, dia teman sekelas ku sejak kelas 1.
Ao, Sekertaris lemah lembut dan lemotnya ga ketulungan.
Sara, teman dekat Faza. Pintar dan tinggi bagai tiang listrik.
Sari, bukan kembarannya Sara tapi aku sering salah sebut. Dia anak basket dan sangat cantik. Tapi agak rada.
Gina, teman sebangku Sara. Ceplas-ceplos. Banyak omong. Tapi semua tugas mampu dia selesaikan.
Anes, berkulit putih dan sipit, teman sebangku Nur. Dia baik sekali.
dan lain-lain.Aku lelah menyebutkan semuanya.
Hari ini, Rahman, sang Ketua kelas mengusulkan duduk rolling. Aku tidak mau, baru saja kenal masa sudah rolling.
"Semoga dengan rolling tempat duduk kita bisa lebih akrab. Kita pindah setiap hari ya teman-teman."
Aku sebenarnya tidak mau, tapi yaudahlah....
Terpaksa.Besoknya aku pindah ke kursi sebelah kiri ku. Menunggu Faza datang untuk mengembalikan catatan yang kupinjam.
Tidak lama aku duduk, datang temanku. Aku belum kenal. Dia duduk di depanku, tanpa menoleh ke arahku. Sungguh aneh.Tidak berapa lama teman sekelasku mulai berdatangan, banyak yang datang telat di hari pertama, termasuk Faza.
Aku turun dan menuju ke lapangan untuk Upacara bersama Sara dan Gina.
Saat aku berpapasan dengan laki-laki yang datang pagi tadi, ternyata tingginya hanya se-telinga ku. Wow, laki-laki terpendek sebelumnya adalah temanku di kelas 1, Meru, yang tingginya sejidatku mungkin.
Dengan tinggiku hanya 165cm dan tingginya tidak melebihiku menurutku dia sangat pendek.
Selesai upacara aku kembali ke kelas. Seperti teman sebangku pada umumnya, aku mengobrol basa-basi dengan Faza.
Kebetulan aku tertawa ditengah pembicaraan. Secepat kilat aku melihat teman sebangku laki-laki yang datang pagi tadi menoleh ke arahku dengan tatapan tak suka.
"Apaan sih, va? Kepo banget." Kata Faza.
Nama laki-laki baper tadi, Alva.
"Gak." Katanya cetus.
Laki-laki yang datang pagi juga sempat menengok dengan tatapan bingung, lalu kembali lagi.Ada apa dengan mereka berdua? Kami tidak membicarakan mereka, dan juga berbicara terlalu keras. Pikirku.
Ternyata Alva dan teman sebangkunya yang datang pagi itu adalah teman sekelas Faza di kelas 2-4 dan juga teman satu ekskul rohani dengan aku dan Faza.
"Aku gak pernah liat mereka, Za." kataku.
"Kamu aja yang ga pernah datang ekskul. Ya kan?". Kata Faza.
"Iyasih.. Tapi aku ga pernah liat mereka sebelumnya." kataku.
"Iya, yg nengok tadi namanya Alva, yang duduk sebelahnya namanya Nunu." Kata FazaNama laki-laki yang datang pagi tadi namanya Nunu, toh. Akan kuingat.
Next Chapter
"Ulangan via online? kayak apa tuh!"
"Bikin grup yuk, ajak siapa ya?."Review:
Ini sebenarnyan lanjutan kisah di judul sebelumnya. xixi

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Short!
Short StoryHampir semua wanita ingin memiliki "Pangeran", yang pastinya menurut mereka "keren". Tapi "Pangeran" yang aku temui ini, entah darimana, jauh dari kata "Pangeran"!