Sebagian ingatanku telah musnah. Entah, mungkin karena kehilangan yg terlalu dalam, seminggu yg lalu. Hingga membuatku melupakan janji yg telah dibuat bersama Peter beberapa waktu lalu.
Hingga membuat malaikat tanpa sayapku, itu sedikit menekuk wajahnya saat kami tidak sengaja berpapasan di depan gerbang kampus senja kemarin. Dan itu sontak membuatku sedikit menahan tawa yg sebentar lagi akan meledak. Persis saat ini, ketika dia berada di hadapanku.
"Kenapa kau lupakan hal itu. Kau sengaja?" Ada nada kesal yg dapat kudengar dari suaranya yg dalam.
"Aku tidak bermaksud melupakan hal itu. Tapi, kau tahu ... Aku baru saja kehilangan ibuku beberapa waktu lalu." jawabku lalu mengalihkan wajah ke arah lain. Berharap air di sudut mata tidak lagi menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Beku
RomanceKetika hati tak mampu bicara atas segala yang menganggu fikiran. Maka butiran bening yang mengisyaratkan semua rasa. Dan tak perlu waktu lama luapan yang mengganjal hati terlepas tanpa sisa. Namun rasa itu tetap tak pernah pudar. Jika wajah tak kun...