Soonyoung sedang berada di kamarnya. Ia sudah siap sebenarnya untuk bertemu dengan namja yang dijodohkan dengannya. Tapi ia malas untuk turun ke bawah.
Ia sudah menelpon Mingyu tadi sore. Tapi ia tidak mengatakan soal perjodohan yang sudah diatur oleh ibunya. Ia tidak sanggup jika mendengar suara kesedihan dari Mingyu.
Ia menatap jam yang ada di meja nakas. Sudah jam 8 malam. Itu artinya tamu keluarga Kwon sudah datang.
'Tok Tok'
"Soonyoung, ayo turun."
Itu ibunya, Ny. Kwon.
"Ani!!" Balas Soonyoung.
Dan kemudian terdengar suara knop pintu kamarnya bergerak. Tapi, Soonyoung sudah menguncinya terlebih dahulu. Agar ibunya tidak bisa menariknya keluar.
"Kenapa kau kunci pintunya?" Tanya Ny. Kwon.
"Biar saja!" Jawab Soonyoung.
"Umma turun sekarang. Tapi pastikan dirimu untuk turun 5 menit lagi." Ujar Ny. Kwon.
"Aku tidak akan turun!" Balas Soonyoung.
Tapi Ny. Kwon tidak peduli. Ia tetap pergi untuk menemui tamunya.
~0~0~0~0~
10 menit berlalu dan Soonyoung tetap tidak beranjak dari kamarnya. Ny. Kwon sudah akan berteriak kesal sebelum namja yang menjadi calon pasangan hidup Soonyoung menawarkan dirinya untuk menyusul ke atas.
Dan tentu saja diiyakan oleh Ny. Kwon.
Namja tersebut langsung beranjak dari meja makan dan pergi ke arah tangga. Ia menaikinya dan berjalan ke arah sebuah kamar yang sangat ia hafal arahnya.
Setelah sampai di depan pintu, ia mengetuk pintu tersebut.
"Hoshi..."
Soonyoung yang mendengar namanya dipanggil langsung mendengus.
"Umma, aku tidak akan turun!" Balas Soonyoung.
"Ini aku."
Setelah mendengar suara itu lebih jelas, Soonyoung langsung beranjak dari ranjangnya dan berlari ke arah pintu. Ia langsung membuka pintu kamarnya dan memeluk orang di depan pintu.
"Mingyu, keuriwoyo..."
"Nado..." Ujar namja tersebut yang adalah Mingyu sambil membalas pelukan Soonyoung.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Soonyoung sambil melonggarkan pelukannya.
"Aku harus menemuin calon pasanganku. Tapi sepertinya dia tidak menginginkan pernikahan ini. Jadi sebaiknya aku batalkan saja." Jawab Mingyu.
"Tunggu dulu. Pernikahan? Calon pasangan? Jadi kita..."
"Kau calonku sayang. Kita akan menikah." Ujar Mingyu sambil tersenyum.
"Bodoh! Ku pikir aku akan kehilanganmu!" sahut Soonyoung yang sudah hampir menangis.
Mingyu hanya tertawa sambil memeluknya erat.
"Mana mungkin aku meninggalkanmu. Kau satu dari banyak alasan mengapa aku bertahan."
Soonyoung benar - benar mencintai Mingyu. Ia tidak akan pernah melepasnya.
.
.
.
END\
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage?! [Mingyu & Hoshi]
FanfictionHoshi dijodohkan!!! Lalu, gimana nasib Mingyu?