Ulang Tahun Syifa

2.4K 134 5
                                    

No edit, jadi maaf kalau typo bertebaran.

Sore ini Rama, Keegan, Opa dan Oma-nya sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi yang sedang menayangkan berita harian.

Tiba-tiba ponsel Keegan berdering.

"Ya mi."

"..............."

"Baik-baik aja kok."

"..............."

"Rama ada."

Keegan menjauhkan ponselnya dan menyodorkan ponselnya ke arah Rama.

"Nih mami mau ngomong sama lo."

Rama segera mengambil ponsel Keegan dan mendekaktkan ponsel tersebut ke telinganya.

"Ya mi, kenapa?"

"Kamu baik-baik aja kan?"

"Iya mi, Rama baik-baik aja. Emang kenapa mi?"

"Mami khawatir sama kalian semua pas denger ada berita ledakan di Paris gara-gara teroris. Kamu hati-hati ya sayang, didalam rumah opah omah aja. Jangan keluar kalau situasinya belum aman. Okay sayang?"

"Iya mami sayang.."

"Yaudah salam buat oma sama opa. Kapan kamu sama Keegan ke Indonesia?"

"Nanti kalau aku udah jadi orang sukses, abang ngga tau deh."

"Berani kamu? Mami pecat jadi anak. Ngga mau tau, liburan pulang kamu."

"Engga janji mi."

Tut..tut..

Sambungan terputus.

Yailah mami pake ngambek segala. Cibir Rama dalam hati.

"Opa, omah, mami nitip salam. Bang lu liburan disuruh balik ke Indonesia." ujar Rama kepada Keegan, opah, dan omahnya.

"Males gue njirrr.." ujar Keegan.

"Sama gue juga." sahut Rama.

"Ah lu paling takut galau lagi kan kalau ketemu Qila, haha."

"Iya, tapi gue udah janji sama diri gue. Gue ngga bakalan pulang sebelum lulus kuliah disini bang."

Opah dan omahnya hanya mendengarkan percakapan kedua cucunya ini.

"Yaudah, kalau kalian ngga mau pulang kesana, ngga apa-apa. Nanti biar omah yang bilang ke mami kamu, biar dia aja yang kesini." ujar Omah.

"Duh omah emang pengertian banget deh ya sama kita."

"Makasih omah.."

---------------------------------

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

-Sapardi Djoko Damono

Itulah caption atau quotes yang ditulis Qila dalam sketch booknya setelah ia menggambar karikatur pasangan yang sedang berpelukan. Setelah itu ia menutup sketch booknya dan segera menuju kantin, karena ia sudah berjanji dengan kak Farhan untuk bertemu disana.

"Oy kak.."

Qila pun langsung duduk di depan kak Farhan.

All About Us 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang