Sungguh betapa indah hari-hariku dengannya
____________________Tak terasa sudah beberapa hari terakhir kedekatanku dengan kak Skan. semuanya berjalan lancar namun tidak dengan para haters.
Aku tak pernah peduli dengan semua haters itu karena kak Skan selalu menyemangatiku ketika aku dipandang sinis oleh banyak anak anak lain. Hanya beberapa orang saja yang masih berteman akrab denganku. itu juga dapat dihitung oleh jari.
"ra. lo masih kepikiran masalah lo ya?" tanya bang Anan
"tau ah gue cape. gangerti lagi deh sama mereka. maunya apasih, hubungan siapa juga kok mereka yang ribut. gaada kerjaan apa gimana deh" omelku
"yaitu berarti tandanya mereka iri sama lo. jarang jarang kan Skan deket sama cewe, nah elo beruntung bisa dapet hatinya dia. Orang sirik kea gitu tuh gausah diladenin" lanjut bang anan
"yaudah deh. gue juga gapeduli sih"
"jalan yok. nonton gitu ato apa gitu kek. gabut gue dirumah" ajak bang Anan
"traktir tapi yakk. gaada duit gue"
"selo. udah yok ah. ganti baju cetan yak gue tunggu diluar"
"iyaa abangku sayangg"
"GELI WOY GELI!!!" teriaknya dari luar
Aku hanya tertawa ria sambil mencari baju yang tepat untukku.
Tak butuh waktu lama aku sudah siap, dengan memakai sweater abu abu polos, celana panjang, sneakers berwarna abu abu putih, serta rambut yang terjulur kebawah. serta ku bawa tas kecilku yang biasa ku pakai ketika ingin berjalan jalan."Udah ayokk abangg" seru ku dengan semangat
"ah napsu bat lu kek mau malem pertama" jawabnya
"yaAllah. lu alim alim otaknya bokep juga yak" protesku
"udah yok gosah banyak cincong" katanya sambil menarik tanganku menuju mobilnya.
"mau kemana si bang?" tanyaku pada bang Anan
"gatau juga gue, lo maunya kemana?"
'apalah ini orang. dia yang ngajak dia malah gatau tempatnya.lawak lu mbing' batinku
"tempat biasa aja kita. dibayarin kan? gue gabawa duit lohh"
"iyaa iyaaa"
dan akhirnya aku dan bang Anan segera menuju tempat tongkrongan biasa kamu, salah satu mall terkenal dan juga sering aku kunjungi bersama teman teman ku yang lain. Ini juga tempat biasa aku Icul, Tita dan Awa biasa nongkrong
"ngapain nih sekarang?" tanya ku pada bang Anan
"nonton aja yuk. daripada muter muter doang"
"yaudah dah, gue pesenin tiket dulu. nih lo beli makanan sama minuman"
katanya sambil menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu
"watsah lagi kaya yak abang gue. bisa kali kasi adenya"
"anak kecil gaboleh megang duit banyak banyak. ntar nunggu udah gede ya"
katanya sambil meledekku"kampret. udah ah gua beli popcorn dulu. mau yang manis apa asin?"
"yang manis lah kea gue kan" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya
"idih geli kali aku"
ia hanya tertawa kecil. Aku melanjutkan tugasku untuk membeli popcorn dan minuman dingin untukku dan bang Anan.