하나 [one | PROLOG]

195 25 8
                                    

Tidak, tempat ini bukan rumah sakit jiwa.
Bukan juga tempat seperti panti asuhan.

Disini, yang tidak diinginkan akan tinggal, dan mencicipi sedikit rasa bebas di hasrat yang kadang tidak normal.

Disini tidak ada yang 'gila',
Dan tidak ada yang 'waras'.

Kebanyakan berakhir disini karena takdir yang mengerikan atau,
Ketidak adilan dalam dunia nyata.
Mereka dianggap rusak, rapuh dan 'tidak dijalan yang seharusnya'.

Semua hanya punya diri yang hancur dan mereka ingin memperbaiki diri mereka sendiri.

.
.
.

Seungcheol muak.

Ia terdiam menatap makan siang di hadapannya, nafsu makannya entah kenapa hilang. Rasanya ingin muntah menyadari bagaimana bau obat di ruangan itu begitu kuat.

Seseorang menepuk bahunya dua kali, Seungcheol menoleh dan menatap wajah khawatir Junghan. "Apa kau tak apa?" Tanya Junghan. Tidak ingin mengkhawatirkan teman dengan hati lembut itu, Seungcheol tersenyum dan menjawab, "Tidak apa.". Ia tahu Junghan tidak percaya dengan jawabannya, tapi lelaki berambut panjang itu memutuskan untuk tidak memaksa Seungcheol.

Makan siang itu berakhir dengan piring Seungcheol yang tidak disentuh sama sekali. Ia dan Junghan segera berdiri dan berjalan menuju kamar nomor 17 dengan kesebelas teman sekamar mereka.

Kamar nomor 17,

Diisi oleh 13 remaja yang memiliki masa lalu dan kejiwaan yang berbeda. Mereka berkumpul, mencoba memunguti diri mereka yang telah hancur menjadi serpihan kecil, mencoba menjadi pribadi yang lebih baik, walau semua terasa mustahil.

Ada Seungcheol, sang penenang, dengan beribu kata yang dipendamnya.

Mingyu, dengan jiwa liar yang coba Ia rantai.

Junghan, dengan koleksi rok perempuan di lemari rahasianya.

Wonwoo, dengan haus ingin darah dan kehancuran.

Woozi, dengan iblis dibalik senyum manisnya.

Hoshi, lelaki manis yang terpaksa tinggal di tempat menyedihkan ini karena 'takdir'.

Minghao, bersama dengan sahabatnya yang tidak pernah ada.

Jun, dituduh gila karena mengucapkan hal-hal aneh.

Jisoo, atau Joshua, yang tidak biaa membedakan mana yang nyata dan tidak.

Lee Chan, biasa disebut Dino, dengan krayon dan boneka-bonekan lusuh di ranjangnya.

Seungkwan, dengan silet di sakunya.

Seokmin, atau Dokyum dengan hasrat seksual yang dianggap 'berdosa'.

Vernon, adik Seokmin yang tidak berdosa, dituduh sama seperti kakaknya dan berakhir di tempat buangan ini.

Disini, di dalam kamar luas berbentuk persegi panjang berdinding putih ini, mereka tinggal dan membentuk sebuah keluarga yang sebelumnya tidak pernah mereka miliki.

"Yeah, this our family,
A little broken,
Messed up,
And impossible to be fixed,
But we'll be fine."

.

.

.

-------

A/N : Heyyo Prolognya keluar ahay XD Permulaannya agak sedikit awkward ;-;
Chapter-chapter selanjutnya akan berisi masa lalu anak-anak dan 'penyakit' mereka ㅋㅋ
Oh ya, jangan sungkan untuk komen dan chat aku ^^ Sankyuu ♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Room 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang