"Mwo?? Benarkah itu?" Luhan terkejut mendengar penjelasan dari chanyeol juga chen atas kesalahpahaman itu.
"Pantas saja ia sangat terpuruk sekarang. Kurasa waktu-waktu ini ia sedang tak mau bertemu denganmu chanyeol" ucap luhan
"Tak apa hyung aku tahu. Kami berdua sedang mencari tahu siapa dibalik semua ini" jawab chanyeol.
"Baiklah kalau begitu semoga berhasil, aku akan mendukung kalian" luhan tersenyum
.
.Beberapa hari ini yinji masih dalam perawatan dokter diruangan ini.
Membosankan tentunya, entah sudah berapa lama ia berada disini hanya terdiam.
Semuanya sudah berubah, badannya memang benar-benar merasa kaku, kegiatan yang ia lakukan hanya makan dan tidur.
Setiap disaat keadaan dimana ia merasa sangat kecewa, dia benar-benar akan mengeluarkan air matanya tanpa batasan. Apa yang harus yinji lakukan, karena semua yang ia lakukan kali ini akan sia-sia. Semuanya habis, semuanya sirna seketika. Cinta dan cita-citanya akan menghilang dari kehidupannya.
Pernah terbesit dipikiran gadis itu, bawalah ia bersamamu bu, bahkan ia sudah tak tahan disini.
Masih adakah seorang yang akan menyayanginya tulus disaat ia lumpuh seperti ini? Bahkan sekarang semuanya seperti sibuk dalam permainannya masing-masing.Gadis itu terdiam lalu keluarlah air mata menuju pipi meronanya,
"Lalu apa yang harus kulakukan sekarang? Haruskah aku berhenti sampai disini?" Lirih gadis itu sambil menangis dengan tersendu-sendu
Tanpa disadari, seseorang memandanginya di depan kaca pintu ruangannya itu. Dia melihat dengan mata yang sendu, ia pun menahan air matanya. Pria macam apa dia? Batinnya.
Chanyeol menunduk, sesungguhnya ia tak tahan melihat gadis yang ia cintai itu menanggung derita ini karena nya.
"Sudahlah chan.." seseorang menepuk pundaknya.
"Hyung..." chanyeol melirik siapa yang berada dibelakangnya.
Chen tersenyum lebar.
"Ayo kita minum kopi" ajaknya.
Mereka berdua menuju kantin rumah sakit ini. Sesungguhnya mereka berdua selalu berada di Rumah sakit menjaga yinji meskipun yinji tak tahu kehadiran mereka. Yap, tentunya semenjak kejadian itu hubungan seorang Park Chanyeol dan Kim Jong Dae semakin membaik, mereka semakin dekat dan tentunya mereka berdua sedang menyelidiki siapakah otak dibalik masalah ini.
"Ini..."
Chen memberikan segelas kopi panas pada chanyeol.
"Terimakasih hyung"
Chen hanya membalasnya dengan tersenyum lalu meminum kopi miliknya.
"Sebenarnya jujur aku menyukai yinji saat itu" ucap chen tenang.
"Apa maksudmu hyung?" Tanya chanyeol yang langsung memberhentikan kegiatan meminumnya.
"Mungkin dulu kau pernah memiliki firasat kalau aku menyukai yinji. Ya itu benar, yinji adalah seorang gadis yang menakjubkan. Aku sangat kagum atas keahlian dan juga kecantikannya. Pada pertama kali aku bertemu dengannya saat sekolah dulu, tentu saja aku merasakan hal yang aneh padanya. Hingga kami dipertemukan lagi disini" jelas chen
Chanyeol yang mendengarkannya dengan jelas hanya terdiam tanpa membalas apapun.
"Setelah itu memang kami dekat sebagai junior dan senior, aku terpilih menjadi pelatih vokal individualnya. Disaat itulah kami berdua mulai dekat dan dari sana jugalah ia menceritakan bahwa ia memiliki seorang kekasih. Setiap kami selesai melakukan latihan, yinji selalu menyempatkan waktunya untuk bercerita padaku tentang kekasihnya itu. Yinji itu gadis yang lugu dia sangat mencintai kekasihnya. Tapi betapa bodohnya aku, aku mencintainya disaat ia sangat mencintai kekasihnya itu. Dan itu adalah kau chanyeol"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Beside You(EXO fanfiction)
Fanfic#1 = asli 05082018 #2 = asli 08092018 Judul : "Love, School! : I'm Beside You. Rating : Remaja, PG 16+ Genre : Romance, Teen, Friendship, School Life, Mistery Length : Chaptered. Completed . Sequel 1, dan Sequel 2 : Yinji Story udah completed. Happ...