Aku menurunkan Jodha masih membungkusnya dalam pelukanku, wajah kami sangat dekat dan mataku melihat wajahnya tanpa berkedip, Jodha tidak membalas tatapanku, dia malah melihat kearah bibirku dengan pipinya yang bersemu merah muda.
"kau telah bersedia menikahiku... jadi sekarang ayo kembali kekantor untuk menanda tangani berkas yang di butuhkan melegalkan semuanya" kataku hati-hati ,
mendengar perkataanku Jodha mengangkat wajahnya dan melihat tajam ke arahku, matanya sedikit berkaca-kaca membuatku tidak mengerti apa sih yang dia pikirkan
"baiklah Jalal....bisakah kau melepaskanku sekarang atau kau akan menggendongku juga kekantormu" tanyanya dingin,
aku melepaskan pelukanku sedikit canggung kemudian berbalik mendahuluinya menuju kantor, sampai dikantor aku segera menyerahkan berkas-berkas yang perlu di tandatangani calon istriku, Jodha membaca semuanya sambil sesekali melihat diriku dan menggeleng-gelengkan kepalanya , saat tiba di berkas terakhir yaitu berkas perjanjian pra nikah dia mulai membaca setiap poin didalamnya cukup keras
"Dengan menjadi istrimu semua utang otomatis lunas dan itu menandakan aku Jodha Chakraboti adalah milik Jalal Anthony seutuhnya....kau....." Jodha menatapku kesal, memangnya apa salahku? Jadi aku membalas dengan senyum mautku tapi Jodha malah terlihat semakin kesal
"Jodha dan Jalal tidak akan pernah berpisah apalagi bercerai karena Jodha adalah milik Jalal selamanya" Jodha kembali menatapku sambil menggeretakkan gigi dan memijit-mijit keningnya sedangkan aku menggerakkan kepalaku sambil tersenyum
"semua milik Jalal adalah milik Jodha" kali ini Jodha hanya mengerutkan dahinya, kenapa dia tidak suka, semua wanita pasti akan bersorak gembira tapi Jodha?...
"Jodha harus menuruti semua keinginan Jalal dan bila gagal maka Jodha akan mendapat hukuman" setelah membaca poin terakhir ini Jodha melihatku dengan wajah yang tidak bisa aku ungkapkan, dia seperti mau menerkamku dan mencabik-cabik tubuhku, memangnya ada yang salah? Kalau aku tidak menambahkan poin terakhir itu, dia akan terus berbuat sesuatu yang tidak aku suka
"aku benar-benar tidak mengerti, kenapa surat perjanjian ini seperti di buat oleh anak yang duduk di taman kanak-kanak ya?" kata Jodha pelan sambil memiringkan kepalanya, aku menahan emosiku mendengar perkataannya
"aku tidak peduli dan tidak akan menjawab pertanyaanmu, tanda tangani saja dan semuanya akan beres, kita bisa mulai mempersiapkan pernikahan besok" kataku sedikit kesal
"memangnya apa yang akan kita persiapkan, katamu kita hanya melakukan pernikahan secara legal di catatan sipil jadi kita tidak perlu repot kan" jawabnya cuek sambil menggerakkan tangannya kesana kemari
"aku berubah pikiran, kita akan melakukan sesuai adat Rajput dan acaranya di adakan dirumah ini, aku yang akan mengurusnya kalau memang kau tidak mau repot" kataku sambil melipat tanganku didada.
Jodha memutar bola matanya dan komat kamit tanpa suara lalu menanda tangani semua berkas dengan cepat dan meletakkannya dimeja begitu saja, kemudian tanpa melihat ke arahku pergi keluar kantor menuju kamarnya, Aku mengambil berkas-berkas itu dan tersenyum puas.
setelah urusan perjanjian pernikahan selesai aku pergi meninggalkan rumah menuju bar yang biasanya aku datangi bila ingin menyendiri, aku memesan minuman dan duduk di pojok ruangan, aku membayangkan tentang Jodha dan hidupku selama ini, tidak beberapa lama ada tangan yang memegang pundakku, aku melihat tangan itu kemudian mendongakkan kepalaku melihat Benazir berdiri di sampingku, dia tersenyum menggoda seperti biasanya
"Jalal sayang....apakah kau sudah memutuskan siapa dari kami bertiga yang memenangkan dirimu, katamu kami harus berusaha memuaskanmu, makanya kami tidak keberatan mengetahui kau berkencan dengan kami bertiga sekaligus, sejak kau kembali dari Perancis kami bertiga selalu menemanimu dan membuktikan bahwa kami tidak kalah dengan wanita-wanita yang selama ini berkencan denganmu di sana" kata Benazir manja dan duduk disampingku melingkarkan tangannya di lenganku
KAMU SEDANG MEMBACA
You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)
Fanfickisah cinta rumit antara Jodha dan Jalal, cinta pada pandangan pertama terhalang harga diri dan status sosial membuat tembok tinggi penghalang , kesalah pahaman tidak memadamkan rasa yang ada di hati keduanya, mampukah mereka melawan ego masing-masi...