BYH 4: TEROR YANG MENGGANGGU

2.1K 122 1
                                    

"Boneka..." lirih Alena.

"Ada apa dengan boneka mu?" tanya Zidane sambil mendongakkan kepala Alena.

"Aku ingin bertemu dengan boneka ku." ucap Alena sambil menitikkan air mata darah.

"Jangan nangis yaa...nanti kita semua akan bantu kamu nyari boneka mu." ucap Rahma. Hanya untuk menenangkan.

"Makasih ya kakak, kakak baik banget!" ucap Alena.

"Iya sama-sama." jawab Rahma yang kemudian memeluk Alena.

Riri, Achi dan Kharisma ikut memeluk Alena teman-teman mereka yang laki-laki hanya tersenyum sambil berdiri dan melipat tangan mereka di dada.

"Sshhh... Aww..." lirih Rayhan sambil melihat tangan nya.

Dengan serempak semua nya melihat ke arah Rayhan.

"Tangan nya sakit ya han?" tanya Riri.

"Iya nih." ucap Rayhan.

"Tangan nya kenapa kak ?" Alena memandang tangan Rayhan dengan kerutan di keningnya.

"Agak sedikit sakit. Tadi kena goresan pisau." ucap Rayhan.

"Serius kak? Yaudah ayo ke ruang obat-obatan biar aku obatin tangan nya." ucap Alena yang langsung menarik tangan Rayhan.

"Alena, pelan-pelan." tegur Rayhan.

"Oh iya maaf kak." ucap Alena.

"Ya gapapa."

Mereka langsung mengikuti Alena ke ruang obat-obatan. Setelah sampai disana, Rayhan duduk di atas sebuah kasur khusus orang yang sakit. Alena pun mengambil sebuah ramuan yang bisa menyembuhkan luka.

"Ini akan sedikit sakit tapi ditahan ya kak." ucap Alena.

Rayhan mengangguk sambil tersenyum. Alena mulai mengusap dan menekan dengan perlahan obat tersebut ke luka di tangan Rayhan. Terlihat wajah Rayhan sedang menahan sakit karena efek obat tersebut. Dan anehnya setelah di obati dengan ramuan itu, luka nya langsung hilang dan tidak berbekas sama sekali.

"Udah selesai kak." ucap Alena sambil membuang kapas yang ia pakai ke sembarang tempat.

"Wihh sembuh nih luka gue."

"Obat nya canggih banget ya langsung hilang tanpa bekas luka nya." ucap Kharisma.

Achi tertawa, "iya tuh bener."

"Makasih ya Alena udah ngobatin lukanya." ucap Rayhan.

"Iya sama-sama kak."

"Sembuh nih bro tangan gue." ucap Rayhan dengan bangga sambil menunjukkan tangannya yang sudah sembuh ke teman-temannya.

"Lain kali kita beli obat kayak gitu nanti langsung putih mulus kulit gue."

Yang lain ikut tertawa. Tetapi tidak untuk Fathur. Dia hanya diam dan memikirkan sesuatu.

*Kok kayak ada yang aneh ya sama Alena?*  batin Fathur.

Namun saat itu, teman-temannya menoleh serempak ke arah Fathur. Hanya cowok itu sendiri yang terdiam tanpa tertawa sedikit pun.

Achi yang geram langsung saja menepuk pundak Fathur. "Fathur!! Lo kenapa sih ?! Daritadi melamun aja." tanya Achi.

"Tau nih, lo pasti mikirin sesuatu kan?!" ucap Rahma.

"Ah eng...enggak kok gue gak mikirin apa-apa." jawab Fathur sambil tersenyum paksa.

"Oh yaudah kalo lo gak mikirin sesuatu, mending kita balik ke kamar yuk gue ngantuk nih." ucap Zidane.

[GPM : 1] BONEKA YANG HILANG! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang