Mulmed: pakaian david waktu pergi sama Rania
.
.
.
RANI POV
Aku membuka mataku saat suara ponselku berbunyi. Siapa juga pagi pagi telepon. Padahal hari libur gini harusnya aku bisa bangun siang. Dengan helaan napas kesal aku bangun dan mengambil ponselku
DAVID
David? Tumben banget david telepon aku pagi pagi kayak gini. Aku berdehem untuk membiasakan tenggorokan aku yang baru bangun tidur. Kan biasanya suara orang baru bangun tidur itu beda. Malu banget kan kalau ketahuan baru bangun tidur
"Ya dav?"
"Ganggu nggak?"
"Nggak kok"
"Serius? Kayak nggak ikhlas gitu ngomongnya"
Ihhh nggak Rafka nggak david sama sama Bawel ya "udah deh lo mau ngapain telepon gue?"
"Hahaha iya iya. Gue hari ini mau ajak lo jalan"
Mendadak banget si david ajak jalan. Tapi it's okay lah.. buat pendekatan. Ngomong ngomong soal pendekatan aku udah berfikir kalau david juga suka sama aku. Aku belum cerita ke Putri dan minta pendapat. Tapi apa yang pernah david lakuin ke aku itu kode kan?
"Ran? Kok diam sih"
"Eh? Iya iya bisa. Jam berapa?"
"Hmm.. Jam delapan aja. Bisa kan?"
Aku melihat jam. Sekarang jam setengah tujuh. Masih banyak waktu "Ya udah"
"Ok"
"See you"
"See you"
Aku menaruh ponselku di meja samping tempat tidur. Aku menguap dan merenggangkan tubuhku. Baiklah.. ini hari baik rania, jadi harus semangat. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Aku berjalan ke kamar mandi dengan senyum ceria
.
.
.
Aku mengambil tas dan berjalan keluar. Aku baru aja dapat sms dari bunda katanya dia mau kesini. Aku keluar dan tidak mengkunci pintu. David udah nunggu di samping mobilnya. Aku hampir saja membuka lebar mulutku melihat david sekarang. Astaga.. David benar benar tampan hari ini. Berasa mimpi banget sekarang"Hai" sapa david saat aku sudah di depannya
Aku tersenyum gugup. Aduh jadi gugup banget di depan dia "Hai juga" ucap ku sambil menunduk
David tertawa dan mengacak rambutku "ayok"
Aku mengangguk dan membuka pintu mobil. Aku melirik david yang mulai menjalankan mobilnya. Baru kali ini aku liat david berpakaian formal-casual.gini. dia berpakaian kayak formal tapi terlihat casual. Kalau saja ada putri disini aku jamin dia teriak teriak liat david. Sebelumnya waktu aku jalan bareng david dia nggak pernah berpakaian kayak gini. Lebih terkesan cuek. Tapi sekarang, wow banget buat david
"Nggak usah liatin gue segitunya lagi" ucap david sambil tertawa yang membuat aku malu. Ketahuan banget apa kalau aku liatin dia?
"Apaan sih! Siapa juga yang liatin lo" aku membuang mukaku ke samping, memperhatikan keluar jendela. Nggak mungkin banget aku bilang aku beneran perhatiin dia
David mentoel pipiku "masa sih? Yakin?"
Aku menepis tangan david "Iya david"
David tersenyum geli memandangku "ish... salting gitu"