The Girl Who Never Sees The Rainbow

1.7K 202 21
                                    

"Aku menginginkan suara yang bisa membuatku tetap bertahan meski aku tidak percaya. Suara yang membuatku tetap berjuang meski aku tahu aku akan kalah."

Dia menatapku tanpa berkedip. Meski aku tahu ia tak bermaksud memandang mataku, namun begitu, aku ingin berpura-pura kalau ia sedang menatapku dengan penuh cinta. Salahkah aku, Tuhan?!

Tentu saja.

Memanfaatkan kelamahan orang lain untuk memenuhi ambisiku adalah suatu kesalahan, Sasuke.

Batinku berteriak.

Tapi mulutku terbungkam rapat.

Dia mengangguk. Meraba micnya dengan sentuhan lembut. Dia mulai bernyanyi.

"Wahai kupu-kupu...
Ingin kukatakan.

Bahwa aku akan tetap menunggu
Meski ia tak menginginkan aku lagi.
Meski ia memilih dengan kesendiriannya.

Tapi aku akan berada di sini.

Sampai ia menemukan aku.

Seperti pelangi dalam hatimu.
Setelah hujan akan ada keindahan.

Meski itu hanya harapan yang kosong
Aku akan mengisinya dengan cintaku.

Bukankah itu yang di sebut cinta?
Karena aku percaya, kaulah yang kucintai."

.

.

The Girl Who Never Sees The Rainbow
(TGWNSR)
A present by Poochan
Naruto © MK
Standart warning applies
Dont like dont read!
.
Jangan budayakan plagiatisme.
Menerima kritik-saran

.

.

Jika kalian pernah merasakan jatuh cinta, meski itu pahit sekalipun, atau hanya cinta sepihak yang membuat kalian berpikir betapa bodohnya orang itu. Maka aku akan iri kepada kalian. Aku belum pernah merasakan jatuh cinta.

.

Aku, Uchiha Sasuke, seorang music director untuk sebuah pesusahaan pembuat film animasi terbaik di negeri ini.

Bagaimana seorang direktur musik bisa menghasikan musik yang indah jika tidak pernah merasakan jatuh cinta. Satu rahasia yang harus kuungkap, karena aku tidak pernah menerima job selain membuat musik untuk anime, atau short film, atau bahkan iklan, jika itu menyangkut hal romantis atau cinta-cintaan.

Aku, selalu menerima job menggarap scoring music untuk genre gore, action, atau thriller. Lalu jika ada bagian romantisnya? Oh- aku suka bagian ini, di mana seorang mati. Tentu musiknya berbeda dengan seorang yang jatuh cinta. Sang heroin mati, hero-nya merasa tidak terima lalu melakukan upaya balas dendam. Jujur saja aku suka menciptakan alunan yang menghentak hatimu, membuatmu terbakar, dan merasakan adrenalinku.
.

.

Kebalikan dariku, dia, menyanyi dengan suara hati yang lembut. Yang membuatmu membayangkan seseorang yang kau cintai ketika memejamkan matamu. Yang kau akan merasakan sensasi musim semi, atau musim gugur jika kau mendengarnya. Hanya ada kesan hangat.

The Girl Who Never Sees The RaibowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang