Suasana kelas yang ramai. Seperti biasa. Namun kali ini keramaian itu tercipta karena...
"Ya Allah!! Rapot ogut jelek banget nilainya. Duh kena omel dah sama emak."
"Makanya Nab, belajar biar bagusan dikit." Ledek seseorang.
"Heh, Je! Gak usah belagu! Coba liat rapot lu!!"
SREG!
Nabilah menarik paksa rapot yang digenggam Jeje.
"Bwahahah!! Sok sok an lu, Je. Padahal nilai lu juga sama jebloknya. Bwahahah." Nabilah tertawa begitu keras.
"Yee, biarin ah. Tapi peringkat gw masih di atas lu ini."
"Yaelah cuma beda... Gracia!!"
Gadis yang baru saja ingin beranjak pergi itu pun menghentikan langkahnya.
"Liat rapot lu dong. Sama buruknya gak kaya gw sama Jeje."
"Lebih baik gak usah."
"Tenang aja. Gw sama Nabilah gak akan ketawain kok."
Gracia menghela nafasnya pelan lalu berjalan menuju Nabilah, Jeje dan anggota Tim Gesrek lainnya. Dan memberikan rapotnya pada Nabilah. Dengan semangat, Nabilah membukanya dan.... terdiam dengan mulut terbuka.
"Napa Nab??"
Jeje yang ikut melihat ikut-ikutan melongo. Membuat anggota Tim Gesrek lainnya (kecuali Ayana yang tertidur) penasaran dibuatnya.
"Peringkat satu kelas dua empat..." Ucap Dena pelan.
Sisil melanjutkan. "Peringkat dua di angkatan kita."
Gracia mengambil rapotnya kembali, "dan aku tidak bangga." Lalu pergi keluar kelasnya.
Berbicara peringkat, seseorang di kelasnya kini tengah duduk memandangi tulisan di rapotnya yang menyatakan dirinya adalah peringkat satu di kelasnya sekaligus di angkatannya. Membaca dengan ekspresi datar. Ada hal lain yang dipikirkannya.
"Elaine."
Seseorang memanggil namanya, gadis mungil itu pun menoleh dan mendapati teman sekelasnya tengah berdiri di sampingnya.
"Frieska." Elaine pun berdiri dihadapan Frieska.
"Selamat. Peringkat satu seangkatan. Dulu peringkat itu milik Beby. Kalau Shania tahu Beby turun peringkatnya pasti dia yang mencak-mencak."
"Hahaha. Terima kasih."
"Len," wajah Frieska kembali mengeras, "sudah siap menghadapi Teh Melody?"
Elaine terdiam sesaat, "siap gak siap aku harus menghadapinya, kan?"
"Kau tahu, seseorang berhasil naik ke atas dan akan berhadapan dengan Teteh adalah sesuatu yang ingin dilihat seluruh murid Majijo. Dan..." Frieska berhenti sejenak. "Walau dia itu kakakku, aku berharap kaulah yang menang."
Frieska langsung pergi dari kelasnya itu. Meninggalkan Elaine yang hanya terdiam.
"Len? Elaine? Elaine!!"
"Gra-Gracia? Sejak kapan..."
"Hhh... Jika kau melamun saat bertarung dengan Kak Melody, kau akan mati, Len."
"Ma-maaf, Gre."
"Fokus Len, fokus." Gracia menggoncangkan bahu Elaine. "Apa yang Frieska katakan padamu sehingga kau seperti ini?"
"Apa seluruh murid Majijo menginginkan aku menang?"
Gracia hanya terdiam.
~~~

YOU ARE READING
Majisuka Gakuen (JKT48)
Fiksi PenggemarFF Series JKT48 dengan genre Action-Romance-School Live yg terinspirasi dari Drama Series AKB48 dengan judul yang sama~ Singkat saja "Majijo" untuk menyebut ini FF~ "Majijo available on wattpad now" wkwk