-Author
Tersenyum. Itulah yang kini sedang dilakukan oleh gadis dengan surai cokelat madu dilengkapi dengan dua bulatan abu di dalam wajahnya. Kim Nawoon. Itulah nama gadis tersebut. Anak kedua dari keluarga Park yang merupakan salah satu keluarga terpandang di Korea Selatan sana. Kim? Ya, marganya memang berbeda. Karena orangtua nya berfikir marga Kim cocok untuk namanya.
Tunggu. Tersenyum? Mengapa ia tersenyum?
Dilihatnya sesosok pria tampan yang kini sedang bergerak lincah di dalam air bak ikan yang sedang berlari lepas di dalam sana.Sesosok pria? Siapa dia? Apakah dia alasan seorang Kim Nawoon tersenyum?
Ya. Pria itu. Dia adalah kakak dari Kim Nawoon, yang merupakan anak pertama dari keluarga Park tersebut. Park Namwoon. Nama yang hampir sama bukan?
Pria jangkung itu kini tengah beranjak keluar dari dasar air tersebut. Tersenyum. Melihat adiknya yang sedari tadi menemaninya bermain bersama para air di halaman belakang rumahnya.
"Woon Hyung. Semakin hari kau semakin hebat bermain bersama para air itu." Ucap Kim selaku adiknya sembari memberikan sebuah lipatan kain untuk sang kakak tercinta. Emmmm, maksudnya, tersayang.
Tunggu. Apa yang diucapkan gadis itu? Hyung? Apa ia tidak salah dalam memanggil kakaknya itu? Tidak. Dia memang lebih menyukai memangilnya Hyung ketibang dia harus memanggil kakaknya dengan sebutan Oppa.
"Gomawo Kim." Ucap sang Hyung sembari mengelus pucuk kepala sang adik. Dan dengan segera mengambil lipatan kain itu dari tangan adiknya.
"Kau tidak mau mencoba untuk melakukannya?" Tanya pria tampan dengan rambut basah yang mungkin kini membuat sang adik tidak melepaskan pandangannya dari wajah tampan kakaknya itu.
"Ani, hyung. Aku masih takut" Jawabnya sembari menundukkan kepalanya.
"Karena kejadian saat kita kecil?" Tanya Namwoon lagi. Namun kini gadis itu tidak menjawab dengan kata-kata melainkan hanya dengan anggukan kecil.
Namja di sampingnya itu yang notabennya adalah kakanya hanya bisa tersenyum sembari mengingat kejadian 8 tahun yang lalu.Flashback on~
Sore itu, dua orang anak sedang bermain di pinggir pantai.
Gadis dengan usia 8 tahun, dan sang kakak yang baru berusia 12 tahun itu sedang membuat istana pasir."Hyung. Lihat itu!! Bukankah memggemaskan?" Tanya gadis kecil itu sembari menunjuk hewan kecil yang sedang berjalan lambat untuk menyentuh air biru tersebut.
Lari. Tiba-tiba saja gadis kecil itu berlari ke arah air biru itu untuk mengambil hewan tersebut. Kura-kura.
Ia berada di daam air itu. Air yang menenggelamkannya hingga sebatas pusar. Entah kapa ia bisa berada sejauh itu.
Ombak. Ia hanya bisa melihat ombak.
Ombak itu kini membawanya tanpa izinnnya.Flashback off~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Younger Sister
RandomKarena cinta tidak menyandang status. Siapapun kita, seperti apapun kita, kita akan merasakan apa itu cinta. Tak ada cinta yang tak pantas. Tak ada cinta yang salah. Dan tak ada cinta terlarang. Karena cinta, membuat kita mengerti apa arti memiliki...