9

2K 418 111
                                    

HomeSembilan

"Liv! Lo dengerin gak sih dari tadi gue ngomong apa?" tanya Louis membuatku kembali ke kenyataan.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali sebelum menjawab, "Hm? Tadi lo ngomong apa?"

"Gue jadian sama Megan! Anjing seneng banget gue Liv," sahut Louis lalu memelukku.

Aku ragu awalnya, tapi aku membalas pelukannya, "Iya Lou, iya. Gue juga seneng kok kalo lo seneng,"

Louis pun melepaskan pelukannya, dan aku memasang senyumku, walaupun terpaksa.

Munafik memang, karena aku ingin dia bersamaku bukan bersama Megan.

"Gue traktir lo ya?"

Aku menggeleng dengan cepat, "Lo kan ada latian? Gak boleh cabut kan?"

"Aduh Liv, buat lo apasih yang enggak?" ucap Louis, lalu merangkulku.

Bohong. Buktinya kamu tidak membiarkan aku memilikimu.

"Hm, oke."

»»»«««

"Terus ya gue tembak deh tuh si Megan, awalnya gue kira dia bakal nolak, taunya nggak,"

Aku hanya mengangguk mendengar penjelasannya lalu kembali memakan es krim vanillaku.

"Ko lo kaga seneng gitu sih?" tanya Louis tiba-tiba.

Aku mencoba menahan tangisanku, bodoh.

Aku hampir tersedak, "Hah? Masa sih? Nggak kok! Gue seneng ko, Lou. Gue seneng," ucapku lalu tersenyum.

Louis menggenggam satu tanganku yang sedari tadi diam di atas meja,

"Akhirnya Liv, gue seneng banget, makasih ya!"

"Buat?" tanyaku bingung.

"Buat ngenalin gue sama Megan, semenjak itu, gue jadi berani deketin dia,"

Aku mengalihkan pandanganku dari matanya,

"Makasih juga lo selalu ada buat gue, bertahun-tahun gue sahabatan sama lo, cuma lo sahabat terbaik gue,"

"Cuma lo yang paling gue sayang,"

Ucapan Louis barusan membuatku menarik tanganku dari genggamannya, lalu menunduk.

"Liv, kenapa?"

Aku menggeleng, "Nggak, gue cuma gak nyangka aja, player kaya lo ternyata bisa pacaran bener juga," lalu terkekeh.

"Pacaran bener?" tanya Louis tidak mengerti.

Aku mengangguk, "Iya! Selama ini kan lo cuma mainin hati cewe yang suka sama lo,"

"Tapi lo gak bener-bener sayang sama mereka, tapi ini, maksud gue, Megan, lo beneran sayang sama dia, kan?"

Louis mengangguk, dan tersenyum bangga, "Ah, lo bener, gue bener-bener sayang sama Megan,"

"Lo bikin gue berubah Liv, punya sahabat cewek kaya lo bikin gue ngerti gimana cara perlakuin cewek yang bener,"

"Gue beruntung punya lo,"

Mataku kini berkaca-kaca, aku menggigit bibir bawahku, mungkin aku bisa menahan tangisanku untuk beberapa saat lagi.

Aku hanya mengangguk, "Iya, Lou. Gue juga seneng punya.. um, sahabat kaya lo, gue juga sayang kok sama lo, walaupun lo tuh kadang kaya tai, kaya anjing, bangsat, brengsek, tapi gue sayang,"

"Aduh, monyet kecil gue," ucap Louis lalu mengacak-acak rambutku, bahkan kali ini dia mencubit pipiku.

"Louis!!"

»»»«««


Best friend zone banget? Family zone banget? Sakit banget njir jadi si Oliv.

home » lwtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang