Part 27

2.9K 209 38
                                    

Welcome to Nathan and Andra world...

Sebelum membaca alangkah baiknya Vote dulu, bagi yang baca offline, alangkah baiknya paket datanya idupin dulu terus vote.

Sial nih penulis barunya maksa buat Vote. Biarin, bodo amat. Haha :V

Enjoy It!!!



Bella POV

Aku berdiri dengan cepat pada saat Andra mengatakan jika Nathan sekarang ada dilapangan. Aku tidak repot – repot mengucapkan permintaan maaf untuk meninggalkan mereka berdua karena aku harus menyusul Nathan. Ada sesuatu yang harus aku beritahu padanya.

Aku melangkah panjang – panjang sampai aku menabrak laki – laki bertubuh besar dengan helm baseballnya. Dia membuka helmnya yang terlihat berat kemudian melemparkan senyuman padaku.

Aku mengabaikannya dan menerobos keluar pada saat teman – temannya menghalangi jalanku. Aku mendengar laki – laki tadi berkata bahwa aku sombong. Dan aku tidak perduli, karena ada hal yang penting dibandingkan dengan meladeninya.

Pak Baruno memperingatiku untuk tidak berlarian dikoridor sekolah, tapi aku mengabaikannya. Aku bisa minta maaf nanti, setelah masalahku sudah selesai.

Pada akhirnya aku sudah sampai dilapangan basket dengan keringat yang membuat poni rambutku lepek. Aku memilih duduk dipinggir lapangan dan mengamati Nathan dari jauh.

Sekarang Nathan mendribble bola dan melewati tiga lawannya yang lain. Dia memutar untuk melewati pemain keempat dan melakukan lemparan pada saat pemain kelima melompat untuk menghentikan laju bola.

Nafasku tertahan pada saat sibola melewati sipemain kelima dan berputar diantara besi ring. Aku berteriak dan melompat dari kursiku pada saat bola itu masuk.

"Three point." Laki – laki gendut yang aku tebak sebagai wasit berteriak.

Aku kembali duduk dan aku tidak sadar jika bibirku mengulas senyum simpul pada saat Nathan mengangkat tangannya keudara, karena dia berhasil mencetak angka.

Nathan tampil sexy dan keren dengan pose seperti itu.

Akhirnya permainan berakhir dengan tim Nathan yang menjadi pemenangnya dengan skor yang cukup jauh 136 dengan 78.

Setelah Nathan bersalaman dengan lawannya dan berpamitan dengan timnya. Nathan berjalan keluar lapangan.

Para penonton yang kebanyakan adalah kaum hawa berteriak histeris pada saat Nathan melambaikan tangannya pada mereka. Perempuan dengan kacamata besar nyaris jatuh pingsan jika tidak ada teman yang menahannya.

Mereka semua mengekori Nathan keluar lapangan sampai akhirnya Nathan berhenti tepat didepanku. Mata hitamnya memandangku lurus membuat jantungku berdetak cepat. Aku mati – matian untuk membuatnya diam, tapi percuma. Aku tidak bisa melalukannya.

" Bella, back to earth!" Nathan melambaikan tangannya didepan mataku. Membuat mataku mengerjap.

"Siapa dia?"

"Jangan bilang dia itu pacar Kak Nathan."

"Mana mungkin Kak Nathan mau dengannya, lihat dia!"

"Ah, aku tidak rela jika-"

Aku melirik kearah sigadis berkacamata yang menutup mulutnya dengan tangannya sementara matanya memadangku penuh kebencian.

"Jadi kenapa kau disini?" suara Nathan menginterupsiku sehingga aku bisa mengabaikan sigadis berkacamata yang menatapku dengan matanya yang kapan saja bisa membakarku.

Can I Say  Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang