hari hari berikutnya berlalu menyenangkan,semua orang dirumah ini sangat manis dan baik,walaupun zayn sering mengganggu atau meledekku tapi liam selalu ada membela ku,liam sangat baik dan lembut.aku selalu merasa nyaman saat bersamanya,rasa nyaman yg berbeda saat aku berdekatan dengan niall,harry,maupun louis apalagi zayn!
Saat bersama liam,aku merasakan perasaan yg menyenangkan,aku tak tahu bagaimana menyebutnya.
sore ini aku hanya sendiri dirumah,the boys sedang mengisi beberapa acara,mereka pergi sejak tadi pagi dan belum pulang sampai sekarang,karena bosan,akhirnya aku memutuskan untuk mengepel seluruh rumah.
beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobil memasuki garasi,sepertinya mereka sudah pulang
"niall! stoop!! jangan injak lantainya" aku menghentikan niall yg baru ingin melangkah masuk,ia menarik kembali kakinya
"lantainya masih sangat basah,lepaskan sepatu jika kalian ingin masuk" perintahku pada mereka,mereka menurutinya,yah..mereka semua kecuali..
"home sweet home!!" ZAYN! ia seenaknya masuk kerumah tanpa melepaskan sepatunya,ia langsung berjalan kedapur,jejak tanah dari sepatunya memenuhi lantai. liam,harry,louis dan niall melihat jejak itu,lalu melihat ku yg sudah merah padam karena menahan kesal, si bodoh itu kemudian keluar dari dapur menghampiri kami semua dan MASIH menggunakan sepatu,kami diam menatapnya.
"kenapa?" tanyanya sok lugu sambil menenggak minuman kaleng yg dibawanya dari dapur,tingkah sok lugunya itu membuat ku semakin kesal dan semakin kesal lagi.
"zaaaaaaayynn!!!" seruku kesal,aku menjatuhkan pel ku dan berlari kearahnya ,aku sudah capek-capek mengepel seluruh lantai rumah ini dan dia membuatku harus mengulang mengepelnya lagi! apa dia gak tahu seberapa luasnya rumah ini!? aku akan menghajarnya seperti kejadian yg lalu! aku akan mengahajarmu zayn!! oh bukan. aku akan mencekikmu zayn!
melihatku mengejarnya seperti orang gila,zayn berlari menjauh, "hei kenapa!? kau sudah gila?" ia mengelak saat aku hampir meraihnya. sekarang seluruh lantai benar benar menjadi kotor karena zayn berlari mengelak dari ku dan MASIH MENGGUNAKAN SEPATU BODOHNYA ITU.
"kemari kau! aku akan mencekikmu!!!" seruku kesal
aku sudah hampir meraihnya..
tapi sial
lantai ini masih terlalu basah dan licin, aku terpeleset,aku memejamkan mataku erar-erat karena yakin dalam beberapa detik,wajahku akan mencium lantai.
satu detik..dua detik..tidak terasa apa-apa,hei,apa aku sudah mati?bukankah ini rasanya akan sakit sekali? tapi kenapa aku tidak merasakan apa-apa? tapi aku merasakan seseorang memegang pinggangku,perlahan aku membuka mata dan yg aku lihat adalah wajahnya zayn! sangat dekat sehingga aku bisa melihat jauh kedalam matanya yg coklat itu.
"berlari saja kau tidak becus,mau coba-coba mengejarku" ledeknya,ia masih menahan pinggangku
walaupun ia menahan pinggangku,tapi tanganku masih bebas, plakk aku menepuk keningnya
"aw" ia melepaskan pinggangku dan mengusap keningnya "apa-apaan kau" ujarnya
"lihat itu!" aku menunjuk kelantai yg penuh dengan jejak sepatu,ia melihat kesekelilingnya
"itu semua gara-gara kau dan sepatu bodoh mu itu! aku jadi harus mengepel ulang lantai ini!" ujarku
"oh,itu" ia melepaskan sepatunya "maaf" ia menententeng sepatunya dan mengayun-ayunkannya didepan wajahku "sudahkan?" sambungnya lagi dan berbalik pergi menuju kamarnya
aku mengepalkan tanganku kesal,namun seseorang menepuk pundakku "sudahlah kish" ternyata itu liam
"kau baik-baik saja?" ia merangkul pundakku,seketika itu,hatiku luluh dan emosiku mereda,aku mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN LONDON
Fiksi Penggemar{EDITED} saat aku berharap untuk tidak cepat-cepat pulang ke Australia, sepertinya seorang peri permohonan mendengar harapanku dan mengabulkannya. sayangnya, peri itu bukan peri yg baik karena ia membuatku harus tinggal di tempat ini tanpa kenalan...