Secangkir coklat hangat menemani seorang gadis yang tengah duduk di sebuah cafe, cafe yang terletak di sudut kota.
Hujan rupanya masih mengguyur kota Milan. Angin pun berhembus dengan kencang, memberikan efek dingin yang menusuk hingga ke tulang.
Gadis itu meletakkan novelnya, kemudian meneguk coklat hangat miliknya. Sesekali ia melirik ke luar, "hujan masih belum reda!" Pikirnya dalam hati. Kemudian, ia kembali berkutat dengan novel Looking for Alaska milik John Green.
Tak lama, dering ponsel gadis itu berbunyi. Tertera nama seseorang disana. Seseorang yang malas untuk ia temui, bahkan via suara sekalipun. Tetapi, seseorang disebrang sana rupanya tak urung jera. Ponsel itu tetap berdering.
"Ada apa kau meneleponku?" sahutnya ketus.
"Aku hanya ingin meminta maaf padamu!"
"Oh, begitu?"
"Ya, tentu saja. Lalu, bagaimana?"
"Jika aku tidak mau memaafkanmu bagaimana?"
"Aku bersumpah, Ly! Apa yang kau mau dariku? Aku akan lakukan jika itu bisa membuatmu memaafkanku!"
"Aku ingin kamu kembali ke Milan. Apa kamu bisa?"
----------------MILAN -------------------