CHAPTER 15

50 6 0
                                    

RANI POV

Aku membuka mataku karena suara jam wekerku. Jam lima. Hari ini aku bangun lebih pagi. Aku buru buru turun dan berjalan ke kamar mandi. Aku masih ingat jika david menginap disini. Aku ingin membuatkan david sarapan, sarapan special.

Aku keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar. Well, hari ini aku bahagia. Aku berjalan ke lemari dan membukanya. Aku mengambil baju seragam ku. Oh ya ngomong ngomong tentang seragam, david kan ke sekolah nanti nggak pakai seragam. Setelah selesai berpakaian aku menyiapkan segala perlengkapan untuk ke sekolah tak lupa aku mengambil sweater abu abu yang cukup besar untukku. Mungkin ini bisa digunakan david sampai di sekolah nanti.

Aku turun kebawah. Sekarang saatnya kita memasak. Tapi apa aku harus membangunkan david dulu? Atau aku bangunkan nanti saja kalau sarapan sudah jadi? Ah aku pikir lebih baik jika membangunkan david nanti agar dia tidak perlu menunggu lama aku masak.

Aku membuka lemari es. Hanya ada nugget, sosis, telur, roti, nuttela. Aku memang belum belanja lagi untuk persedian makanan. Tapi ku rasa nasi goreng bisa. Mungkin dengan roti bakar juga. Baiklah sudah di putuskan jika aku akan membuat nasi goreng dan roti bakar. Aku harap masakanku enak. Aku bukan orang yang pandai memasak
.
.
.
Aku menuang air kedalam gelas dan mengaduknya. Nasi goreng sudah jadi, roti bakar sudah jadi, susu dan teh juga sudah jadi. Kenapa aku buat susu dan teh? Aku tidak tau david terbiasa minum apa saat pagi hari. Jadi aku buat dua saja.

Aku menaruh gelas di meja dan melihat ke jam. 6:00. Aku rasa aku harus membangunkan david sekarang

"Hmm... enak banget nih keliatannya" aku menengok saat suara david mengejutkanku. David masih memakai baju yang kemarin tapi rambutnya masih basah. Ya sepertinya david sudah mandi

"Eh? Lo udah bangun? Baru aja mau gue bangunin" aku menarik kursi dan duduk

David duduk di depanku "Ya gue juga tau diri kali. Masa dirumah orang bangun siang" david menuang susu dan meminumnya "lo ngapain buat susu sama teh?"

Aku menyendok nasi goreng "Ya gue kan nggak tau lo biasa minum apa kalo pagi pagi. Ya udah gue buat dua"

David mengambil roti bakar "Gue mah apa aja kali. Tapi berasa di perhatiin nih"

Hampir saja aku tersedak nasi ku kalau aku tidak cepat cepat menelannya. Astaga david pagi pagi udah gitu aja "apaan deh. Kan gue cuma jadi tuan rumah yang baik" Hahah benar menjadi tuan rumah yang baik. Sampai sampai harus pusing buat minuman apa untuk david

"Yakin cuma jadi tuan rumah yang baik?"

Aku menatap tajam david "makan aja deh, nggak usah Bawel"

David tertawa dan mengambil roti bakar lagi. Eh, ceritanya suka nih sama roti bakar buatan aku? Tapi kan roti bakar dimana mana juga sama aja kali ya

"Oh ya, cewek tuh biasanya suka apa sih?" Tanya david tiba tiba

Kenapa david tanya kayak gitu tiba tiba "suka kayak gimana?"

"Ya sukanya di perlakuin kayak gimana. Sukanya ditembak kayak gimana" ucap david santai sambil terus memakan rotinya tanpa tau jika jantung aku yang udah kayak maraton gini

Jadi ceritanya david udah mau nyatain perasaannya nih? Kok aku jadi deg degan gini ya. Padahal kan aku belum ditembak sama david. Astaga... Rasanya pengen teriak aja. Tapi david kenapa tanya sama aku? Harusnya kan tanya sama putri. Kalau nanya sama aku jadi ketahuan dong dia menembak aku kayak gimana

"Ya.." Apa bingung harus jawab seperti apa. Apa aku harus jawab sesuai dengan bagaimana aku mau "Ya kalo menurut gue sih yang.. Yang sederhana aja"

FIGHTING FOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang