Perjanjianku Dengan Ayah

114 0 0
                                    

Reynand mempercepat langkahnya, tadi pagi Thomas memberi kabar bahwa ayah sekarat di rumah sakit. Reynand memaki dalam hati, memaki untuk kesekian kali. Ini semua gara-gara anak angkat ayah, ayah jadi sakit-sakitan begini, belum genap kebencian Reynand pada gadis itu, 2 tahun yang lalu ibunda mereka pun telah berpulang. Lagi-lagi Reynand menyalahkan gadis itu.

Bagaimana tidak, berkat kehadirannya di kehidupan keluarga mereka, jujur saja semua menjadi kacau. Ayahnya, ibunya, bahkan Thomas menyayangi gadis itu! Padahal gadis itu hanya dipungut oleh keluarga mereka akibat tragedi yg menimpa Hamburg saat itu. Dan yang paling buruknya lagi adalah gadis kecil itu anak dari sahabat ibu Reynand. Betapa marahnya Reynand saat ia diminta untuk menyayangi gadis itu seperti adiknya sendiri. Baginya, kehadiran dia membuat Reynand menjadi menderita. Apalagi kasih sayang kedua orang tuanya yg berlebihan pada gadis itu, membuat Reynand menjadi muak. Akhirnya dia memutuskan untuk tinggal bersama om dan tantenya di London. Saat itu usia Reynand baru menginjak 16 tahun, dan dia berpisah dengan kedua orang tuanya.

Itu lah awal mula dia membenci gadis itu. Gadis yang bernama Camillia.

***

" Vati, bist du ok?. " tanya Reynand cemas. Diraihnya tangan ayahnya. Sambil mengecup punggung tangannya dan mengecup kening ayahnya.
" Mir geht es gut, mein Sohn. " jawabnya seraya mengelus kepala Reynand. Reynand menitikkan air matanya. Betapa ia rindu akan kehangatan Andrew yang sudah sangat lama tak ia dapatkan.

Andrew adalah tipe pekerja keras. Apalagi sejak istrinya meninggal dunia. Kesedihan Andrew yang sangat mendalam membuatnya mencari kesibukan agar ia tidak mengenang Marina. Kekasih hatinya yang lebih dulu meninggalkannya, ahh ia sangat mencintai Marina. Wanita yang berbeda 16 tahun darinya itu sangat amat ia cintai, wanita yang sudah hidup 27 tahun dengannya itu sangat lah membekas di relung hatinya. Marina adalah wanita berkebangsaan Jerman, campuran Italia dan Jerman. Sedangakan Andrew adalah keturunan Belanda Indonesia.

"Ada beberapa hal yang ingin ayah sampaikan nak." Ujar Andrew, nada bicaranya menjadi formal.

"Apa ayah? Katakan saja. "

"Nak, jika ini adalah pesan terakhirku, aku mohon padamu untuk melaksanakannya."

Reynand mengangguk, Andrew pun melanjutkan kata-katanya.

"Reynand, sayangilah Cara. Pekerjakanlah ia di perusahaan kita. Bantu dia menjadi wanita mandiri dan tangguh Reynand. Karena pada usia genap 21 tahun, keluarga kandungnya akan mengambilnya kembali. Ketahuilah bahwa ia sebatang kara, paman yang akan mengambilnya adalah seorang pimpinan kelompok mafia narkoba. Aku tidak ingin Cara jatuh ketangan yang salah. Gadis itu penuh kasih dan penyayang Reynand."

Reynand sedikit shock mendengar pengakuan ayahnya. Banyak poin-poin yang membuatnya keberatan dan terus terang saja mengagetkan. Jelas, ia tidak pernah melihat Cara, bagaimana rupanya, bagaimana sifatnya. Karena saat ia menengok keluarganya di Jerman tidak pernah berbarengan dengan Cara. Cara sendiri ditempatkan di Jakarta. Dia sendiri yang memintanya, dan Reynand bersyukur dengan hal itu ia tidak bisa bertemu dengan orang yang sangat ia benci.

Reynand belum menjawab permintaan Andrew. Ia termenung, sibuk dengan fikirannya sendiri. Andrew pun mengerti, ia melihat sendu kecewa dimata Reynand. Andrew mengerti sangat mengerti dengan perasaan Reynand.

"Baik ayah, akan ku coba." Ujarnya dengan kebesaran hatinya.

"Terima kasih Reynand. Terima kasih sudah mau menyayanginya."

Please Dont Hate Me ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang