3 bulan kemudian..
Akhirnya ulangan kenikan kelas dimulai. Bu assi sudah membagikan kertas ulangan pada semua murid dikelas. Aku berdoa dalam hati lalu mulai membaca soal dengan teliti.
Sepertinya soal-soal nya lumayan mudah untung saja aku sudah belajar dari jauh-jauh hari. Tapi yang menjadi pertanyaan ku adalah kenapa nilaiku turun? Entahlah aku juga sangat bingung.
Dua jam kemudian...
Ulangan selesai, kami dibolehkan istirahat. Aku langsung cepat-cepat membereskan papan ulanganku dan alat tulis kedalam tas. Oh ya aku juga membawa sebuah roti berukuran besar. Hari ini aku tidak akan kekantin lagi karena kutakut akan dibully lagi seperti hari-hari biasa.
Aku berlari sambil membawa roti ku . aku tidak akan makan ditaman maupun diperpustakan melainkan ditoilet tempat yang paling aman untuk bersembunyi. Aku memasuki toilet dan duduk diatas closet yang sudah tertutup. Eits.. Jangan salah kamar mandi sekolah ku sangatlah bersih dan wangi. Jadi aku tidak akan jijik sama sekali, aku membuka bungkus roti ku dan melahapnya pelan-pelan.
Bagiku memakan roti dapat mengurangi rasa sedih, teksturnya yang lembut serta harum akan membuat suasana hatiku membaik.
***
Aku puas dengan hasil nilai ulangan ku seminggu yang lalu, kini ayah tidak memarahi ku lagi. Aku berjalan menuju ruang guru dengan sangat girang, kenapa aku keruang guru? Karena aku disuruh Mama ku membawakan sebuah oleh-oleh dari luar kota seminggu yang lalu.
Aku hendak mengetuk pintu ruangan bu assi tapi pintunya sudah terbuka sedikit. Lalu kulihat sepertinya bu assi sedang ada tamu. Aku mengintip sedikit melalui celah kecil pintu ini.
Tunggu sebentar !! Lima orang orang tua murid ? Sedang apa mereka ? Itu.. Kalo ga salah mama nya vina ? Eh ada mamanya silvy, desi dan gita ? Pada ngapain sih ? Aku jadi penasaran mereka terlihat sangat senang dan bu assi pun begitu. Lalu mereka satu persatu memberikan amplop putih kehadapan bu assi dengan sangat sopan.
Aneh ? Apa.. Mereka?? Astaga jadi selama ini mereka menyuap bu assi dengan sejumlah uang. Agar nilai putrinya bagus ? Aku tidak terima !! Aku bersusah payah agar mendapatkan nilai bagus tapi mereka seenaknya menyogok bu assi agar mendapatkan nilai yang lebih bagus dariku ?
Setelah memberikan amplop mereka berpamit sambil tersenyum diikuti dengan bu assi, aku segera bersembunyi dari balik pintu.
"Sampai ketemu lagi ya bu assi.." ucap salah satunya.
"Terimakasih atas waktu anda ya." ucap mama silvy . bu assi mengangguk sambil tersenyum puas tanpa ada rasa bersalah ?
Mereka pergi dan sudah berlalu, bu assi kembali keruangannya tapi ia tersentak kaget karena ketika ia membalikan badanya sudah ada aku tepat dihadapannya.
"Ahh.. Suzan ? Ngapain kamu disini ?" ucapnya heran
"Sejak kapan kau disini? Kau tidak mendengar apapun kan ?" ucapnya kembali
"Bu assi..! " balasku menatap serius wajahnya yang mulai gugup
"Apa yang kau lakukan ? " tanyaku lirih
"Apa maksud mu suzan ? " tanyanya masih gugup
Aku berfikir sejenak lalu menggeleng cepat. " tidak!! Aku salah bicara!! Ini,," ucapku sambil mengulurkan bingkisan kehadapannya
"Apa ini ?" jawabnya mengambil bingkisan tersebut.
"Anggap saja hadiah untuk apa yang telah ibu lakukan padaku selama ini!!" ucapku sinis lalu pergi meninggalkannya yang menatap ku heran.